O

339 79 14
                                    

Pagi itu, Sohyun sedang menyiapkan sarapan untuknya dan kekasihnya. Tapi, gadis itu melamun sampai tidak menyadari jika air di dalam panci kecil di atas kompor sudah mendidih hingga air itu memercik ke tangannya.

Sohyun meringis, lalu mematikan kompor itu. Dia tidak bisa konsentrasi. Semalaman dia juga tidak bisa tidur karena terus memikirkan perempuan yang menelpon Taehyung semalam. Siapa perempuan itu ? kenapa dia meminta Taehyung pulang pagi ? kenapa dia harus menyiapkan sarapan kesukaan Taehyung ? dan kenapa perempuan itu mengatakan jika dia mencintai Taehyung ?

"Selamat pagi, Sayangku." Sohyun sudah tidak terkejut lagi dengan kebiasaan Taehyung yang satu ini. Pria ini sangat suka memeluknya dari belakang dan menciumi belakang kepalanya.

Sohyun menarik napas panjang, mencoba menyembunyikan rasa sesak di dalam dada, kemudian berbalik. Melingkarkan tangannya di leher Taehyung lalu mencium pipi pria itu "Selamat pagi, juga." Ucap gadis itu, membuat Taehyung tersenyum dengan senyum kotaknya.

Sohyun kembali berbalik untuk melanjutkan kegiatannya yang tertunda, dan membiarkan Taehyung tetap memeluknya "Kau ingin sarapan apa ?"

Sohyun dapat merasakan hembusan hapas hangat Taehyung di sisi lehernya sebelum pria itu berujar "Maaf, sayang. Aku tidak akan sarapan di sini. Aku ada rapat pagi sekali."

Sohyun merasa ada yang menyayat hatinya dengan sembilu. Penolakan Taehyung membuatnya mengingat kembali perkataan perempuan penelpon semalam. Yang meminta Taehyung untuk pulang pagi.

"Sayang.." panggil Taehyung lembut.

"I-iya, tidak apa-apa, Tae." Balasnya setenang mungkin.

Sohyun merasakan Taehyung mengeratkan pelukan, lalu mencium pipi kanannya. "Aku akan langsung pergi setelah ini." ucapnya dan Sohyun hanya bisa mengangguk.

"Nanti aku akan menjemputmu." Lagi-lagi Sohyun hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu saat Taehyung pergi meninggalkannya sendirian, pertahanannya runtuh. Gadis itu akhirnya kembali menangis. Menangisi kebahagiaan yang akan segera lenyap dari hidupnya.

"Kenapa kau melakukan ini, Taehyung. Padahal aku sangat mencintaimu."

.

.

.

Satu minggu semenjak Sohyun menerima telpon itu, satu minggu juga Taeyung tidak menemuinya. Jadi untuk pertama kalinya, gadis itu memberanikan diri untuk datang ke perusahaan L Coop, tampat dimana Taehyung bekerja. Jika kalian bertanya bagaimana Sohyun bisa tahu, sebenarnya dia sudah tahu sejak satu tahun yang lalu. Dia tidak sengaja menemukan kartu nama Taehyung di kamarnya. Kim Taehyung, adalah seorang CO di perusahaan industri L Coop. Sohyun juga sudah lama mengetahuinya.

"Permisi, bisa saya bertemu dengan Kim Taehyung ?" tanya Sohyun pada resepsionis.

"Tuan Taehyung tidak datang hari ini, silahkan datang lain waktu, Nona."

"Em, kalau begitu. Boleh saya meminta alamat rumah Taehyung ?"

"Maaf, Nona. Kami tidak bisa memberikan alamatnya pada orang asing."

"Saya bukan orang asing, saya kekasihnya."

Resepsionis itu terkekeh pelan "Jangan bercanda, Nona. Tuan Taehyung itu sudah menikah."

Bagai tersambar petir di siang bolong, Sohyun meraskan hatinya di hempaskan ke dasar jurang yang paling dalam. Apa katanya ? Taehyung sudah menikah ? tidak, ini tidak mungkin. Sohyun menggeleng pelan. Resepsionis ini pasti bercanda.

"Nona, jika anda tidak ada keperluan lagi, silahkan pergi."

Sohyun tidak menjawab, gadis itu berbalik dan berjalan ke luar dengan tatapan kosong. Tanpa sengaja dia juga bertabrakan dengan beberapa orang, namun Sohyun tidak perduli. Hatinya terasa sangat sakit sampai Sohyun tidak bisa merasakan apapun lagi. Bahkan dirinya ragu apakah sekarang dia masih menginjak bumi atau tidak.

Endless √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang