【Bagian - 6】

242 10 0
                                    

░▒▓█ Posesión █▓▒░
.
.

Kali ini jaehyun begitu tak berminat menyentuh berkas-berkas sampah (menurutnya) . Padahal berkas itu ladang duit.

entah apa yang dipikirkan nya, sejak kejadian beberapa hari yang lalu jaehyun selalu pergi ke kantor pagi buta juga pulang larut malam.

Dan sejak saat itu juga dia tidak pernah menemui gadis itu. biarlah dia menyendiri.

Ceklek

Seorang pria tampan bak karakter anime hidup terlihat berjalan masuk tanpa meminta ijin pada sang empunya.

"ck, gue baru tau ternyata lo pemalas jeff"  suara ejekan pun dia lontarkan.

jaehyun yang mendengar ejekan yang keluar dari mulut pedas pria itu hanya memutar bola matanya jengah.

"bacot lo, sialan" umpatan pun keluar dari bibir jaehyun.

"gitu dong emosi" kekehnya.

Sungguh pria itu semakin memperburuk suasana hati nya.

"mending lo keluar aja, ga guna tau lo disini"

Sedangkan si pria yang mendengar nya semakin tertawa bahagia melihat sohibnya ini tidak berubah, masih suka nge-gas.

"wow.. calm down, gue cuma mau nyamperin sohib gue emang salah?"

"ck, siapa yang lo sebut sohib?"

"dugong, ya lo lah. Heran gue lulusan harvard kok bego"

Ingin sekali jaehyun merobek mulut pedas taeyong -pria yang mengaku sebagai sohib jaehyun.

Lee taeyong, sahabat karib jaehyun semasa mereka masih duduk dibangku menengah atas memang terkenal dengan mulut pedasnya. Padahal rupanya begitu tampan.

"gue denger lo punya mainan baru?" tanya taeyong dengan menaik turunkan alisnya penasaran.

jaehyun menggeram kesal. Pasti si biang gosip itu yang memberitahu taeyong. Ingatkan dia untuk menendang bokong si tukang gosip.

"bukan urusan lo" jawabnya ketus.

Sekarang jaehyun pura-pura membaca berkas yang tadi nya diacuhkan. Terlihat menghindari taeyong.

"gue tau lo ga baca beneran itu berkas"

Skakmat.

Dengan kesal jaehyun membanting kembali berkas itu ke meja kerjanya.
Dia menatap tajam kearah taeyong yang masih santai duduk di sofa nya.

"mau lo apa?" tanyanya.

"siapa kali ini mainan baru lo? Bohay ga? Boleh lah gue cicipin juga jeff" ucap taeyong enteng.

Memang sudah menjadi kebiasaan jika jaehyun memiliki mainan, taeyong dengan tidak tau malu nya akan ikut mencicipi.

" ga bakal gue kasih"

Taeyong yang mendengarnya mengernyit heran. Apa barusan dia tidak salah dengar?

"apa? Gue ga denger" ucap nya berusaha memastikan pendengarannya.

"sejak kapan lo tuli?" bukan nya menjawab jaehyun justru mengejek taeyong.

"ba?cot" balas taeyong kesal.

Jaehyun mengehendikkan bahunya acuh, akhirnya dia bisa membungkan mulut pedas taeyong.

Taeyong merasa aneh, sejak kapan sohibnya ini pelit. Biasanya jaehyun selalu memberikannya pada Taeyong jika pria itu sudah selesai dengan mainannya.

"lo aneh jeff"

Jaehyun hanya menaikkan alisnya mendengar ucapan Taeyong. Mengisyaratkan bahwa dia tidak paham maksut dari perkataan taeyong barusan.

"lo aneh, ga biasanya pelit sama gue"
Taeyong berkata penuh selidik.

"terserah gue" balasnya acuh.

oke, taeyong semakin penasaran. Sepertinya sohibnya itu menyembunyikan sesuatu darinya.

"well, apa se bohay itu sampe lo ga rela bagi-bagi?" kekehnya dan mulai beranjak dari sofa berjalan menuju pintu.

Sebelum taeyong membuka pintu, dia sempatkan untuk melirik sekilas kearah jaehyun yang masih mengacuhkannya.

"gue tau ada yang lo sembunyiin jeff" ucapnya dan segera pergi berlalu meninggalkan jaehyun seorang diri.

Seperginya taeyong jaehyun mendial nomor seseorang melalui telfon kantor.

"halo presdir" terdengar sapaan sopan dari seseorang yang di hubungi nya.

"apa jadwal ku hari ini" tanya nya to the point.

"hari ini presdir ada jadwal makan sia-"

"batalkan, aku tidak suka menghadiri acara sampah seperti itu" ucapnya tak terbantahkan.

"baik presdir, hanya itu saja jadwal anda hari ini"

"hm, aku harus pergi" ucapnya mematikan panggilan sepihak.

jaehyun merapikan jasnya dan mengambil kunci mobil nya lalu pergi meninggalkan kantornya.

⚜️⚜️⚜️

"nona ayo makan sesuap saja"

Terlihat seorang maid muda yang sedari tadi sibuk membujuk seorang gadis yang beberapa hari ini selalu mogok makan.

Maid itu khawatir juga takut jika tuan besarnya akan marah kalau tau gadis nya ini susah makan.

"tolong nona, kali ini saja" ucapnya lagi, terdengar seperti memohon.

Cecile masih bungkam, dia tidak mau membuka mulutnya sama seperti hari sebelumnya.

"kamu boleh pergi yeri"

Deg

Cecile menegang ditempat. Suara itu, suara orang yang menjadi alasannya mogok makan. oh tidak! Sejak kapan dia masuk.

"baik tuan, saya pamit undur diri" ucap maid muda tadi yang bernama yeri.

To be continue
.
.

Sobat ambyar jaehyun

Lee Taeyong

*mon maap ada yang nyempil:v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*mon maap ada yang nyempil:v

posesión | Jaehyun StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang