lima

126 30 41
                                    

Pukul 18.30.

Karena hari sudah mulai gelap, moderator memulai permainan babak kedua.

Moderator
| Nah, di babak kali ini, kalian harus bersembunyi.
| Tidak boleh bersembunyi lebih dari satu orang di ruangan yang sama.
| Pembunuh yang tersisa akan mencari kalian. Jika kalian berhasil ditemukan, kalian akan bernasib seperti  Cella.
| Jadi, pintar2lah bersembunyi ;)

Bintang
| Sialan! Kok kita jadi mempertaruhkan nyawa sendiri gini, sih?!

Cece
| Gue gak mau mati!!!

Moderator
| Makanya, kalau gak mau, ya sembunyi dengan baik.
| Yang kalah dalam babak pertama, silahkan menunggu di dalam aula.
| Dalam hitungan ketiga, kalian semua silahkan berlari mencari tempat bersembunyi. Jangan lupa untuk tetap menggunakan topeng, jubah, dan alat pengubah suara.
| Satu
| Dua
| Tiga!!!

Semua murid berlari mencari tempat bersembunyi, menyisakan Nata, Hwall, Kevin, dan Zeus di dalam aula.

Nata yang merasa bosan karena daritadi ia diacuhkan oleh para cowok-cowok pergi ke luar untuk mencari angin sekaligus berjalan-jalan.

"Kak!" panggil Zeus menghampiri Nata yang sudah di ambang pintu.

"Apa?" balas Nata jutek.

"Kakak mau ke mana?"

"Mau nyari angin bentar. Gerah banget. Napa?"

"Oh gitu, cepet balik ya, Kak."

Tanpa memedulikan Zeus lagi, Nata berlalu menuju rooftop. Meski hari mulai gelap, ia anteng-anteng saja memerhatikan matahari yang mulai terbenam.

19.20.

Klek!

Tiba-tiba, pintu menuju rooftop terbuka, padahal tadi sudah Nata tutup. Nata berbalik, mendapatkan seseorang berjubah berjalan mendekatinya.

"Heh, lo gak bisa sembunyi di sini. Sana pergi!" usir Nata yang merasa aktivitas melihat senja-nya terganggu.

"Gue ke sini bukan buat sembunyi." Di balik topengnya, pembunuh kedua itu tersenyum. "Gue ke sini buat bunuh lo."

Nata mundur perlahan-lahan. Si pembunuh menyeringai di balik topeng, melemparkan belati pertama ke kepala Nata. Kurang puas, ia melemparkan belati kedua ke arah dadanya. Kemudian mengambil belati lain dan menusukkannya bertubi-tubi ke mulut Nata.

"Lo pantes dapetin ini! Kalau aja kata-kata lo gak nyakitin dia waktu itu, semua ini gak bakalan terjadi." Setelah memastikan Nata kehilangan nyawanya, Pembunuh kedua berbalik hendak keluar.

***

"Heh, ini udah kelamaan gak sih, Kak Nata keluar?" tanya Hwall seraya melirik arlojinya. Pukul 19.20.

"Iya juga. Coba cari aja!" usul Zeus.

Hwall mengangguk lalu berlari mencari Nata di segala tempat. Namun tidak ia temukan Nata atau jejaknya sedikitpun. Dengan langkah kesal, ia ingin kembali ke aula. Langkahnya terhenti ketika melihat pintu rooftop terbuka. Karena penasaran, ia mengintip ke rooftop.

Matanya terbelalak kala melihat seseorang berjubah menusuk mulut Nata bertubi-tubi. Tubuh Hwall membeku, tidak dapat bergerak sama sekali. Bahkan ketika pembunuh kedua berbalik dan menatapnya, ia masih tetap bergeming di tempat dengan mata membelalak dan keringat dingin.

"Lo! Sialan!" Pembunuh kedua mencabut belati yang semula menancap di kepala Nata lalu menusuk perut Hwall . "Kalo lo ada, gue bisa ketahuan!"

Hwall yang dalam keadaan sekarat berusaha meninggalkan jejak. Ia mengirim sebuah pesan ke nomor Kevin. Kebetulan saja ponselnya ada di dalam saku celana.

"Mati,  lo!" Si pembunuh kedua mencabut belati di perut hwall, lalu menusuk dadanya hingga tewas. "Beres. Gue harus pergi sekarang."

***

19.25.

"Kak Hwall kok gak balik-balik, ya?" tanya Kevin cemas.

Ting!

Sebuah pesan masuk ke ponsel Kevin. Cowok itu langsung mengecek ponselnya.

Hwall
| Teh Hijau, Korea Selatan.

"Apa? Dia mau beli teh hijau di Korea Selatan?" tanya Zeus polos.

"Gue juga gak ngerti. Yang penting, kita harus cari Hwall sekarang!"

Mereka lalu berpencar untuk mencari Hwall. Sudah tiga puluh menit lamanya, mereka belum juga menemukan Hwall. Lalu Kevin menghentikan langkahnya yang hendak kembali ketika melihat pintu rooftop terbuka. Ia masuk, dan terkejut melihat dua mayat bersimbah darah di sana.

Grup Yang Namanya Grup

Kevin
| Semuanya! Berhenti main! Hwall sama Nata udah meninggal!

.

.

.

pecahin pesan kematian dari Hwall . karena itu langsung ngarah ke si pembunuh .

tenang , cluenya gampang kok .

ayo diskusi !

di sini !

Who Are The Killers? ; Thriller Games [CLOSED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang