holaaa
Jangan lupa vote
tysm-!♡
●Di perjalanan jara menangis tapi tentu tidak diketahui dengan jungwon.
"Ra Lo mau ice cream ga?" Tanya jungwon dalam perjalanan.
Jara yang tersentak karna dia kira ketauan sedang menangis, jika di tawar ice cream siapa yang ga mau? Tentu jara benar-benar mau apalagi melihat keadaan nya yang campur aduk makin mood buat menyantap Ice cream.
"Mau" biasanya jara kalo di tawar ice cream bakal ngegas jawabnya, tapi sekarang lagi mode jawaban singkat.
Jungwon memakirkan motor nya di depan indomar
"Ayok ra." turun jungwon, jara tiba-tiba lemot begini bahkan dia gatau kalo dia belum turun dari motor jungwon.
"Ehh iyaa." jawab jara langsung turun.
"Lo duduk disini aja ra, gue aja yang beliin." jungwon menyuruh jara duduk di depan yang sudah di sediakan kursi.
Setelah beberapa menit jungwon langsung memberi ice cream rasa vanila buat jara
Jungwon memang sudah tau rasa yang di sukai jara, bukan jungwon aja sih tapi sunghoon juga, jara memang benar-benar suka sekali dengan rasa vanila dari jaman masih anak-anak, selain vanila jara juga suka rasa greentea kalo ada dua-duanya beuh mood nya auto naik."Thanks" senyum jara.
Jungwon hanya mengangguk, lalu dukuk di depan jara.
Tidak ada yang membuka percakapan, sampai jungwon bertanya "Lo kenapa langsung pergi?"
Jara yang kaget cepat-cepat menetralkan wajah, badan, dan hatinya mungkin.
"Hmm?" Jara bingung jawab apa, tidak berani melihat wajah jungwon.
"Hmm apanya ra?" Balas jungwon sedikit gemes.
"Hm" kali ini bukan bingung, tapi dia hanya kaget saja dan langsung melihat jungwon, kenapa jungwon jadi imut gini.
"Iyaa kenapaa jawabnya, 'hmm'" jungwon sekarang benar-benar gemes lihat tingkah laku jara.
"I-ituu, gue gabisa kayak dulu lagi" jawab jara, sekarang dia sudah kembali menunduk.
"Maksudnya?" Tanya jungwon yang gapaham.
"Lo punya Ami won, bukan punya gue lagi!" jawab jara sedikit kencang .
Jungwon tidak bisa berkata-kata lagi, apa yang telah jara lakukan? Dia benar-benar susah mencapai detik ini, tetapi kenapa jara kembali membuat nya terjatuh lagi kedalam lubang yang sama?
Di satu sisi jara ingin bilang semua dia sudah tidak tahan lagi, setiap hari dia linglung sekarang waktunya yang tepat.
"Won gue gatau gue yang lebay atau gimana, tapi Lo berubah!" Jara melihat lurus kemata indah jungwon. "dan ga biasanya Lo harus berfikir dulu kalo gue nebeng sama lo"
"Seberubah itu lo won!!"
"Ra jangan nangis" ucap jungwon khawatir melihat jara menangis saat ini, jungwon sekarang bingung harus lakuin apa, ingin memeluk gadis di depannya, tapi rasa itu takut datang kembali.
"Ami ngerubah Lo jadi gini yaa won? Hebat banget" tidak ada rasa ingin mengucapkan kalimat itu langsung ke jungwon, tapi apa daya jara melontarkan nya tanpa sengaja, suara jara mengucapkan nya hanya kecil tapi cukup didengar jungwon.
"RA!?" jungwon menaikan nada bicaranya
Jara tersentak, jungwon membentak nya?
"Ini sama sekali ga ada sangkut pautnya sama ami! Ami ga ngubah gue sama sekali, dan gue sadar gue berubah jad-" belum selesai jungwon berbicara jara sudah memutuskan.
"Kenapaa? Kenapa lo mau berubah!!? Lo udah bosan sama persahabatan kita? Iyaa?" Tanya jara marah, tidak mengerti mengapa jungwon melakukan semuanya.
"JAWAB WON!!" bentak jara marah
Untung keadaan sepi, jika tidak pasti mereka sudah menjadi pusat perhatian.
Jungwon sama sekali ga bisa berkata-kata, jara ngga perlu tau apa yang dia rasain, jungwon ga akan pernah memberi tau, biar waktu yang memberi tau.
Sekarang jara benar-benar terisak, bahkan ice cream nya sudah meleleh.
"Lo ga jawab won, berarti apa yang gue bilang bener, Lo udah bosen sama persahabatan kita!" Ujar jara akhirnya.
"ENGGAK RA!!, gue ga pernah bosen sama persahabatan kita, gue bersyukur punya Lo, gw lakuin ini karena gue gamau masuk kedalam lubang yang sama." jungwon langsung mengambil nafas yang panjang, dia tidak habis fikir dengan pikiran jara.
"tapi sekarang lo bukan punya gue, lo udah punya ami! dan lo gatau rasanya punya gue di ambil sama orang kan? saat ini gue rasain itu jungwon." Ujar jara dengan mata berair.
"dan lubang yang sama? maksud lo?" sambung jara.
"Perasaan raa, perasaan gue" jungwon berucap sendu, dia juga lelah.
"Gue gapaham won, lo ngomong yang jelas, terus terang!" Balas jara kesal
"Raa kita pulang yaa, udah sore, nanti mama nyariin, sunghoon juga sayang lihat kita kalo gini" bujuk jungwon tiba-tiba, dan langsung bangkit dari duduk nya menuju motor yang terparkir.
Jara lupa bahwa ini sudah sore, mama juga pasti nyari jara, sunghoon? huh jara rasa dia tau apa yang jara alami sekarang.
Jara pun menyusul jungwon yang sudah menaiki motor nya, tiba-tiba jungwon memasangkan helm langsung ke kepala jara, jara hanya patuh dan melihat wajah jungwon dari dekat seperti ini.
"Naik" ujar jungwon setelah memasangkan helm jara
Di perjalanan hanya ada keheningan di antara mereka, tidak satupun membuka pembicaraan.
Dan tiba-tiba jungwon dibuat kaget saat jara memeluknya seakan bilang jangan tinggalin gue dan dagu jara di senderkan nya di bahu jungwon, desiran itu datang lagi. jungwon hanya pasrah.
jungwon merasa bahu nya basah, sudah dia duga jara menangis, hati nya terluka melihat orang yang dia sayang menangis, apalagi itu karna dirinya, berlipat-lipat rasa bersalahnya.
Jungwon mengelus tangan yang melingkar di perut nya dan berucap.
"Maafin gue."
🦖
haiii, chapter ini cuma satu tempat doang ehehee,
Ohh iyaa ada kah yang mau di sampaikan? Kekurangannya?
Semoga kalian suka-oktyp0luex.
KAMU SEDANG MEMBACA
what exactly are we | Jungwon
RomanceGua ngerasa aneh, semenjak kita semakin dewasa gua ngerasa beda, apa bener perasaan kalian masih kayak sahabat? atau ada yang lebih? sebenarnya kita ini apa?