Happy Reading
°
°
°
Naira bersenandung kecil melewati setiap kelas yang malah ditatap sinis oleh para siswa yang melihatnya.Apa salah hamba ya Allah, hamba hanya lewat
Bruk..
Naira memejamkan matanya menahan agar emosinya tidak membuatnya kalap. Baru saja ia merasa senang sekarang sudah dihadapkan dengan seorang siswa cantik yang menurut Naira disengaja.
"Sorry sorry gue gak sengaja" Naira menatap tajam.
"Sini deh biar gue bersihin" saat tangan Vini ingin membersihkan baju Naira yang terkena jus yang ia bawa, Naira langsung menepisnya membersihkan sendiri.
"Gak usah pencitraan" Naira memutar bola matanya melihat muka Vini yang dibuat buat seolah Naira yang bersalah.
Vini Cantika Putri, seorang model dan Princesnya SMA Karya Bangsa.
Siapa yang tidak marah ditabrak dengan sengaja.
Lo yang pencitraan!!
Ih kurang baik apa lagi si Vini mau bersihin bajunya.
Emang gak ngotak!
Gak punya akhlak banget.
Huu.. dasar cewek gak jelas.
Aku dukung kak Vini aja deh, udah cantik baik lagi.
Dan masih banyak lagi, Naira sendiri eneg dengarnya.
Sedangkan Vini menatap punggung Naira dengan tersenyum sinis.
_"Kenapa tuh muka ditekuk?!" tanya Hana saat Naira duduk disampingnya.
"Gapapa" Naira menelungkupkan kepalanya dimeja.
Tak mau ambil pusing Hana melanjutkan tulisannya yang tertunda.
"Suka banget sih ngurusin hidup orang!" Hana menyerngitkan dahinya mendengar Naira bicara sendiri.
"Dasar lambehturah" sungut Naira.
Hana menggeleng melihat tingkah sahabatnya.
"Lo kenapa sih?" tanya Hana.
"Nih Lo liat" Naira menunjukkan baju yang terkena tumpahan jus tadi.
"Lo kecebur got Na!" Naira langsung menatap tajam Hana.
"Sembarangan Lo kalau ngomong"
"Iya sekarang baju Lo kenapa?" tanya hanya serius.
"Kena tumpahan jus" Hana mendengus.
"Pasti kerjaan si Vini"
"Hm" Hana berdecak kesal.
"Kurang kerjaan banget tau gak mau dapet perhatian tapi gak tau tempat" Hana sangat geram.
"Dah lah gue mau tidur ngatuk, ntar kalau masuk bangunin" Naira menelungkupkan kepalanya diatas meja.
"Sipp tidur aja Lo" Hana kembali melanjutkan tulisannya.
_
Naira menyerngit melihat mobil yang tidak pernah ia lihat terparkir didepan rumahnya.
Rumah Naira tidak terlalu mewah, sederhana dipenuhi dengan tumbuh tumbuhan yang ditanam bundanya menghiasi rumah yang bewarna biru muda dengan campuran abu abu membuat rumahnya terkesan damai dan indah.
"Ada apaan nih rame bener" ucapnya sendiri.
"Assalamualaikum Naira pulang"
"Waalaikumussalam" Naira tersenyum kikuk.
"Sini kak" panggil bundanya. Naira menggangguk.
Naira duduk disamping bunda disana ada Nathan adiknya duduk dengan anak laki laki seumurannya.
Nathan Adinah Baskara, 10 tahun pintar dan Berbakat. Diumurnya yang belia dia bisa main gitar pandai bernyanyi pernah ikut olimpiade antar kota berbanding balik dengan Naira.
"Ini teman Bunda, namanya Deandra yang pernah bunda ceritain sama kakak" Naira ber oh.
"Ini anak kamu Nah?" tanya Deandra sahabatnya Aminah bundanya Naira.
"Iya" Aminah mengkode Naira untuk berkenalan dengan Deandra.
Naira yang mengerti, "Naira tante".
"Kamu manis ya, senyumnya kayak Aminah" Naira salah tingkah.
Jika disekolah Naira selalu urakan tapi kalau dirumah Naira jadi kalem.
"Naira sekolah dimana?"
"Naira sekolah di SMA Karya Bangsa tante" yang Naira lihat teman bundanya sangat asik .
Deandra sedikit terkejut, "Satu sekolah dong sama Franda?"
Franda, kenal aja enggak!!
"Anak Tante cowok ya?" Aminah dan Deandra menatap Naira.
"Ya laki laki lah, kakak ini gimana namanya aja jelas nama cowok" Aminah gemas dengan anaknya ini.
Terlalu polos.
Deandra terkekeh kecil, "Iya anak Bunda cowok, Naira kenal?"
"Hehe maaf tan, Naira gak kenal"
Deandra mengangguk, "Jangan panggil Tante tapi Bunda aja".
"Iya Bunda" ucap Naira.
"Kalian ngobrol aja dulu" Aminah berdiri.
"Bunda mau kemana?"
"Bunda mau kedapur ambil minum sama kue yang bunda buat sekalian dicicipin siapa tau enak bunda jual deh" Naira menyipitkan matanya.
Promosi siBunda.
"Bunda duduk aja biar Nana yang ambil" Naira ingin berdiri tapi tertahan.
"Bunda aja, kayaknya De pengen ajak kamu ngobrol, udah gapapa" Aminah berlalu ke arah dapur.
"Nana sekarang kelas berapa?" tanya Deandra.
"Nana sekarang kelas XI Bun" jawab Naira, dapat ia tangkap kalau teman Bundanya ini sangat humoris cocoklah buat dijadiin mertua, eh keceplosan.
Percakapan pun berlanjut....
Yuk langsung klik bintang disudut bawah sebelah kiri dan komen!!
Tolong sarann ya kalau ceritanya banyak kekurangan 🙏🙏
Salam manis dari Farah,
KAMU SEDANG MEMBACA
•Kisah Naira
Подростковая литератураBUDAYAKAN VOTE YA MANTEMAN,, Naira cewek tengil plus ngeselin. "Dalam satu bulan kamu sudah buat masalah 10 kali" Bu Rohani memijit pelipisnya pusing melihat tingkah laku siswi perempuan yang ada dihadapannya. "Yaelah buk baru juga sepuluh kali, asa...