Bahaya lain

301 11 0
                                    

Jam menunjukan pukul 8 pagi, waktunya orang-orang beraktifitas. Namun lain halnya dengan Annaya, yang masih terbaring di atas kasur sutra nan nyaman di dalam apartement. Ia terlihat begitu cantik dan tenang walau dalam keadaan tidur sekalipun.

Tiba-tiba seseorang membuka perlahan pintu kamar. Kemudian menyibakan gorden, hingga cahaya mentari pagi masuk di antara celah-celah kaca.

Perlahan Annaya terbangun sambil mengerjap-ngerjap matanya, juga mengumpulkan kesadarannya. Sedikit demi sedikit matanya mulai fokus hingga baru ia menyadari adanya seorang wanita yang sedang memperhatikan dirinya. Berdiri tepat di hadapannya.

Sontak saja Annaya kaget dan langsung bangkit dari tempat tidurnya.

Wanita itu mulai mendekat ke arah Annaya "Maaf, aku membuatmu terbangun, ya?" Tanyanya dengan senyum yang terlihat ramah.

Annaya tidak menjawab, ia malah sibuk dalam pikirannya sendiri.

Siapa wanita dihadapan aku ini? Pelayan? Jelas bukan. Pakainya begitu mewah ditambah lagi aksesorinya yang terlihat sangat wah.

"Ohya, kamu pasti belum tau tante ya? Perkenalkan saya Farah Ibunya Adreson." Ujarnya sambil mengulurkan tangan.

   Mendengar itu Annaya langsung beranjak untuk berdiri, lagi - lagi ia tidak sadar dengan luka yang ada di telapak kakinya.

    "Aww..." Annaya mengerjit merasakan sakit di telapak kakinya.

    "Kamu kenapa?"

    "Tidak apa-apa, hanya luka kecil saja." Balasku dengan senyum gusar.

     "Yasudah kita sarapan bersama, yuk. Special tante buatkan sarapan pagi ini."

    Awalnya Annaya dan Farah berjalan bersama dengan pelan karna Farah tau kaki Annaya terluka. Namun sesampainya di ruang makan, tiba-tiba muncul seekor anjing yang tentu saja membuat Annaya sangat ketakutan, tanpa pikir panjang Annaya langsung lari sekenanya tanpa tau arah. Mengiat Apartement yang ia tinggal ini sangat luas.

   "Pergi, jangan kejar aku. Sana." Annaya terus menerus menjerit sambil berlari hingga ia masuk di suatu ruangan yang pengap dan gelap. Langsung saja ia mengunci rapat-rapat pintu itu, agar anjing itu tidak bisa masuk.

    Terdengar deru nafas yang sangat memburu. Kakinya benar-benar lemas.

***

    "Kamu nakal Ficky." Tawa Farah menggema. "Sedikit bermain dengan orang baru seru juga, ternyata."

   Farah berlenggak pergi setelah misinya berhasil.

***

Kring...kring...kring

   "Iya, Bi?". Jawab Adreson tanpa berpaling dari komputer di hadapannya.

   "Maaf tuan, anu... saya..."

   "Jawab dengan betul, ada apa?"

   "Begini tuan, non Annaya tidak ada di ruangannya."

    "Apa kamu bilang?"

ANNAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang