j c

298 60 5
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


some say i'm the happy virus, well it's actually true

how my life seems fine these years 

having 4 best friends that i really trust more than anything

well everything changed since a little incident who ruin my life to pieces 

well everything changed since a little incident who ruin my life to pieces 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


oh do i have to tell about myself?

hii i'm ji changmin, call me changmin

i'm a fourth semester collage student, jurusan fisika 


aku dikenal sebagai orang yang ramah dan seorang happy virus di jurusanku, aku sangat menyukai dance, terkadang di sela-sela waktu luangku aku selalu memperagakan beberapa dance dari lagu-lagu favoritku 

mereka bilang aku juga cukup pintar, bahkan beberapa dosenku ingin mendaftarkanku ke sebuah science fair di london

beautiful right?


ha not for long


waktu itu, aku diajak oleh teman-teman fakultasku untuk berpesta disebuah resto. akupun mengiyakan ajakan mereka, kenapa tidak? toh aku akrab dengan mereka semua 

malam itu aku mengemudikan mobilku menuju lokasi resto, namun saat aku memarkirkan mobilku aku melihat seseorang terlihat sedang, menyiksa? entahlah tapi orang tersebut membawa pisau yang pastinya akan melakukan hal buruk terhadap seorang perempuan yang terduduk disana. tak pikir lama, aku memasuki gang sempit yang terletak di samping resto itu bermaksud mencegah pria tersebut 

"HEY APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA PEREMPUAN ITU?!"

pria tersebut menoleh, lalu menatapku nanar seketika aku ketakutan namun berusaha menutupinya "kau mau mati juga hm?" ancamnya, aku menelan ludahku kasar lalu mencengkram tanganya kemudian mengigitnya keras, membuatnya meringis kesakitan. pisau yang ia pegang menyayat telapak tanganku mengeluarkan darah yang cukup banyak 

'shit' batinku 

namun tenaga pria tersebut lebih besar dariku, ia mendorongku hingga aku terjatuh lalu beralih ke perempuan tersebut 

"k-kumohon j-ja-jangan" pinta perempuan tersebut, namun pria tersebut langsung menusuk perut perempuan tersebut membuatnya meringis kesakitan diikuti darah yang keluar dari perempuan tersebut. ia pun kembali kepadaku lalu menyayat pipiku "ARGH" rintihku

ia mengelap gagang pisaunya lalu memberinya kepadaku, aneh memang

aku berjalan menuju perempuan tersebut, lalu menggenggam tanganya "ah apakah waktunya cukup jika aku membawamu ke rumah sakit?" tanyaku, sepertinya perempuan itu sudah kehilangan banyak darah "jangan mati dulu kumohon" namun setelah aku berkata demikian, ia menghembuskan nafas terakhirnya.

aku terdiam, lalu kembali ke tempat dimana aku jatuh kemudian memungut pisau yang berada disana, bermaksud membuangnya dan mengantarkan perempuan tersebut ke rumah sakit untuk dimakamkan. namun sebelum aku merogohkan kantongku mengambil ponsel, sesorang teman fakultasku melihat diriku dalam keadaan yang tidak tepat. posisiku adalah di samping wanita tersebut seraya memegang pisau, diikuti tanganku yang berdarah bekas sayatan pria tersbut menambah kesan bahwa aku seorang pembunuh

"ah NO NO THIS ISN'T WHAT YOU THINK" 

namun ia sudah memfoto diriku "changmin.. gw gak nyangka" ujarnya terkejut, aku menggeleng keras. no no it wasn't me

ia langsung berlari lalu berteriak "WOI LIAT DEH"

"han, sumpah gw jelasin dulu tolong hapus fotonya" ujarku panik

"dan ngehapus barang bukti? changmin gw tau lo baik tapi gak gini caranya-"


BRUGH

"dengerin gw dulu bisa gak?" aku menarik kerahnya, lalu mendudukanya dengan paksa. pikiranku benar-benar berkabut, namun sebelum aku menjelaskanya para mahasiswa fakultasku bergerombolan melihatku. bagaimana kerah han terlihat banyak bercak darah membuat banyak orang mungkin dapat salah presepsi

"gila ya changmin"

"dia bunuh orang?"




aku tak tahu harus bagaimana lagi, tubuhku membeku begitu saja. tak lama kemudian aku berlalri menuju mobilku lalu menyalakan mesinya, para mahasiswa mengejarku mengucapkan kata-kata yang tak pantas 

"PEMBUNUH!"

"lihat nyawa tak bersalah hilang karenanya"


aku menepis perkataan tersebut lalu menginjak gas, membuatku mengebut. untung saja waktu itu jalanan sedang sepi sehingga aku tak perlu khawatir untuk tertabrak

aku mencet bluetooth screen di mobilku, berusaha menghubungi juyeon 

"hm what's up?"

"gw mau nginep di rumah lo gapapa kan?"

"dadakan banget lo, tapi gapapa sih lagi gaada orang juga disini"

"ok thanks"

"tunggu lo kenapa? suara lo bergetar gitu?"

"nanti gw ceritain, tutup dulu ya"


piip


aku menutup panggilan sepihak, lalu mencari tempat untuk beristirahat sementara hingga aku menemukan sebuah gang perumahan, lalu aku menepikan mobilku di dekat trotoar

aku mengatur nafasku, seraya mengacak rambutku fustrasi apa yang harus kulakukan?


aku kembali menginjak gas pedal, melanjutkan perjalanan ku ke rumah juyeon

aku kembali menginjak gas pedal, melanjutkan perjalanan ku ke rumah juyeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Speak | The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang