REGRET - 03

14 1 0
                                    

"Gila capek banget anjir" ucap Agam.
"Lebay." balas Arga singkat, padat, dan nyelekit.
"Lebay pala lo. Lo mah enak cuma bersihin wastafel sama kaca, lah gue?" omel Agam.
"Lo sendiri yang milih kan?" tanya Arga.
"Iya juga ya.." gumam Agam.
"Udah ah, gitu aja dipermasalahin. Yuk ke kelas." ajak Gavin.
Akhirnya mereka berempat pun bergegas untuk ke kelas. Selama perjalanan menuju kelas mereka terus bersenda gurau tanpa menghiraukan murid-murid lain yang sedang belajar dengan tenang.
"Vin, lo tahu trend tiktok yang lagi rame kaga?" tanya Alfi.
"Tahu, tahu. Yang gini kan, youtuber Bang?" jawab Gavin.
"Kue putu lewat hahaha" ucap Alfi sambil tertawa.
"Dih kok ngamuk?" ucap Gavin.
"JANGAN TINGGALIN AKUUUU!!!" teriak Agam.
"Nggokhey hahahaha" ucap mereka bertiga bersamaan sambil tertawa terbahak-bahak.
Arga hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan ketiga sahabatnya sejak SD itu. Ia benar-benar bingung, mengapa bisa dia bersahabat dengan tiga manusia gila seperti itu.
Tanpa mereka sadari, mereka sudah berada di depan kelas mereka yaitu XII IPS 5. Pak Aldo yang saat itu sedang mengajar, langsung melihat apa yang sebenarnya terjadi di depan kelas.
"Kalian lagi, kalian lagi. Kenapa gak masuk kelas?" tanya Pak Aldo.
Keempat lelaki itu terkejut ketika melihat ada Pak Aldo di depan kelas.
"Eh Pak Aldo hehe, ganteng banget Pak hari ini." rayu Agam.
"Diam kamu, Agam. Bapak gak akan kemakan sama rayuan mu. Bapak tanya kenapa kalian gak masuk kelas?" tanya Pak Aldo.
"Habis bersihin toilet belakang, Pak." jawab Gavin.
"Iya Pak, disuruh sama Bu Wanda tadi." lanjut Alfi.
"Disuruh atau dihukum? Ya sudah, cepat masuk." ucap Pak Aldo.
"Terima kasih, Pak." ucap mereka berempat bersamaan.
Akhirnya mereka berempat masuk ke kelas dan mengikuti pembelajaran.
"Berulah mulu lo pada." ucap Rachel.
"Gak gini ya gak seru Chel hahaha" jawab Alfi.
"Eh? Lo Kyra anak baru tadi kan? Wah sekelas nih." ucap Gavin.
"Hehe hai Gavin.. Iya nih kita sekelas." ucap Kyra.

KRRIIIIINNGGGGGGGG...
"Baik anak-anak, pelajaran Sosiologi Bapak akhiri. Jangan lupa dikerjakan tugasnya, selamat istirahat." ucap Pak Aldo.
"Iya Pak, terima kasih Pak." ucap seluruh murid.
"Yuk ganti baju Ky.." ajak Rachel.
"Ganti baju?" bingung Kyra.
"Iya Ky, abis ini kan mapel Olahraga.." ucap Rachel.
"Si Kyra kan baru masuk, Chel. Dia belum dapet baju lah.." ucap Gavin.
"Tadi aku disuruh minta seragamnya ke Pak Dony, wali kelas kita." ucap Kyra.
"Ya udah, yuk gue temenin. Sekalian ganti habis itu.." ucap Rachel.
"Oke deh.." ucap Kyra.
Kyra dan Rachel pun menemui Pak Dony, setelah itu mereka bergegas untuk mengganti seragamnya dengan seragam olahraga.

Seluruh murid XII IPS 5 sudah berkumpul di lapangan bersama dengan Pak Rendi, guru olahraga.
"Oke anak-anak, hari ini materinya basket ya. Silakan kalian bisa pemanasan, lari 3 putaran." ucap Pak Rendi.
"Baik Pak." ucap para murid.
Seluruh murid pun mulai berlari. Setelah selesai melakukan pemanasan, seluruh murid melakukan latihan-latihan dasar dari permainan bola basket.

                               ***
Mata pelajaran olahraga telah usai, para murid pun bergegas mengganti pakaiannya.
"Yuk Ky ganti baju.." ajak Rachel.
Tapi tidak ada jawaban dari Kyra.
"Lah, malah tidur ini anak. Ky? Kyra?" ucap Rachel sambil menggerakkan badan Kyra.
"Iya, Chel?" jawab Kyra dengan nada lemas.
"Ky? Lo gak papa? Wajah lo pucet banget.."
"Gak papa kok Chel.."
"Tapi wajah lo bener-bener pucet. Gue anter ke UKS ya?" tawar Rachel.
Saat Rachel sedang berusaha membujuk Kyra untuk ke UKS, datang Arga dan kawan-kawannya.
"Kenapa Chel?" tanya Alfi.
"Ini si Kyra kayanya sakit deh, wajahnya pucet banget." jelas Rachel.
"Udah Ky, ke UKS aja gak papa.. Nanti biar gue bilang ke gurunya kalo lo sakit dan Rachel yang nemenin lo." ucap Gavin.
"Ya udah deh, makasih ya temen-temen." ucap Kyra.
Rachel dan Kyra pun bergegas menuju UKS. Sesampainya di UKS, Rachel memberi obat untuk Kyra.
"Nih Ky diminum dulu biar enakan." ucap Rachel sembari menyodorkan obat.
"Makasih ya Chel.."
"Iya, sama-sama.."

KRIIIIINGGGG... KRIIINNGGGGG..
"Baik anak-anak, pelajaran Ibu akhiri sampai disini. Oh iya, Gavin jangan lupa Rachel dan Kyra diberi tahu tugasnya ya." ucap Bu Nita, guru mata pelajaran Ekonomi.
"Oke Bu." jawab Gavin.
"Ya sudah, silakan pulang. Hati-hati di jalan.." ucap Bu Nita.
"Gue duluan ya, udah janji ada latihan basket. Bye." ucap Arga.
"Oke, byee.." jawab ketiga sahabatnya.
Arga pun meninggalkan ketiga temannya. Kemudian, ketiga manusia tersebut mengantarkan tas milik Rachel dan Kyra ke UKS. Ketika perjalanan menuju UKS, mereka berpapasan dengan Rachel.
"Loh, Chel? Kyra mana?" tanya Agam.
"Masih di UKS. Gue harus buru-buru balik nih, soalnya bokap gue hari ini balik dinas. Gue titip Kyra ya sama kalian. Bye guys." jelas Rachel dengan satu nafas.
"Lah? Buset itu anak ngomong kagak ada jedanya anjir. Nafas aja kagak." ucap Agam.
"Hahahaha kaya gak tahu Rachel aja lo kalo dia udah panik kaya gimana." sahut Gavin.
"Udah yuk samperin Kyra." sambung Gavin.
Mereka bertiga pun bergegas menemui Kyra di UKS.
"Indonesia negara hukum, assalamualaikum." teriak Agam.
"Gam, ini UKS anjir bukan rumah nenek lo. Main teriak-teriak aja." tegur Alfi.
"Hahahaha waalaikumsalam." jawab Kyra sambil tertawa.
"Ya kan gue mengucap salam, salah mulu dah gue. Kenapa sih Fi? Kenapa aku gak pernah bener dimata kamu? Kenapa Fi? Jawab Fi hiks.."
"Ky, lo liat obat suntik mati gak di sini?" tanya Gavin.
"Hah? Lo mau nyuntik mati Kyra, Vin? Ya ampun Vin gue gak nyangka." ucap Agam.
"Buat nyuntik mati lo anjir. Hidup drama mulu." ucap Alfi sambil menjitak kepala Agam.
"Hahahahaha.. Eh by the way, thanks ya guys udah bawain tas gue." ucap Kyra.
"Ah santuy aja Ky. Lo kan udah jadi sahabat kita." balas Agam.
"Lo mau balik? Mau gue anterin? atau Agam? atau Alfi?" tawar Gavin.
"Udah gak usah, gue udah chat Abang gue kok." tolak Kyra.
"Bener nih? Ya udah.. Kita duluan ya Ky." pamit Alfi.
"Iyaa.." jawab Kyra.

                                ***
Kyra sudah menunggu hampir 3 jam, namun tetap saja tidak ada tanda-tanda kedatangan sang Abang untuk menjemputnya.

Lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again

Terdengar lantunan lagu Lucky milik Jason Mraz dari HP Kyra yang menandakan jika ada telepon dari seseorang. Benar saja, yang meneleponnya adalah Rafa.
"Lo dimana sih? Gue udah mau keriput nungguin lo." omel Kyra.
"Salam dulu kek apa gimana kek, ngomel mulu." jawab Rafa.
"Udah deh Bang, cepet jemput gue."
"Gue gak bisa. Ini gue masih harus di kampus. Kalo mau nungguin ya nanti abis maghrib."
"Bilang dari tadi kek, tau gitu gue naik ojol aja." kesal Kyra.
“Lah? Lagian lo kan emang mau balik naik ojol? Kenapa tiba-tiba ngechat minta jemput?” bingung Rafa.
“Au ah. Bye.” Ucap Kyra sambil mematikan telepon.
Kyra pun memutuskan untuk memesan ojol. Namun, dewa keberuntungan sedang tidak berpihak pada Kyra. Handphonenya tiba-tiba mati, dan Kyra baru ingat bahwa semalam ia lupa mencharge handphonenya. Dengan terpaksa, Kyra berjalan keluar untuk mencari bus. Saat sedang berjalan keluar, tiba-tiba Kyra merasa sangat pusing dan tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.
"Aduh, pusing banget." batin Kyra.
"Eh, lo gak papa?" tanya seorang lelaki yang dengan sigap menopang tubuhnya.
"A-arga?"
"Iya ini gue. Lo mimisan. Nih bawa, buat bersihin darah di hidung lo." ucap Arga sambil memberikan tisu untuk Kyra.
"Makasih.."
"Tunggu sini."
Setelah menunggu beberapa menit, Arga kembali dengan mengendarai motornya.
"Naik." ucap Arga.
"Gue?"
"Iya lah. Masa kucing."
Kyra pun akhirnya mengikuti perkataan Arga.
"Rumah lo dimana?"
"Jalan Cempaka 6."
Arga terdiam. Ia merasa tidak asing dengan alamat itu.
"Kenapa Ga? Lo gak tahu ya?"
"Tahu kok."
Arga pun segera menancap gas mengantar Kyra pulang.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA KARYAKU!🤗
Jangan lupa vote dan komen ya!
thank u❤️

REGRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang