"Ayo kita akhiri semuanya sekarang" mantap Win menatap Bright yang tak berkedip sedikitpun berusaha mencerna kata-katanya.
"Win apa maksudmu"
"Perjanjian itu, dan hubungan kita, hentikan sampai di sini" Bright menggeleng tak terima.
"Kau sudah berjanji tidak akan meninggalkanku"
"Aku merasa lelah dengan hubungan kita, itu saja"
"Lalu bagaimana denganku?"
"Kau memiliki segalanya untuk apa kau memikirkan--"
"Tentu saja aku memikirkannya, aku MENCINTAIMU WIN!" Bright tidak bisa menahan emosinya, ia tak ingin kehilangan Win. Bright turun dan duduk bersimpuh di pangkuan Win, jemarinya meraih genggaman tangan Win untuk memohon.
"Sekarang juga ku lakukan apapun yang kau mau, aku akan meninggalkan semuanya demi dirimu tapi Win jangan seperti ini.. hanya kau yang kumiliki" tangisannya pecah begitu deras memohon agar pemilik hatinya tetap tinggal.
Jemari lembut itu mengangkat wajah Bright membiarkan kedua mata penuh kesedihan itu saling menatap.
"Apa kau sangat mencintaiku?" Tanya Win pelan, Bright dengan cepatnya mengangguk.
"Kau akan meninggalkan semuanya dan pergi denganku?" Bright lagi-lagi mengangguk sanggup.
"Kau rela meninggalkan keluargamu demi aku?"
"Iya Win aku akan melakukannya"
"Tapi aku tidak mau?"
"Kenapa Win"
"Kau lupa? Kay masih ada di sana. Orang tuamu juga" Bright terdiam
"Masalahnya sekarang kemanapun kita akan pergi hal ini akan selalu mengikuti kita dan akan semakin bertambah jika kita melarikan diri"
"Lalu apa yang harus ku lakukan Win"
"Tinggalkan aku"
"Win sudah ku bilang aku tidak bisa--"
"Kembali padaku ketika semuanya sudah selesai" Bright termenung, memandang mata teduh Win, setelah mendengar pernyataannya tadi hati Bright yang hampir hancur kini memiliki sebercik harapan. Win tersenyum, perlahan turun ke bawah mensejajarkan duduknya dengan Bright.
"Ketika kau berhasil menyelesaikan urusanmu maka datanglah padaku aku pastikan diriku lebih baik untukmu dari pada dia "
"Win" Bright tak bisa berkata-kata lagi dia sangat sedih namun juga sangat bahagia.
"Ingat! Datang hanya ketika urusanmu benar-benar sudah selesai" Win menghusap sudut matanya yang berkilau, kini jemari Win berpindah menghusap pipi panas Bright.
Mata jernih mereka saling memandang dalam. telapak tangan Win berpindah ke tengkuk Bright, perlahan ia mendekat dan menempelkan bibir manisnya pada permukaan bibir Bright lembut, hanya menempel untuk beberapa detik kemudian Win menjauh dan menatap mata indah Bright lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy with Me (END)
Fiksi PenggemarWin bertemu dengan seorang anak kecil bernama Kay, tanpa Win sadari ia sangat menyayangi anak itu begitu pula sebaliknya, tapi dibalik semua itu ayah sang anak yang bernama Bright Vachirawit membuat Win terus- terusan kesal dan membuat ia enggan ber...