Prank Tukang Pijat Murah

2K 24 0
                                    

Setahuku, pijat plus tarifnya mahal. Malah ada yang iklannya pijat padahal penipu. Bukan hanya mahal, bisa habis aset rumah diambilnya. Aku kenal beberapa korban penipuan cara begitu.

Kemaren aku dapet info seorang pemijat yang katanya bisa plus, pijatnya beneran bahkan bisa free kerokan, all in cukup 70ribu. Wow, cuman 70 ribu? Udah gak perlu cari tempat, gak perlu kasi tips, cocok lah buat selingan di era susah cari uang begini.

Aku berangkat ke sana naik motor. Halamannya cukup buat dua atau tiga motor, berarti bisa buat 3s karena ruangan dan pemijatnya cuman satu sementara yang datang bisa banyak.

Orangnya ramah. Malah terlalu ramah dan cenderung mengganggu. Umurnya mungkin 55-an. Cerewet seperti nenek-nenek, apa saja ditanyakan atau dikomentari. Aku diam saja, yang penting bisa diservis.

Singkat cerita dia minta aku dikerok dulu karena badanku hangat. Aku menolak karena tidak biasa dikerok. Tapi dia bilang nanti hasilnya gak maksimal, jadi aku nurut.

Kerokan dilakukan sambil duduk. Kata dia, kerokan gak boleh sambil baringan.

Setelah kerokan sebentar, aku diminta buka celana dan celana dalam. Aku bilang gak enak, pakai celana dalam saja. Kata dia ada sarung. Ya sudah aku pakai sarung biar gak bugil begitu.

Pas dipijat sarungku disingkap sampai kelihatan bokong. Sebenarnya aku agak malu tapi pura-pura biasa saja. Lagian dipijat area bokong ternyata enak juga.

Setelah dipijat punggung sampai kaki, aku diminta balik badan. Pijat kaki depan, pijat juga area perut. Tidak ketinggalan area penis seperti jadi primadona, paling sering diraba-raba.

Selesai pijat dia nanya mau diapain barangku yang sudah berdiri. Aku malu jadi kubilang sudah saja, gausah diapa-apain. Lagian kalau di tempat lain, ngeluarin cairan bisa nambah tarif 4x lipat.

Kata dia udah mengeras harus dikeluarin, biar engga gimana-gimana.

Yaudah aku yang udah hampir pakai celana jadi batal terus baringan lagi.

"Terserah mau diapain," ujarku.

Dia kemudian mengisap dan mengocok sampai akhirnya muncrat.

Pijatannya enak dan tarifnya benar-benar murah. 70 ribu saja. Dia bilang tidak pakai tips gpp, yang penting mau datang lagi.

Pulang dari situ aku mandi, makan dan tidur pulas sampai paginya. Intinya, aku cukup puas.

Sebulan kemudian aku pijat lagi, dia sudah mengenali wajahku sehingga tidak memberi sarung. Membiarkan aku bugil begitu saja dipijat-pijat dan diraba-raba.

Pijatannya masih enak, cuman endingnya bikin aku mau muntah. Rupanya dia modus. Selesai mijat dia maksa ml, berakhir dengan dia ngocok dan sebagian muncratannya kena perutku.

Aku benar-benar muntah karena dia sama sekali bukan tipeku. Sudah tua, gendut, beruban pula. Kalau tau bakal dipaksa ml, ga akan aku main kesini. Aku sendiri juga tua, tetapi kan aku bayar. Dia harusnya melayani tanpa minta lainnya.

Pulang dari sana aku merasa ternoda. Mualnya masih terasa sampai beberapa hari kemudian.

Yah... lagian udah tau taripnya murah masih datang lagi.

Catatan Harian Seorang GadunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang