•09•

785 78 9
                                    

"Karina! Oliver! Ayo bangun kita akan menonton pertandingan Quidditch terbaik di dunia sihir" kata ibuku.

Aku langsung bergegas mandi, karena aku trauma akan ditinggal dirumah sendirian gara-gara mandi ku lama.

Aku juga membuka jendela dan pintu kak Oliver. Dia belum bangun.

"Oh my god, kak! Ayo, kamu tidak ingin ikut?" Kataku.

"Lima me-"

"Oliver! Kau belum bangun juga?!" Teriak ibu.

Oops, ibu sudah di depan kamar kak Oliver, sebaiknya aku turun.

"Morning mom" kataku.

"Pagi anak gadisku, segera turun dan makan sarapannya ya"

"Baik bos!"

"OLIVER!!" Teriak ibu.

Baru saja aku menginjak anak tangga terakhir sudah hampir jatuh lagi. Untung tidak terjatuh karena suara ibu benar-benar membuatku terkejut.

Lalu aku duduk di kursi meja makan didepan ayah.

"Hey, aku mendengar kabar dari Hagrid bahwa disana ada Sirius Black?" Tanya ayah.

"Yeah, itu benar ayah. Tapi aku tidak tahu ia dimana, aku hanya dengar dari Seamus teman Harry, ia justru membantu Harry, dia bapak baptis nya Harry bukan?"

"Yup, kamu benar sayang" jawab ibu.

"Ya ibumu dulu sempat naksir dia" jawab ayah.

Aku hanya tertawa.

Kak Oliver sedang mandi jadi ia sangat tidak bisa melihat ayah cemburu.

<•>

Sampai lah di tengah-tengah tenda dimana itu adalah tempat penginapan.

"Ibu, tenda ini sangat kecil, bagaimana bisa muat dengan empat orang ini?" Tanyaku.

"Ayo masuk dulu" ajak ayah. Ia merangkulku masuk kedalam.

"Woah?! B-bagaimana bisa?" Kataku bingung.

"Tenda penyihir sayang" jawab ibuku.

Aku sempat mendengar suara dari ayah Ron.

Aku mencoba keluar dan benar mereka ada disini.

"Ron! Hermione, Harry!" Teriakku.

Hermione tersenyum melihatku ia langsung berlari dan memelukku.

"I miss you so much, Karina" kata Hermione.

"I miss you too, eh tenda kita bersebelahan" kataku.

Lalu kak Oliver keluar juga.

"Karina, ibu memanggilmu"

"...oh hi Hermione, Ron, dan Harry"

Lalu kak Oliver masuk kedalam.

"Ah Hermione, aku masuk kedalam dulu ya" kataku.

Hermione hanya mengangguk.

<•>

Sore menjelang malam kita langsung berangkat ke lapangan yang sangat besar.

"Cedric?!" Kataku.

"Oh hi Karina, kamu kesini juga?" Tanya nya.

"Iya dong" jawabku.

"Adikku sangat suka dengan Krum" goda kak Oliver.

"Diam, kata siapa" jawabku.

𝐇𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang