Bright (Give Love)

11.2K 894 331
                                    

Guy dan aku bersantai sejenak di dalam jet pribadi sebelum mendaratkan kami kembali ke Thailand, dua gelas wiski bertabrakan menimbulkan bunyi bergairah bagi para pria jantan seperti kami.

"Kau membeli lebih sedikit mainan kali ini" Guy menunjuk beberapa paper bag dengan mainan berbagai ukuran.

"Anakku semakin besar, dia sekarang bisa menasihati ku untuk berhemat" meneguk alkohol ku pelan, Guy terkekeh.

"Haha Kay belajar banyak dari pengasuhnya, dia sampai lupa kalau uang ayahnya tidak akan habis sampai ke cucunya sendiri"

"Euh... Win, dia memang berbeda" aku mengingat lagi wajah manis itu, merindukannya.

"Ohya hadiah untuk Win sendiri mana?" Aku menaikkan sebelah alis ku tersenyum kemudian mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam jas ku. Mata Guy langsung membesar melihat isinya

"Cincin?" Aku mengangguk.

"Hey Bright kau masih menikah ini tidak boleh--"

"Aku tidak melamarnya guy"

"Lantas?"

"Aku hanya ingin memakaikan ini padanya, walau kami tidak bisa menjadi pasangan, aku ingin ia tahu bagaimana perasaanku"

"A.aaaaa.... manisnya, tapi Bright kau tahu sendiri Win tidak mungkin menerima hal seperti ini dengan mudah.

"Itulah Guy..aku masih memikirkan caranya"

🍁🍁🍁🍁🍁

Tidak tahan lagi, aku menggenggam jemarinya lalu mengajaknya mengendap-endap keluar dari ruangan, kami meninggalkan Kay tertidur pulas. 'Maafkan Daddy sayang, biarkan Daddy meminjam Phi Win Kesayanganmu sebentar'.

Aku menariknya masuk kedalam kamar pribadiku, mengunci dan mendorongnya ke balik pintu itu, tanpa basa-basi aku mencumbu bibir manis itu tak membiarkan seincipun dia bisa lepas, Win membalas dan seolah menikmati permainan lidahku dalam rongga mulutnya yang luas, ini menyenangkan karena bukan cuma aku yang berusaha keras.

Tapi aku memiliki keserakahan untuk mengndalikan permainan jadi aku menarik lidah Win menggigit bibirnya menjelajahi langit mulutnya dan mengaksen setiap deret gigi putih juga gigi kelincinya, membuat tenggorokanku bisa merasakan nafas tersengal W...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi aku memiliki keserakahan untuk mengndalikan permainan jadi aku menarik lidah Win menggigit bibirnya menjelajahi langit mulutnya dan mengaksen setiap deret gigi putih juga gigi kelincinya, membuat tenggorokanku bisa merasakan nafas tersengal Win yang berhembus tertahan. Tangannya memukul-mukul lenganku meminta agar aku melepaskannya tapi aku tidak berniat melakukan itu, malah manahan pergelangannya sembari mengunyah bibir tebal Win, menyatukan jemari kami mengangkat  kedua tangannya keatas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hot Daddy with Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang