bun

101 18 1
                                    

hai kak, sendumu sudah berakhir belum hari ini?

entahlah,obat sendu habis. bagaimana bun?

tidak malu dengan berkat?

kenapa harus malu?
memang ada yang salah?

ucap puji untuk pencipta bukan hanya tentang segunung limpah sukacita saja. mulai dari hal kecil dulu.

kakak sendiri belum paham tentang kepala batu ini.

sering merasa gelisah
entah apa alasannya.

ketokan kakimu
sudah menjauhi altar kak.

ayo berbalik arah.
Dia rindu sama senandung pilu kamu,

gak masalah!
kalau kata bunda sih penawar itu gak harus dapat hari ini.

tapi bun,
si bahagia sudah pamit.

kejar dong!
masa iya mau bermain sama sendu melulu.

udah kakak kejar,
tapi makin jauh.

jangan berhenti sampai senyum mekar itu sama seperti waktu pertama sekali dirimu muncul ke dunia.
cantik tidak ada cacat, layaknya manusia suci tanpa dosa.

kakak capek bun. mau berhenti dulu sampai benar pulih.

lawan dong.
kalau kamu sendiri gak bisa jadi obat lukamu, lantas mau mengharapkan orang lain?

hanya kakak sendiri yang paham inginmu. jangan pernah terlalu menaruh segala harap pada manusia lain.



 jangan pernah terlalu menaruh segala harap pada manusia lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Helai Buana ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang