Jefri

32 8 9
                                    

"Mas Jef, tolong masukin ke mobil box nih." Titah Sri-ibu Jefri menunjuk kepada tumpukan kardus.

"Iya bu." Jefri mengangkat tumpukan kardus tersebut dan meletakan didalam mobil box.

Hari ini telah tiba dimana dia dan keluarganya pindah kembalu ke kampung halaman bapaknya. Selama 10 tahun dirinya sudah tinggal dirumah yang penuh kenangan masa remajanya ini. Namun selama itu pula Jefri tidak begitu lancar dengan bahasa daerah sini, dia hanya bisa berbicara kalimat sehari-hari yang digunakan dan dia pun memahami apa yang mereka katakan. Dan rumah ini akan ditempati oleh budhe adik dari sang ibu.

"Udah beres semua bu?" Tanya Faris-bapak Jefri.

"Udah pak, tinggal nunggu mas Jef. Dia lagi di kamar mandi." Jawab Sri.

"Yasudah, bapak ke mobil duluan ya." Kata Faris dan diangguki oleh Sri.

"Mas, sampun dereng (4)?" Tanya Sri mengetuk kamar mandi.

"Sebentar lagi bu, ini yang terakhir keluarnya agak susah." Jawab Jefri.

Kalian tahu apa maksud dari kalimat Jefri?

Sri menggelengkan kepalanya, tak habis pikir. "Yowes, jangan lama-lama ya mas nanti keburu siang."

"Iya bu." Setelah mengatakan itu, Jefri bergegas menyelesaikan hajatnya.

Sri menghampiri Sari-budhe Jefri- yang kebetulan sudah datang Sebagian barang tidak dibawa semua, beberapa ditinggal yaitu satu set sofa, lemari kayu dan lainnya yang mudah didapatkan. Lagi pula barang tersebut pasti dibutuhkan oleh Sari.

Setelah menyelesaikan hajatnya, Jefri menghampiri ibunya yang sedang berbincang dengan budhe Sari. "Bu ayo, mas udah selesai." Ucapnya.

"Kalo gitu, aku titip rumah ya Sar. Dijaga, dirawat sing apik yo. Kamu tahu kan ini rumah banyak kenangannya." Kata Sri.

"Iyo mbak, aku jagain sama aku rawat. Yowes hati-hati dijalan ne." Ujar budhe Sari.

"Iyo, assalamualaikum." Pamit Sri melangkah keluar rumah bersama dengan Jefri dan Sari yang mengikuti dibelakangnya.

"Waalaikumsalam, hati-hati mbak. Semoga selamat sampai tujuan." Ujar Sari.

Sri pun mengangguk dan masuk ke pintu belakang mobil dimana Sri menempati kursi belakang diikuti Jefri yang menempati kursi depan. Ayah Jefri juga menempati kursi belakang. Dikarenakan perjalanan jauh sehingga ayahnya menggunakan jasa supir untuk mengantar mereka ke tujuannya.

Kurang lebih 6 jam lamanya diperjalanan akhirnya mereka sampai ditempat tujuan. Mereka segera keluar dari mobil untuk melihat bangunan bertingkat dua yang ada dihadapan mereka. Rumah yang berbeda dengan kediaman mereka dulu. Rumah ini terkesan seperti menyatu dengan alam dan kediaman seperti ini yang diinginkan oleh Sri.

Sri menepuk pundak sang anak yang saat itu terlihat sedang melamun dan itu membuat Jefri terkaget. "Mas Jef, itu yo bantuin bapaknya ngangkatin barang." Titahnya.

"Iya bu." Jefri pun menuruti perintah sang ibu, mengambil barang-barang untuk dipindahkan ke dalam rumah barunya.

Saat Jefri sedang membawa barang, Jefri merasa ada yang memerhatikan dirinya, lantas ia pun menengok ke belakang untuk mengetahui siapa yang memerhatikannya. Namun yang ia dapati hanya seorang gadis yang terburu-buru masuk ke dalam rumahnya. Jefri pun mengedikan bahunya merasa hal itu tak perlu diambil pusing, mungkin dia tetangga barunya.

***

"Mas Jef." Panggil Sri.

"Dalem (5) bu, ada apa?" Tanya Jefri saat sudah dihadapan ibunya.

Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang