-42-

275 30 15
                                    

Harry pov'

Damn it! Dia benar-benar di depan ku tadi,mengapa aku tidak memaksa nya untuk kembali? Tentu saja Kendall menunjukan wajah yg terlihat ingin sekali menjauh dari ku,tapi aku tetap harus mengajak nya kembali.

Sepulang dari taman aku tidak bisa melepaskan pikiran ku dari nya,melihat wajah nya kembali seolah menjadi obat ketika aku sakit,tapi aku belum mendapatkan nya kembali itu yg membuat ku merutuki diri sendiri.

"Daddy!" Panggil Aldric dengan suara imut nya.

Aku berusaha tersenyum lalu mengusap surai nya lembut "Ada apa?"

"Daddy belum jawab,kenapa Dad nangis ketemu sama aunty tadi? Aunty nya jahat sama Daddy?" Tanya Aldric.

Dari kita perjalanan pulang,Aldric memang terus menerus meminta jawaban mengapa aku menangis ketika melihat Kendall.

"Daddy yg jahat sama aunty." Jawab ku yg membuat Aldric menaikan alis nya.

"Daddy kan bukan orang jahat." Kata Aldric bingung.

Aku terkekeh "Emang bukan tapi Daddy pernah nyakitin aunty."

"Sampe beldalah?" Tanya Aldric dengan wajah heboh nya yg lagi-lagi membuat ku tertawa lalu menggelengkan kepala.

"Bukan Al,udah ah tunggu Al besar aja." Kata ku.

Aldric memasang wajah kecewa namun segera menunjukan jari kelingking kecil nya "Janji?"

Aku mengangguk lalu menautkan jari kelingking ku dengan nya. Setelah itu tangan ku bergerak untuk menghidupkan televisi,bukan aku yg menonton nya tapi Aldric.

"Eh Dad!" Pekik Aldric membuat ku terlonjak kaget,dasar kebiasaan.

"Al jangan teriak!" Tegur ku,ia hanya terkekeh.

"Maaf Dad,tapi Al mau ketemu uncle Niall!" Kata anak itu.

Astaga mengapa ia sangat lengket sekali dengan Niall? Bahkan sifat nya pun jadi mirip,suka makan,membuat ku kesal,selalu berbuat usil dan tentu saja membuat ku lelah.

"Untuk apa Al? Kita di rumah saja,tadi kan udah main ke taman." Kata ku melarang nya,Aldric memang tidak bisa diam.

"Bukan Dad! Kan kita udah beli gital buat Al,nah Aldric mau minta uncle Niall buat ajalin!" Jelas Aldric.

"Tapikan Daddy juga bisa main gitar." Jawab ku.

Aldric menggeleng "Mau sama uncle Niall,nanti Daddy yg nilai Al aja,telus Al juga mau makanan buatan aunty Barb! Makanan Daddy gosong!" 

Enak aja! Tapi benar sih..

Anak ini suka membuat hal yg mudah menjadi ribet,aku memutar bola mata ku namun tetap mengangguk sehingga Aldric segera melompat kegirangan.

"Kita ke rumah uncle?!" Pekik nya sambil meloncat.

"Iya Al,berhenti meloncat atau Dad tidak akan mengajak mu kesana!" Suruh ku yg membuat Aldric segera duduk dengan manis.

"Love you Daddy!"

•••

Aku memarkirkan mobil ku di parkiran rumah Niall,lebih tepat nya mansion,namun aku sedikit bingung karena parkiran Niall penuh dengan banyak mobil,salah satu nya yg ku hafal adalah mobil Liam,pria itu memang jarang bergonta-ganti mobil jadi aku hafal dengan mobil nya.

Aldric menggandeng tangan ku untuk masuk ke dalam rumah Niall,karena aku sudah sering mendatangi rumah nya jadi aku tidak perlu mengetuk pintu dan menunggu di depan,langsung saja aku masuk namun aku dapat mendengar jelas banyak suara tawa dari arah taman belakang milik Niall.

ONLY ANGEL | H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang