Duda: 08

2K 273 54
                                    

Beomgyu berserta Jimin sekarang berada di mana mobil Jimin terparkir. "Ada apa, ayah?"

Meski lebih tinggi Beomgyu, Jimin tetap berdiri dengan angkuh dan tegas. "Teman ayah bilang kau melakukan hubungan intim dengan anak kuliahan? Kau ini kenapa, eoh? Kau sudah punya istri! Jika sampai kau menghamili anak orang lagi maka kebanggaan mu akan di potong oleh tiga orang! Kau mau tau siapa? Tentu saja si posesif Jungkook, appa Taehyun, si galak Taehyung, eomma Taehyun, lalu mama mu sendiri! Kau mau, apa?"

Beomgyu menggeleng. Mana mau dia.

"Lalu kenapa kau melakukan hubungan intim dengan wanita yang nyatanya punya rahim lalu mengandung anak mu? Lalu bagaimana Taehyun? Katakan alasan mu, Beomgyu!" Ucapnya tegas sambil bersedekap dada.

"Sebenarnya aku selalu melakukannya dengan wanita itu bahkan sebelum aku menikah dengan Taehyun," katanya jujur sekaligus menjeda ucapannya sementara Jimin menunggu kelanjutannya.

"Dan aku merasa kalau Taehyun belum siap. Aku tau aku memang kelebihan hormon. Apa aku salah mencari pelampiasan?"

"Salah! Salah besar!" Jawab Jimin langsung, "jika Taehyun sudah menaruh perasaan pada mu bagaimana? Dia pasti sakit. Dan ingat! Jangan egois! Terkadang menunggu itu lebih baik dari pada gegabah, Beomgyu" lanjutnya menatap tajam sang anak.

"Ayah harap kau tidak melakukan itu. Dan ayah tidak ingin cucu ayah, Seojun, mengikuti jalan ayahnya."

Beomgyu terdiam dan Jimin berlalu di hadapannya begitu saja. Benar apa yang dikatakan ayahnya, terkadang menunggu lebih baik dari pada gegabah. Beomgyu memejamkan matanya lalu menghela nafasnya pelan dan setelah itu ia membuka matanya dan meninggalkan tempat parkiran.



















"Seojun mana?" Tanya Taehyung pada anaknya. "Bersama kak Yeonjun dan kak Soobin," jawab Taehyun langsung sambil memakan brownies yang ada di atas meja. "Berhenti makan, ayo kita ke kursi, sebentar lagi kedua mempelai akan datang!" Taehyung langsung menarik tangan Taehyun yang masih saja memakan brownies nya itu. Sekarang mereka duduk paling depan yang posisinya, appanya, eomma nya dan dirinya dan disampingnya kosong tapi tiba-tiba ada yang duduk di sampingnya.

Sontak saja Taehyun menoleh. Oh, suaminya. Taehyun kembali fokus ke depan sekali-kali melirik Kai dan Dongpyo yang duduk di depan juga, lebih tepatnya samping tempat duduk yang dia duduki. Aneh, kenapa wajah kedua orang itu memerah coba?.

"Setelah ini mau jalan-jalan lagi?" Tanya Beomgyu yang di sampingnya membuat Taehyun menoleh lagi pada Beomgyu yang menatapnya lalu menggeleng dan menatap ke depan lagi.

"Kenapa?" Tanyanya heran. Lagi-lagi Taehyun menoleh, "cih! Kata mu saja yang jalan-jalan tapi ujungnya tidak jadi," cibirnya dan tidak mau lagi menoleh pada suaminya itu. Ingat kan waktu Beomgyu mengajak Taehyun jalan-jalan? Itu tidak jadi karena Beomgyu ada urusan mendadak di kantornya.

Taehyun tidak menjawab dan memilih diam sampai dimana Hoseok tiba di altar bersanding dengan Park Bogum lalu dia dapat mendengar kalau eommanya membicarakan Hoseok, "Hoseok Hyung jodohnya selalu orang luar negri, aku kagum padanya." Eommanya ini sejak menikah dengan appanya sangat banyak mengeluarkan kata-kata entah untuk apa saja, salah satunya menggosip. Ngomong-ngomong tentang sikap, Taehyun menoleh ke Beomgyu yang menatap ke depan itu.

Apa benar Beomgyu dulu orangnya dingin? Dulu sih percaya tapi tidak lagi.

Taehyun terus menatap Beomgyu sampai tidak sadar kalau kedua mempelai yang di altar sudah mengucapkan ikar pernikahan lalu berciuman. Oh jangankan dua mempelai itu, orang tua Taehyun dan Beomgyu juga saling bertautan mulut. Oh bahkan Taehyun tidak menyadari jika sahabat nya Hueningkai sedang di cium oleh orang yang tidak di kenal Taehyun.

Duda [Beomtae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang