I 4 I

442 52 9
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

.

.

Sejenak harapan itu datang

Sekelebat bahagia membahana

Saat keberadaanmu benar-benar nyata adanya

Namun sekejap kau ada,

Kau berhasil membunuh hati dan ragaku seketika


Haruno Sakura,  Januari 2021


Derap langkah kaki terdengar dikeheningan senja, sinar yang biasanya memancar cerah kini telah tenggelam di peraduannya. Sangat hening, hingga suara daun yang menelisiklah yang kerap kali terdengar. Hembusan angin sore tidak sanggup membekukan hati semua orang di sana, karena hangatnya kenangan yang semakin tebal tak terkira. Gundukkan tanah basah membuat semuanya semakin jelas, tangan-tangan kerabat, teman dan saudara saling menggenggam satu sama lain untuk memberi semangat pada masing-masing.

" Kami turut berduka, Bibi." 

Pemuda berambut kelam itu muncul lagi, hanya saja kini ada genggaman tangan gadis lain yang bergelayut di tangan besarnya.

Perempuan parubaya itu tersenyum dan sekilas melirik gadis yang terlihat seumuran dengan mendiang anaknya--berdiri menggandeng lengan kokoh pemuda itu.

" Terimakasih, Nak. Ini ada sesuatu untukmu, dari Sakura." 

Setelahnya wanita itu melenggang pergi dari hadapan sepasang pengantin baru itu, selepas memastikan Sasuke telah menerima pemberiannya.

Sasuke memandang pemberian yang baru saja diterimanya dengan pikiran berkecamuk, namun matanya tak lepas dari makam baru yang masih penuh dengan taburan berbagai bunga di atasnya. Matanya tak sengaja menangkap bunga kamboja tak jauh dari makam baru itu, sepasang kamboja yang sedang tumbuh dengan subur-suburnya.

" Sayang, ayo kita pulang." 

Suara gadis di sampingnya membuat pikiran rumit pemuda itu buyar. Sasuke menoleh kesamping untuk melihat si pemilik suara, lalu sedetik kemudian mengangguk tersenyum.

Baru beberapa langkah dari pemakaman, pemuda itu kembali melirik makam di belakangnya dengan pikirannya yang semakin rumit.

Bunga kamboja? Apa gadis itu sedang menanti seseorang?

Benak pemuda itu bertanya-tanya.

***

Kutengok dirimu lebih dalam

Pikiranku tak pernah menemukanmu

Seakan kenanganku tak bersamamu

Namun saat kupilah hatiku

Bunga Kamboja [SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang