"Kita putus."
Dua kata yang baru saja terlontar dari bibir gadis itu membuat suasana diantara mereka menghening. Hiruk-pikuk dari lapangan basket terdengar jelas lantaran ada pertandingan antar kelas, namun mengapa atmosfer di sini begitu senyap?
"Oh astaga, secepat itu?" Naruto menatap aneh siswi di depannya.
Shizuka memutar bola mata, merasa jengah dengan Naruto yang mendramatisir keadaan. "Jangan berlebihan, Naruto," ucapnya lalu bersedekap dada. "Aku sudah bosan."
Pengakuan menyebalkan itu membuat Naruto tertawa pelan.
"Katakan saja jika kau menyukai orang lain." Ia menyandarkan punggungnya pada dinding beton, kakinya disilangkan dengan membujur lurus ke depan. "Tidak apa-apa, jangan merasa bersalah. Aku memacarimu juga karena sedang tidak ada kerjaan."
"Oh baguslah, aku menerimamu juga karena sedang tidak ada kerjaan," balasnya menohok.
Safir Naruto menajam saat Shizuka mengeluarkan ponsel lalu menghubungi seseorang yang ia duga sebagai selingkuhan. Oh bukan, itu pasti pacar barunya lantaran mereka baru putus satu menit yang lalu.
"Kau bermaksud membuatku cemburu?"
Tergelak, Shizuka menjauhkan ponsel miliknya dari jangkauan telinga lalu mencemooh Naruto. "Membuat cemburu orang sepertimu? Tidak sama sekali!" celanya lalu pergi, meninggalkan Naruto yang kini menyumpahinya tanpa henti.
"Shizuka, aku benar-benar akan membuatmu menyesal!" ucapnya setengah berteriak membuat beberapa siswa yang mengerumuni lapangan basket menoleh padanya. "Apa lihat-lihat?!"
Selepas mengatakan itu, Naruto melangkahkan kaki guna menjauhi tempat yang menjadi saksi dimana harga dirinya diinjak-injak. Hei, lelaki itu tidak menyukai Shizuka atau mencemburuinya sedikitpun, tapi dengan dicampakkan seperti ini benar-benar membuatnya kesal setengah mati.
Apa alasannya? Tentu saja karena seharusnya ialah yang memutuskan Shizuka, bukan sebaliknya!
•••••
Dongkol rasanya ketika hubungan mereka terputus lantaran kebohongan yang Shizuka umumkan sebagai alasan. Tentu ia paham betul dasar apa yang membuat gadis itu mencampakkannya tiga puluh menit yang lalu.
Uang. Shizuka itu gadis yang suka berbelanja meski masih SMA, tipe gadis boros yang enggan menggunakan uangnya sendiri untuk memuaskan diri.
Naruto sengaja tidak menuruti permintaan Shizuka minggu lalu saat meminta lipstik yang berharga menakjubkan. 95.000 yen tak mau ia buang percuma hanya untuk sebuah benda merah yang ukurannya setara dengan jari telunjuk.
Sungguh, uang sebanyak itu bahkan cukup untuk membeli pakan Akamaru selama lima tahun!
Sepatutnya Naruto memang berbahagia saat Shizuka memilih menjauhinya. Namun ketika harga dirinya direndahkan seperti ini, hal yang harus dilakukannya adalah membalas dendam. Sudah ia katakan, seharusnya ia yang memutuskan Shizuka, bukan sebaliknya.
"Sudahlah, Kiba. Berhenti tertawa." Sasuke menggores permukaan kertas dengan pena. Matanya menatap Kiba dengan tajam saat lelaki pecinta anjing itu masih tertawa. "Naruto akan terlihat semakin menyedihkan jika kau tetap menertawainya."
Gelak tawa Kiba semakin keras saat Sasuke terang-terangan menyindir Naruto.
"Kiba, kau benar-benar menyebalkan." Naruto mendengkus lalu memainkan pulpen miliknya. "Tak bisakah sedikit bersimpati pada temanmu ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaking [END]
FanficBermula ketika Naruto meminta Hyuga Hinata menjadi pacar bayarannya selama satu bulan, dengan tujuan membuat Shizuka cemburu lantaran memutus hubungan mereka. Hingga pada satu titik, pemuda itu terjatuh pada permainannya sendiri. Namun dihari-hari...