Judul: Lily Kecilku
Genre: Thriller-Family-Horor
Nama Kelompok:
1. Irma
2. Nadya
3. Sheilvia
4. Ajeng
5. Nafilah
6. Fuad
7. Nabila
8. Rizal
9. Alvina
10. Dina****
Namanya Lily.
Gadis mungil berusia 7 tahun, yang memiliki paras cantik bak putri dalam negeri dongeng. Memiliki kulit seputih susu, dengan mata berwarna abu-abunya yang mampu menghipnotis orang dalam sekejap.
Gadis ini, hidup dalam sebuah rumah megah bak istana. Banyak penjaga di luaran sana yang menutupi dunia luarnya. Ayahnya adalah sosok yang cukup kaya raya. Sedangkan, ibunya adalah seorang penulis novel pada masanya saat itu.
Jika, kalian berpikir hidup Lily telah sempurna. Maka, kalian salah besar, kawan!
Di dunia ini memang tidak ada yang sempurna. Mungkin, Lily tidak kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Namun, dia juga anak kecil pada umumnya yang selalu haus akan seorang teman.
"Sayang, apa yang kamu lakukan di balkon malam-malam seperti ini?" tanya seorang wanita dewasa yang tengah membawakan secangkir teh hangat.
"Aku ingin seorang teman, Bu," rengek Lily menatap ibunya.
"Di luar sangat dingin. Ayo, masuk," ajak sang ibu merangkul pundak sang anak, dan membimbingnya untuk masuk ke dalam kamar.
Gadis dengan kulit seputih susu itu menghela nafasnya berat.
Selalu saja seperti ini, pikirnya.
Ibunya selalu mengalihkan pembicaraan saat mereka membahas hal yang sama. Dan, Lily benci mengakuinya.
Lily memasuki kamarnya dengan langkah malas, lantas duduk di meja belajarnya dengan berpangku tangan.
"Huh... hidup ini membosankan."
Lily mengambil buku diary di bawah bantalnya. Baginya, tak ada yang mengerti dirinya selain bukunya. Tak heran, Lily akan menghabiskan waktunya dengan menulis dan menulis.
Tuhan... Lily ingin teman.
Bak sebuah mantra ajaib, Lily terus menuliskan kalimat yang sama di lembaran bukunya. Lalu, ia segera beranjak menuju kasurnya dan terlelap menuju alam mimpi.
***
Keesokan harinya.
"Katakan kepada penulis gadungan itu, hilangkan hobinya menjadi plagiat!" bentak seorang wanita kepada bawahannya, "kalau tidak akan kupotong tangannya," lanjutnya tersenyum manis.
"Baik Nyonya," balas bawahannya dengan patuh.
Bawahan itu terlihat meninggalkan ruangan sang wanita. Lalu, wanita itu mengambil handphone genggamnya dan menghubungi seseorang.
"Iya Nyonya," jawab seseorang dari sambungan telepon.
"Apa Lily sudah bangun? Apa dia mencariku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CTB
Short Story"Cerpen tebak gambar?" Bayangin, antologi cerpen yang dibuat berdasarkan tebak gambar. HA HA. Highrank: #2 antologicerpen