4

4.2K 313 41
                                    

Mereka tidak sedekat itu, mereka dulunya hanya tau nama, mereka juga bukan tim basket yang sama, kalau Yoshi tim inti kalau Hyunsuk tim cadangan.

Latihan bersama untuk tim cadangan dan tim inti pun jarang dilakukan, mereka lebih memilih berlatih sendiri.

Tapi siapa sangka, dengan hanya kata “Permainan” mereka sudah menjadi dekat. Tidak dekat dalam artian sebenarnya, tapi mereka sudah pernah melakukan hal itu.

Ya hal itu.

Dan disinilah dimulai.

Perkenalan yang bukan sekedar nama dilakukan disini, mereka yang sekarang berada di rooftop sekolah malam malam sedang bercerita.

Everything.

Apa yang ada dalam pikiran mereka, itu lah yang mereka keluarkan. Seakan ingin mengeluarkan uneg uneg yang ada dikepala mereka.

Meski awalnya hanya di isi oleh pertanyaan Yoshi untuk memancing Hyunsuk mau mengeluarkan suara, dan Hyunsuk pun mulai mengeluarkan suara dan pertanyaan.

Yoshi terkesan bagaimana cara Hyunsuk menjawab semua pertanyaannya dengan begitu tenang.

Membuat obrolan mereka hangat dan menenangkan.

Terlebih Yoshi adalah orang yang mudah membawa alur pembicaraan, dan Hyunsuk adalah orang yang hebat memainkan kata.

Hingga sebuah pertanyaan membuat sedikit perubahan suasana. Tapi itu bertahan lama.

Pertanyaannya sederhana, Yoshi hanya bertanya. “Kenapa kamu mau melakukan permainan ini?”

Sederhana karena hanya mengandung beberapa kata, tapi jawabannya tampak nya membutuhkan beberapa waktu.

Namun pada dasarnya Hyunsuk orang yang pandai bermain kata, hingga dengan mudahnya dia menjawab. “Aku membuat peraturan baru, kamu tidak boleh bertanya tentang alasan dan siapa saja yang sudah bermain game ini.”

Terlalu pandai hingga Yoshi tidak dapat menjawabnya.

Namun, apa itu disebut jawaban?

Yoshi tau itu bukan jawaban, namun dia memilih mengedikan bahunya tak peduli. Ini bukan tujuan utamanya ketempat ini.

Karena dia pun tau, jika terlalu penasaran akan hal itu hanya membuat hubungan mereka menjauh, dan dia juga tidak ingin hal itu terjadi.

Yoshi kemudian berdehem.

“Badanmu lumayan kurus, apa kau tidak makan dengan baik?”

Percayalah itu hanya pertanyaan untuk memecahkan keheningan.

Lantaran hal itu, Hyunsuk menoleh kearah kiri, menatap langsung kearah Yoshi.

"Badanku tidak sekurus itu asal kamu tau, aku juga makan dengan baik." Katanya.

"Benarkan, memang apa saja yang kamu makan hari ini?"

Hyunsuk menghela nafas dengan panjang. "Aku sudah makan hampir dua porsi nasi goreng pagi hari, makan ayam geprek siang hari, apa itu masih dibilang tidak makan dengan baik?"

Lucu rasanya melihat bagaimana seorang Hyunsuk bicara dengan mengembungkan pipinya seolah dia sedang marah, Yoshi sudah berusaha fokus akan apa yang dikatakan oleh Hyunsuk.

But, he just stare at Hyunsuk beauty.

Mata Hyunsuk itu berbinar saat bercerita, ditambah dengan pipinya mengembung lucu, jangan lupakan tangannya yang kadang menggaruk garuk pipinya. Bibirnya juga tampak kering, tapi itu malah semakin menarik untuk Yoshi.

"Malamnya kamu tidak makan?"

Hyunsuk menggeleng, "katanya kalau makan malam maka akan langsung berpengaruh ke perut, aku tidak mau perutku besar hanya karena makan malam."

Yoshi tertawa pelan mendengarkan hal tersebut, tanpa menyadari bagaimana pipi Hyunsuk yang semakin mengembung marah.

"Baiklah baiklah," Yoshi memilih berhenti tertawa. "Bagaimana dengan malam minggu ini, apa kamu akan keluar?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Tentu saja tidak ada yang mengajakku."

"Bagaimana jika aku mengajakmu keluar?"

Detik berikurnya, mata Hyunsuk langsung berbinar, dia semakin mendekatkan dirinya kearah Yoshi.

"Itu ide yang bagus," Katanya, binar dimatanya masih setia terpancar dari mata murninya. "Aku ingin ke pasar malam nantinya."

"Of course, apa kamu menyukai pasar malam?" Tanyanya, dia memilih sedikit menyenderkan dirinya.

Dan pertanyaan itu mampu membuat Hyunsuk bercerita panjang lebar tentang bagaimana dia menyukai pasar malam, tentang permainan yang menyenangkan, makanan makanan lezat yang begitu banyak, ditambah dengan suasana romantis yang entah datang dari mana.

Mata indah itu semakin berbinar, mulutnya bahkan tak berbusa meski sudah bercerita dengan begitu panjang, mimik wajahnya berubah rubah mengikuti alur ceritanya. Rambutnya yang berwarna hitam itu sedikit berantakan akibat angin malam, mengingat mereka masih berada di rooftop sekolah.

Untuk sesaat Yoshi terlena.

Hingga tangan kanannya tanpa sadar terangkat dan mendarat diatas kepala si manis, dia kemudian mulai membelai rambut legam itu dengan begitu pelan, dan tentu saja hal itu membuat Hyunsuk yang bercerita tiba tiba saja terhenti, matanya sedikit terbelalak, menatap kearah Yoshi dengan pandangan yang susah diartikan.

"What are you doing?"

Sadar akan apa yang dia lakukan tak membuatnya akhirnya menurunkan tangannya, dia malah tetap membelai rambut itu dengan begitu lembut, dia bahkan mengarahkan tangan kirinya untuk mengusap bibir pucat itu.

Kemudian bibirnya mendekat, mengecup pelan nan lembut bibir Hyunsuk yang semakin mengering.

Kecupannya lembut.

Sangat lembut.

Memabukan.

Hingga tanpa sadar Hyunsuk menutup matanya. Jutaan kupu kupu seakan bertebangan dalam perutnya, rasa bak sengatan listrik pun ikut meramaikan kecupan ini.

Kecupannya yang tak sama seperti kemarin. Karena kemarin hanya penuh dengan nafsu.

Namun, kini penuh dengan kasih sayang.

Kasih sayang yang harusnya tak berada diantara permainan ini.

lest play under the moon.”











—to be continued—

saya hanya ingin sedikit menunda tentang 'sex' dan memindahkannya ke chapter berikutnya.

Saya hanya tidak ingin mencampur antara chapter 'fluffy' dengan chapter 'sex'

Jadi next chap itu penuh dengan sex.

I hope you understand what i say.

:')

Chap berikutnya di up besok malam.

『 Lose ; YoshiSuk 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang