"Rumahnya yang i--"
"Iya gue tahu." jawab Arga dengan cepat.
Kyra terdiam. Ia benar-benar bingung kenapa Arga bisa tahu? Secara ia kan baru kenal satu hari.
"Udah sampe." ucap Arga.
"Makasih ya, Ga. Oh iya, kok lo bisa tahu daerah sini? Dan lo juga tahu persis rumah gue yang mana." tanya Kyra kebingungan.
"Lo gak inget sama gue?" tanya Arga memastikan.
Kyra menatap wajah Arga, ia seperti berusaha mengingat sesuatu. Namun hasilnya nihil, ia benar-benar merasa tidak pernah bertemu dengan Arga sebelumnya.
"Emang kita pernah ketemu? Gue bener-bener gak inget apa-apa." ucap Kyra.
"Gadis umur 10 tahun nangis di taman karena ditinggal Abangnya pulang. Dan gadis itu gak hafal jalan pulang ke rumahnya." jelas Arga sambil menatap Kyra.
"J-jangan bilang kalo lo cowok yang nolongin gue waktu itu?" tanya Kyra memastikan.
"Ya. Dari gue denger nama lo di ruang kepsek, gue udah ngerasa gak asing banget. Kaya pernah denger nama itu, tapi gue lupa. Ketika lo nyebut Cempaka 6, disitu gue langsung yakin kalo lo cewek yang gue tolong 10 tahun lalu." jelas Arga.
"OMG... Gue bener-bener seneng banget. Oh iya, gimana kalo lo mampir dulu? Ketemu Oma." tawar Kyra.
"Gak deh, lagian lo juga lagi sakit gitu.." tolak Arga.
"Gue udah sembuh. Udah ayo, gue gak nerima penolakan." ucap Kyra sambil menarik tangan Arga.
Arga pun pasrah mengikuti permintaan dari Kyra.
"Assalamualaikum Omaaaa.." teriak Kyra.
"Waalaikumsalam Ky, udah pulang nih cucu Oma.. Eh? Siapa ini?" tanya Oma.
"Ini Arga, Oma. Dia cowok yang nganterin Kyra pulang dulu itu lho.." jelas Kyra.
"Oh.. Yang rumahnya cempaka 4 itu? Depan taman itu ya? Tunggu-tunggu, berarti kamu cucunya Oma Ratna ya?" tanya Oma.
"Iya, Oma." jawab Arga.
"Kamu adiknya Arfan ya? Oma kira itu cucunya Ratna cuma Arfan, ternyata masih ada kamu to.." ucap Oma.
"Iya, saya adiknya Arfan. Saya memang jarang keluar rumah, Oma.." jelas Arga.
"Oh iya, Oma.. Ini tadi Kyra habis pelajaran olahraga mukanya pucet banget. Terus waktu saya selesai latihan basket, saya lihat Kyra jalan tapi sempoyongan gitu. Eh tiba-tiba mimisan.." lanjut Arga.
Kyra langsung melotot ketika melihat Arga memberi tahu sang Oma tentang keadaannya.
"Ya ampun Kyra.. Kok bisa sih? Kita ke dokter ya?" ucap Oma dengan mimik wajah yang sangat khawatir.
"Udah, Oma. Gak usah ya.. Kyra gak papa kok. Mungkin cuma kecapean aja.." ucap Kyra menenangkan sang Oma.
"Ya udah sekarang kamu ganti baju, terus istirahat. Oke?" pinta Oma.
"Iya, Oma.." jawab Kyra.
"Ya udah, kalau gitu saya pulang dulu ya Oma." pamit Arga.
"Gue anter ke depan ya? Boleh ya, Oma?" tawar Kyra.
"Iya iya, ya sudah sana." ucap Oma.
“Eh, tunggu sebentar. Oma mau bicara sama Arga dulu ya Ky.” Sambung Oma.
“Okay..” jawab Kyra.
Oma pun mengajak Arga menuju taman belakang untuk membicarakan suatu hal.
“Ada apa ya, Oma?” tanya Arga.
“Oma titip Kyra sama kamu ya? Melihat kondisinya dia yang mudah drop, Oma jadi khawatir. Oma percaya sama kamu buat jagain Kyra.”
“T-tapi—“
“Oma mohon sama kamu ya Arga.. Oma bener-bener percaya sama kamu.”
“Baik Oma..” pasrah Arga.
“Terima kasih ya, Arga..”
“Iya Oma, sama-sama.”
Setelah selesai berbicara, Kyra pun mengantar Arga keluar.
"Lo hati-hati ya, Ga." ucap Kyra.
"Deket, Ky. Gak usah lebay deh." ucap Arga.
Kyra pun hanya tersenyum menanggapi ucapan Arga.
"Yaudah gue balik ya.."
"Iya.. Byee Arga."
“Dingin. Ketus. Irit ngomong. Anak basket. Pinter. Arga bener-bener jelmaan cowok wattpad banget. Cewek mana coba yang gak suka sama dia?” batin Kyra.***
"Selamat pagi, Oma.." sapa Kyra sambil menuruni anak tangga.
"Pagi cucu kesayangan Oma.." balas Oma sambil tersenyum.
"Sini sarapan dulu. Oh iya, abang semalem telepon Oma.. Dia nginep di kos-an temennya. So, hari ini kamu berangkat naik ojol atau mau dianter Pak Aji?" tanya Oma.
"Aku naik ojol aja, Oma.." jawab Kyra.
Saat sedang asyik menikmati sarapan, tiba-tiba Pak Aji datang.
"Permisi Oma, itu di depan ada teman Non Kyra. Katanya mau berangkat ke sekolah bareng." ucap Pak Aji.
"Temen aku, Pak? Siapa coba, kayanya aku gak ada janjian sama siapa-siapa." bingung Kyra.
"Ya udah, sana samperin. Oma gak bisa nemenin ke depan ya, mau beresin tanaman di halaman belakang. Take care ya, sayang.." ucap Oma sambil mencium kening Kyra.
"Okay, Oma.."
"Siapa sih? Masa Rachel? Dia kan belum tahu rumah gue. Apa Arga? Ah mana mungkin, dia aja kemarin gak bilang apa-apa." batin Kyra.
Kyra pun bergegas menuju keluar.
"Lama."
"Arga?" ucap Kyra kebingungan.
"Iya gue. Udah cepet naik."
"Kok?--"
"Naik. Gak usah banyak tanya."
Kyra pun akhirnya diam dan naik ke atas motor. Mereka pun berangkat menuju sekolah.
***
Setelah menghabiskan perjalanan selama 15 menit, akhirnya mereka pun sampai di sekolah. Tanpa di sadari ada tiga wanita yang memperhatikan kedatangan Arga dan Kyra.
"Itu anak baru siapanya Arga, Ly?" tanya Gita.
"Jangan-jangan Arga udah capek ngejar cinta lo, Ly. Terus dia deketin anak baru deh." ceplos Jenny.
"Kalo ngomong difilter dong, Jen. Lo tuh ya emang." omel Gita.
"Udah ya Gita, Jenny. Mereka cuma berangkat bareng doang, gak usah lebay deh." jelas Lily.
Lily Nathania. Ia adalah teman sekaligus gadis yang Arga taksir sejak SMP. Lily adalah sosok gadis yang sangat cantik, pintar, humble, dan sopan. Ia juga jago dalam bidang olahraga maupun musik. Bisa dibilang Lily masuk dikategori gadis yang perfect. Tidak salah bukan jika Arga menyukai Lily sejak SMP?"Lo gak cemburu, Ly?" tanya Jenny.
"Hah? Ngapain cemburu? Pacar juga bukan. Udah yuk ke kelas." jawab Lily.
"Serius, Ly?" tanya Gita meyakinkan.
"Serius, Gita. Udah deh." ucap Lily sambil berjalan mendahului kedua sahabatnya.
"Arga beneran deket sama anak baru itu? Atau cuma sebatas nebengin doang ya?" batin Lily.
Yaa, Lily adalah kita. Di mulut bilang santuy, tapi endingnya overthinking sendiri. 🙂
"Nanti balik sama gue lagi." ucap Arga.
"Eh gak--"
"Gak ada penolakan. Lo balik sama gue. Tapi, gue nanti ada latihan basket. Lo mau nunggu kan?" tanya Arga sambil menatap Kyra.
"Ya ampun.. Kok gue deg-degan sih?" batin Kyra.
"Lo diem. Berarti tandanya iya."
"Hah?"
Arga menghiraukan Kyra yang kebingungan. Ia beranjak pergi menuju kelas meninggalkan Kyra sendiri.
"Ini anak maunya apa sih? Tiba-tiba perhatian, tiba-tiba cuek, tiba-tiba ada, tiba-tiba ngilang." omel Kyra.
"Udahlah gue ke kelas aja."
Kyra pun menuju ke kelas dan berusaha menghiraukan sikap Arga yang sangat aneh itu.Thank u ya yang udah baca ceritaku!☺️
Jangan lupa vote sama komen yaaa💙
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET
Romance"Udah gue bilang dari awal, pilih salah satu atau lo bakal kehilangan semuanya. Sekarang yang tersisa cuma penyesalan kan?" --- Iya. Sekarang yang tersisa cuma penyesalan. Gue gak bisa apa-apa selain nangis, nangis, nangis dan juga marah sama diri g...