08. Menggemaskan

10.6K 488 52
                                    

Hai sebelum baca jangan lupa vote cerita aku yang pertama ini yaa

Aku hitung dari sekarang
1
2
3
🤗
Terima kasih yang sudah vote

Selamat Membaca

******

Sedangkan Garendly tersenyum puas melihat orang tua Eca sudah menyetujuinya. Eca akan menjadi miliknya seorang tidak boleh ada yang mengambilnya dari dirinya. Atau orang itu akan berurusan dengan Garendly yang kejam dan sadis...

******

   Kini gadis cantik dan imut masih terlelap tidur di atas kasur yang mewah. Wajahnya yang damai sekali di tambah dengan pipi chubby yang kemerahan membuat semua orang merasa gemes. Entah sampai kapan gadis cantik itu akan membuka mata bulatnya yang indah. Yaa gadis itu adalah ecaa.

*ECA POV*

"Eughhh..!"

   Kini samar-samar eca membuka mata, menyesuaikan cahaya yang masuk di matanya. Eca langsung merubah posisinya menjadi duduk di sandaran dinding. Matanya mencari ke sudut ruangan di mana kah kak garen berada. Eca pun melirik jam yang ada di meja sekarang sudah menunjukkan pukul 4 sore.

   Wah sekarang sudah jam 4 sore, Eca mau mandi kan kak garen janji akan mengantarkan Eca pulang hari ini ke rumah, batinnya Eca. Yah memang Eca sudah kangen sekali dengan bunda dan ayahnya Eca ingin cepat-cepat pulang ke rumahnya.

   Bibi Yura yang melihat Eca sudah sadar dan tengah duduk di pinggir kasur. Langsung menghampiri nona nya karena ia takut jika tuannya akan memarahinya jika ia tidak becus mengurus nona nya.

"Nona sudah bangun? Ada yang bisa bibi bantu? Atau nona haus atau lapar biar bibi siapkan!" Tanya bibi Yura kepada eca yang sedang tersenyum.

"Tidak bibi, Eca tidak haus atau pun lapar. Eca cuman mau mandi saja." Seraya menggelengkan kepalanya lalu tersenyum kepada bibi Yura.

"Tapi nona kan masih sakit, jangan mandi dulu ya. Nanti tuan Garendly akan marah." Sahut bibi Yura sambil memikirkan jika tuannya akan marah kepadanya, ia tidak mau di siksa dengan tuannya.

"Tapi eca sudah sembuh kok. Liat badannya Eca enggak ada lagi bintik-bintik merah. Jadi Eca sudah sembuh kok." Sahut eca sambil menyakinkan bibi Yura. Pasalnya badan Eca kini sudah tidak ada lagi bintik-bintik merah.

"Baik nona jika nona ingin mandi. Biar saya mempersiapkan air hangat dan perlengkapan yang lain nona." Sahut bibi Yura sambil menyuruh dua pelayan untuk membantu menyiapkan kebutuhan eca.

"Terima kasih ya bibi, bibi baik sekali." Sahut eca sambil tersenyum.

"Tidak perlu terima kasih nona ini kan memang tugasnya bibi." Sahut bibi Yura.

"Nona air hangatnya sudah siap, sekarang nona sudah bisa mandi." Sahut salah satu pelayan berusia 30 tahunan itu.

"Baiklah kalau gitu eca mandi dulu ya bibi" sambil berlari kecil seperti anak berusia 5 tahun saja.

   Sedangkan para pelayan yang melihat tingkah nona nya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah eca yang sangat menggemaskan sekali. Pantas saja tuannya sangat menyukai dan tergila-gila kepada nonanya yang imut dan cantik.

******

   Sekitar menunggu 15 menitan, kini Eca sudah selesai dengan mandinya. Dengan kulit putih mulusnya dan aroma strawberry yang sangat memabukkan. Eca pun segera bergegas pergi dari kamar mandi dan langsung memakai pakaian yang ada di lemari baju yang sangat besar dan mewah itu.

POSSESIVE GARENDLY ~ECAA~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang