REGRET - 01

64 4 4
                                    

10 April 2007

"Rafa, adiknya dijaga ya.. jangan ditinggal-tinggal pokoknya." pesan Oma.
"Iya Oma sayang, aman pokoknya." jawab Rafa
Sementara itu, gadis kecil berambut panjang terus menerus merengek untuk segera pergi bermain di taman.
"Bentar Kyra.. Abang pamit sama Oma dulu."
"Pamit aja lama banget sih, Kyra udah ga sabar.." rengek Kyra.
"Ya sudah ya sudah, sana pergi ke taman. Hati-hati ya.." ucap Oma.
"Iya Oma, byeee" ucap Rafa.

Sesampainya di taman, Rafa dan Kyra bermain bersama. Rafa juga selalu mendampingi adiknya kemanapun ia pergi. Sampai akhirnya, Rafa tiba-tiba merasa perutnya sangat sakit. Rafa pun bergegas lari menuju rumah untuk buang air besar.

"Abang liat deh--"
"Loh? Abang? Abang Rafaaa? Jangan bercanda deh, Kyra gak suka ya" ucap Kyra.
Kyra terus berteriak memanggil Rafa, namun hasilnya nihil. Tidak ada jawaban dari Rafa.
"Abang kok ninggalin Kyra sih. Abang, Kyra takut.. Kyra gak tahu jalan pulang.." tangis Kyra.
Tiba-tiba datang seorang lelaki menghampiri Kyra.
"Kamu kenapa kok nangis?" tanya lelaki itu.
"A-aku ditinggal kakakku.."
"Terus? Kenapa nangis? Kenapa gak pulang ke rumah aja, siapa tau kakak kamu pulang duluan.."
"Masalahnya aku enggak hafal jalan pulang" jawab Kyra sambil terus menangis.
"Ya udah.. Udah gak usah nangis. Ayo aku antar kamu pulang. Kamu inget alamatnya kan?" tanya lelaki itu.
"Iya inget. Jalan Cempaka 6" jawab Kyra
"Ya udah, ayo.." ucap sang lelaki sambil mengulurkan tangan kepada Kyra.

Sementara itu, di rumah Rafa sedang asyik menonton kartun kesukaannya.
"Rafa, Kyra mana?" tanya Oma.
"Astaga.. Rafa lupa, Oma." jawab Rafa sambil menepuk jidatnya.
"Maksudnya? Kamu ninggalin Kyra di taman sendiri?"
"I-iya Oma.. Maafin Rafa. Tadi aku sakit perut, terus aku langsung lari ke rumah. Aku lupa kalo tadi lagi main sama Kyra, jadi habis BAB aku langsung duduk nonton kartun.." ucap Rafa ketakutan.
"Ya ampun Rafa.. Ya sudah, ayo kita ke taman jemput Kyra" ucap sang Oma.

Kyra dan lelaki tadi akhirnya sampai di depan rumah, tepat ketika Oma dan Rafa hendak menjemput Kyra di taman.
"Omaaa...." teriak Kyra sambil berlari memeluk Oma.
"Ya ampun Kyra.. Kamu gapapa kan? Kamu sama siapa pulangnya?" tanya Oma.
"Sama dia, Oma.." jawab Kyra sambil menunjuk lelaki tersebut.
"Oh, terima kasih ya sudah mau bantu cucu Oma.."
"Iya Oma, kalau gitu saya pamit ya.. Sudah mau Maghrib." ucap lelaki itu.
"Ya sudah, hati-hati ya.." ucap Oma. 

Mereka pun bergegas masuk dan bersiap untuk makan malam. Selama makan malam ada perasaan yang membuat Kyra gelisah. Ya, Kyra belum sempat bertanya siapa nama lelaki itu.

10 tahun kemudian..

••Bandara Internasional Kualanamu••
Suasana bandara begitu ramai, banyak orang lalu lalang dari gate satu ke gate lain. Banyak pula yang mengantar kerabatnya untuk meninggalkan kota Medan. Termasuk keluarga Bramantyo.
"Kyra, Rafa barang-barangnya udah semua?" tanya Papa.
"Udah bos.." ucap Kyra dan Rafa serentak.
"Kyra engga mau di sini aja nemenin Mama sama Papa?" ucap sang Mama dengan nada sedih.
"Ya mau Ma.. Tapi Kyra udah kangen banget sama Oma dan Kyra mau cari suasana baru.." jawab Kyra sambil memeluk sang Mama.
"Bohong itu Ma, Kyra kayanya mau nyari cowok yang waktu kecil nolongin dia haha" ucap Rafa.
"Apaan sih Bang? Engga ya. Justru gue udah lupa soal itu, kalo lo ga ngomong gue juga ga  bakal inget." elak Kyra.
"Ah masa sihh.." goda Rafa.
"Sudah sudah, bentar lagi kalian boarding. Di cek lagi barang-barangnya." ucap Papa.

Perhatian, para penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA32 tujuan Jakarta dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu A12.

"Pa, Ma, Kyra sama Abang berangkat yaaa.." pamit Kyra.
"Iyaa sayang, hati-hati ya disana.. Kalau liburan jangan lupa pulang ke Medan." ucap Mama sambil memeluk kedua anaknya.
"Kyra yang rajin sekolahnya ya, Abang juga kuliah yang bener jangan main mulu. Jangan nyusahin Oma ya." pesan Papa.
"Siap bos.." jawab Kyra dan Rafa.
"Byeee Papaa, Bye Mamaaa..." teriak Kyra.

Sementara itu di Jakarta, Oma dan Pak Aji, supir pribadi Oma sedang dalam perjalanan menuju bandara.
"Ini apa kita engga terlalu awal Oma? Medan-Jakarta kan lumayan jauh.." tanya Pak Aji.
"Engga papa Ji.. saya sudah ga sabar buat ketemu mereka. Lagi pula saya engga mau mereka yang nunggu kita." jelas Oma.

••Bandara Soekarno Hatta••
Suasana bandara siang ini begitu ramai, banyak yang sedang menanti kedatangan kerabatnya, termasuk Oma.
"Ini jam berapa Ji?" tanya Oma.
"jam 11, Oma.." jawab Pak Aji.
"Harusnya mereka sudah sampai, tapi kok belum kelihatan ya?" bingung Oma.
Ketika sedang menunggu kedatangan dua cucu kesayangannya, tiba-tiba terdengar teriakan seorang gadis.
"Omaaaaaaaaaaaa" teriak seorang gadis sambil berlari.
Ya, gadis itu adalah Kyra.
"Ya ampun sayang, kamu udah besar ya sekarang." ucap Oma sambil memeluk Kyra.
"Iya dong Oma, masa kecil terus hihi" jawab Kyra.
"Eh abang, makin cakep aja kamu" goda Oma.
"Ah Oma bisa aja hihi" jawab abang sambil memeluk Oma.
"Pasti kalian capek kan? Ya udah yuk kita langsung pulang aja, udah Oma masakin makanan yang banyak dan enak pastinya." ajak Oma.
"Yayyy, let's goooooo!!!" jawab Kyra bersemangat.

Sesampainya di rumah, Kyra dan Rafa langsung membereskan barang-barangnya dan bergegas makan siang bersama. Setelah itu mereka hanya bersantai di rumah dan mengobrol bersama Oma sampai malam. Setelah itu mereka langsung menuju kamar masing-masing untuk beristirahat.

REGRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang