Lucky (Win)

12.3K 888 315
                                    

Sebuah keberuntungan terbesarku adalah bertemu dengan anak ini. Aku fikir keberuntungan itu hanya datang sekali namun sekali mendapatkannya aku akan memilikinya selamanya.

Seperti saat ini, dalam dekapanku adalah tubuh mungil yang selalu membuatku hangat. Terdapat peluk hangat anak kecil yang selalu mengisi jiwaku dengan canda tawa bahagianya.

"Phi Win kenapa menangis? Ada yang sakit??" aku hampir tertawa, melihat ekspresi khawatir yang lucu itu membuat hati ku lagi-lagi menghangat.

"Ini namanya tangis bahagia, phi Win terlalu senang sampai air mata phi Win ikut keluar karena bahagianya"

"Kay juga sangat senang" tentu saja, karena kita bertemu lagi.

"Win" aku bangkit dan menjabat tangan phi Guy.

"Bagaimana keadaanmu sehat kan?"aku mengangguk dan tersenyum mengiakannya.

Mataku menatap sekitar hanya ada kami berempat di ruangan ini, jadi... di mana.

"Phi Guy bagaimana kabarnya..."

"Bright baik" dia tau apa yang ingin ku tanyakan, tapi aku masih mau tau tentang hal lainnya....emm... itu...

"Dia tidak bisa datang sekarang"

"Kenapa?"

"Urusannya belum selesai" aku menunduk, yah...harusnya memang seperti itu. Urusan itu mungkin tidak akan pernah selesai.

"Lalu kalian sedang apa di sini" suara phi Gun.

"Kay ingin berlibur" jadi hanya berlibur, hatiku melemah.

"Besok kami akan kembali ke Thailand" secepat itu?.. Ah...lagi-lagi aku hanya bisa pasrah.

Ternyata keberuntungan itu hanya sesaat, Aku tak bisa memilikinya.

"Setidaknya aku masih bisa bertemu dengan Kay" semangatlah Win.

"Iya!!!! Kay mau main dengan Phi Win" senyuman itu membuatku tenang, oke! setidaknya kami masih memiliki waktu sampai besok. 

"Oke! Sekarang Phi Win akan bermain sepuasnya dengan Kay, bukan cuma itu... kita juga akan jalan-jalan bersama, makan bersama, tidur bersama malam ini oke??"

"Oke!!" Kami berduapun melakukan high five lalu tertawa bersama.

🍁🍁🍁🍁🍁


Seminggu sudah terlewati semenjak aku mengantarkan Kay ke bandara untuk kembali ke Thailand.

Bisa ku bilang....

Aku menyesal telah mengantarkannya pergi, karena aku semakin merindukannya.

"Everyone take the line, we're ready for the show" aku mendengar seorang staf dari fashion show ini memanggil kami semua. Dan aku segera menentukan barisan.

Seperti biasanya selama dua tahun ini aku menjadi model catwalk untuk pakaian pria dari brand ternama.

Satu persatu peserta mulai masuk ke atas panggung dan berjalan dengan tegas memperlihatkan tiap lekuk tubuh mereka yang dibaluti berbagai macam model pakaian dan asessorianya.

Datang giliranku, dan aku siap berjalan lurus... maju kedepan sampai ke ujung panggung dan bergaya, kemudian berbalik dan siap kembali ke belakang panggung....

 maju kedepan sampai ke ujung panggung dan bergaya, kemudian berbalik dan siap kembali ke belakang panggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hot Daddy with Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang