Baru kali ini Sohyun merasa hidup tapi mati. Setelah turun dari bus, gadis itu berjalan tanpa tujuan. Entah sudah berapa jam dia berjalan, tapi hari sudah semakin gelap, dan jalanan mulai sepi.
Sohyun akhirnya berjalan menuju rumahnya. Ah, atau rumah Taehyung ? entahlah. Setelah semua ini Sohyun jadi merasa bahwa dia tidak pantas lagi tinggal di rumah itu.
Gadis itu membuka pintu, kegelapan adalah hal pertama yang di lihat. Tanpa berniat menghidupkan lampu Sohyun berjalan menuju kamar yang sama gelapnya. Meringkuk di atas ranjang lalu kembali menangis. Menangisi nasibnya yang sangat menyedihkan.
Tangisan gadis itu terdengar sangat pilu di keheningan malam. Tapi biarlah. Sohyun tidak perduli lagi. Biarlah malam ini dia menangis, menumpahkan semua rasa sakitnya. Kepalanya berdenyut, Sohyun memejamkan mata sampai akhirnya dia benar-benar terlelap.
Cahaya mentari masuk melalui jendela kamar, membuat Sohyun memicingkan matanya. gadis itu merasakan berat di sekitar perutnya. Saat dia melihat ke dalam selimut, sebuah lengan telah melingkar di sana.
Sohyun terkejut saat melihat Taehyung sedang tertidur pulas sambil memeluknya. Apa ini ? apa yang terjadi kemarin hanyalah mimpi ? tapi mengapa sakitnya masih terasa ?
Gadis itu mengalihkan lengan Taehyung perlahan agar pria itu tidak bangun. Setelahnya dia beranjak dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah semuanya selesai, seperti biasa dia akan ke dapur dan memasak.
Sohyun memikirkan apa yang akan dia katakan setelah Taehyung bangun nanti, apa setelah ini dia harus pergi dari rumah ini ? harus kemana dirinya ? apa dia tidur di butik dulu untuk sementara ?
"Sohyun.." suara husky itu terdengar lagi, jika keadaannya tidak seperti ini maka dia akan dengan senang hati berbalik dan memeluk pria itu seraya mengucapkan selamat pagi.
Sohyun berdehem sebagai jawaban, tangannya masih sibuk memotong bawang. Lalu tiba-tiba saja Taehyung sudah memeluknya dari belakang, melakukan kebiasaannya seperti tidak pernah terjadi apa-apa di antara mereka.
Gadis itu menahan sesak di dada, kemudian dengan perlahan melepaskan tangan Taehyung dari perutnya. "Jangan melakukan ini, jangan menyentuhku sebelum kau menjelaskan semuanya." Ucap gadis itu tanpa berbalik.
Taehyung tidak menyerah, dia mencoba meraih tangan Sohyun, tapi gadis itu langsung menepisnya. "Aku bilang jangan menyentuhku!" teriaknya tanpa sadar, dan kembali menangis. "Kenapa kau melakukan ini, Taehyung.. Kenapa..?" gadis itu berucap sambil terisak.
Taehyung benar-benar tidak tega melihat gadis yang di cintainya menangis seperti ini. Dia kembali memeluk Sohyun, awalnya gadis itu memberontak, lalu setelahnya dia menyerah karena memang dia kalah kuat dengan Taehyung.
"Maafkan aku, So. Ku mohon dengarkan aku." Ucap Taehyung, suaranya bergetar menahan tangis. "Dengarkan aku sekali saja."
Sohyun masih terisak-isak di dalam pelukan Taehyung, tangan kecilnya meninju-ninju dada Taehyung "Kenapa kau menyakitiku, Taehyung? kenapa kau melakukan ini dan membuatku terlihat seperti gadis murahan.." suara Sohyun terdengar sangat menyakitkan di telinga Taehyung. Tidak, gadisnya bukan gadis murahan.
Taehyung menggeleng "Tidak, So. Jangan mengatakan itu. Maaf, Maafkan aku."
Selama kurang lebih sepuluh menit, Sohyun menghentikan tangisnya dan memberikan waktu pada Taehyung untuk bicara.
"Gadis itu namanya, Im Yoona. Sebelum Ibu meninggal, dia memintaku untuk menikahinya." Taehyung mengawali ceritanya. "Aku menikahinya satu tahun yang lalu, kami menikah tanpa dasar cinta.. Aku tidak mencintainya, begitupun dengannya So."
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless √
Short Story"Terimakasih sudah mencintaiku. Bahkan jika kehidupan selanjutnya itu ada. Tidak perduli walaupun aku akan kembali terluka. Aku akan tetap mencintaimu." _Projek Birthday Taehyung 2020_