You Are Broken On The Floor
.
.
.
.
.
.Pintu diketuk, guru Min segera menjemput tamu spesial bagi Jongho
"Silahkan masuk,"
Dua orang berbeda umur dan gender memasuki ruangan. Mata mereka dengan kompak menatap lurus dan sengit pemuda yang menunduk enggan menyambut mereka dengan ramah.
Dua orang itu diketahui sebagai Choi San, kakak dan Nyonya Choi, mama. Duduk menghimpit tubuh mungil tersebut. Bukan karena sofanya yang kecil tapi karena aura mengintimidasi dari mereka.
Mama di sebelah kanan maka Choi San di sebelah kiri. Sebelum percakapan terjadi mama dengan sigap mengangkat wajah Jongho. Lebam yang sangat mengerikan. Jika tak salah si sialan Kang Yeosang menendang wajah manisnya. Sia-sia berdandan agar menutupi wajah bengap bekas kemarin, sekarang sama saja.
"Apa yang kamu perbuat nak?" lantas mama memintai keterangan dari guru Min. Tangannya masih bertengger di wajah Jongho sesekali mengusap bekas lebam perlahan namun penuh dengan penekanan.
"Choi Jongho tak berulah hanya saja ada sedikit kondisi yang kurang mengenakan bagi Jongho, sebelumnya perkenalkan saya Min Yoongi wali kelas 11-1."
"Saya mama dari Jongho pak, sangat kaget si sulung menelepon katanya si bungsu berulah." dengan intonasi menenangkan namun terdengar mengancam bagi Jongho.
"Ah begini tadi Jongho terlibat perseteruan dengan salah satu siswa teman sekelasnya. Oh ya apakah ibu dan San akhir-akhir ini sering dicurhati Jongho tentang kesehariannya di sekolah?"
Mama tersenyum anggun, "Jongho kami ini anak yang mandiri pak. Tak sedikit pun mengeluh tentang kesehariannya." Mama ya mama image itu nomor satu. Anak pinggir yang bukan dalam arti sesungguhnya pun ia bangga kan.
"Setiap hari bercengkerama sepertinya gak ada yang memberatkan dia ya pak makanya saya heran sekali mendadak dapat panggilan seperti ini terlebih wajah manis anak saya penuh lebam."
Dari sini guru Min mulai paham situasi antara Jongho dan Keluarganya.
"Tidak kah Jongho bercerita hampir selama 2 tahun ini ia adalah korban bully?" senyum anggun mama hilang, mata yang sedikit berkeriput itu menatap malang Jongho, lagi-lagi yang Jongho rasakan adalah ancaman.
"Ada yang begitu tega? Sungguh? Siapa orangnya pak?"
"Teman sekelasnya Kang Yeosang."
"Apakah Jongho kami melakukan kesalahan atau membuat kesal temannya? Mungkin sampai rumah Jongho kami akan bercerita pak dan memperbaiki apa yang salah dengan dirinya." senyum mama terbit kembali.
"Saya akan memanggil dan mengikutsertakan orang tua yang bersangkutan bu, hari ini orang tua dari Kang Yeosang sedang tak ada di tempat. Mungkin ibu bisa meluangkan kembali waktunya besok?"
"Ah pak apakah tak berlebihan? Jongho dan Yeosang kan sudah dewasa, seharusnya bisa mereka atasi sendiri kan? Mungkin bantuan dari bapak selaku wali kelasnya." mama mulai aksi negonya.
"Apakah tak khawatir? Apakah imbang untuk Jongho? Jika ibu besok berhalangan tak apa tak datang. Mungkin ibu bisa meluangkan di lusanya? Saya akan mempertemukan dengan orang tua Kang Yeosang."
"Kalau tak ada hal lagi yang akan dibicarakan saya pamit membawa pulang Jongho dan Choi San, terimakasih sebelumnya. Permisi." Mama berlalu pergi tanpa senyum untuk guru Min.
Rasanya sakit ketika tangan dicengkram kuat-kuat oleh mama. Mama tak menunjukan ekspresinya. Hanya berjalan sejajar dengan Jongho lalu dibuntuti San.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Broken On The Floor
Fanfiction" Semenyakitkan kah ini hidup? „ Choi Jongho " sampai kapan? „ Warn : BL Harsh words Self harm Bullying 18+ under 18? keep out please. Hurt Broken Sweetheart ini memang hanya fanfiction dimana isinya seputar imajinasi. Akan tetapi setia...