Chapter 7: Touch

13.1K 993 50
                                    

 

It’s amazing

How a mere contact

Carved an odd feel

That being unforgettable by time

***

Astaga.

Aku berusaha tidak terlihat terkejut ketika Daichi menyerahkan 2 kantung emas penuh ke hadapan Nona Jun dengan seringai kecil yang menghiasi wajahnya. Aksinya mengejutkan wanita tua itu hingga aku yakin bola matanya hendak meloncat keluar. Namun tidak sampai disana, hal itu ternyata juga mempengaruhi seluruh orang yang berada di ruangan ini.

Dan rasa ingin tahu membuatku mencari-cari sosok Ayumi, yang walaupun dengan kimono pucatnya tetap kukenali dengan cepat diantara kerumunan para gadis dan tamu.

Ia tampak terkejut juga. Bibirnya terkatup rapat namun aku rasa ia menggigit bagian dalam pipinya. Entah apa yang ia pikirkan, namun bukan sesuatu yang menyenangkan untuk kuketahui.

Beberapa gadis lain juga melakukan hal yang serupa. Beberapa diantar mereka memekik terkejut atas kesadaran mereka mengenai ‘situasi yang sebenarnya sedang terjadi’ atau ‘apa yang sedang menanti mereka’.

Bodoh, naif.

Seharusnya mereka menyadari hal seperti itu lebih awal.

Terakhir aku menyempatkan diri melirik si Tua Gensu yang mendekati gadis muda berkimono biru. Dia yang sempat bersikeras memilikiku malam ini bungkam ketika Daichi mengeluarkan dua kantung besar berisikan emas ke hadapan Nona Jun sesaat setelah ia mendeklarasikan akan menggunakanku malam ini.

Aku dapat melihat bagaimana Nona Jun menjernihkan tenggorokannya sebelum suaranya mencairkan keheningan ruangan.

 “Dengan uang sebanyak ini kau bahkan bisa membelinya, jika kau mau.”

Dan jawaban Daichi benar-benar di luar dugaanku. Dengan nada yang hampir setenang permukaan danau di musim panas ia berkata,

“Aku memang berencana demikian.”

Disaat itulah aku hampir memekik dan refleks menggigit lidahku sendiri untuk menahan suara yang tergantung di ujung tenggorokanku. Jantungku berdegup kencang. Sangat kencang hingga aku takut seseorang akan mendengarnya.

Bukankah tadi dia mengajakku untuk ke kamar?                               

Kenapa sekarang dia ingin membeliku?

Kupikir ketika Daichi mengajakku mengahmpiri Nona Jun, ia hendak meminta ijin wanita tua itu untuk menggunakanku sekarang. Namun pemuda itu malah mengeluarkan dua kantung emas dan mendeklarasikan dia akan membeliku.

Dan sialnya aku dalam kondisi tak berdaya untuk menolak. Dia, pemuda ini sedang menipuku untuk kepuasan pribadinya.

Dan lebih sialnya lagi, aku tidak memprediksi situasi ini sama sekali.

Tidak sedikit pun skenario seperti ini terlintas dibenakku.

Tidak sama sekali.

Di saat itulah kurasakan jemariku gemetar. Telapak tanganku dibasahi keringat. Dan tengkukku mengirimkan getaran aneh yang mengguncang jiwaku.

Tenang Hanabi, tenang….

Ketengangan adalah akar dari segala permasalahan..

Aku sadar aku harus memikirkan rencana alternatif.

HANABITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang