NICE TO MEET YOU

5K 1K 179
                                    

Perjalanan menuju rumah sakit memakan waktu kurang lebih satu jam karena berada di perkotaan. Jaemin sudah tidak sadarkan diri sejak kejadian terakhir. Sekarang ia sudah ditangani di UGD dan keempat orang yang mengantarkannya menunggu di ruang tunggu.

"Jaemin ga akan kenapa kenapa kan ya?" tanya Jeno pada mereka bertiga.

"Hmm, dia kehabisan banyak darah. Coba tunggu dokter keluar, semoga kalo emang kekurangan darah, di dalem ada stok darah deh" jelas Winwin pada Jeno.

Mereka terus berdoa untuk kelancaran penanganan Jaemin di dalam sana. Hingga akhirnya dokter pun keluar dan mengatakan bahwa penanganan berjalan lancar namun Jaemin harus dirawat selama beberapa hari untuk proses pemulihannya. Dan mereka harus menunggu beberapa saat agar Jaemin siuman.

Keempat orang itu merasa lega, temannya selamat.
"Gue urus administrasi dulu ya" ucap Jeno pada mereka bertiga. Dan mereka bertiga kini sudah berjalan menuju ruang perawatan untuk menjenguk Jaemin.

Jaemin sadar, melihat tiga orang asing di depannya.
"Nggh" lenguhnya, sambil memfokuskan pandangannya, Jaemin mengingat - ingat siapa mereka.
"Bang Kun?" mereka tersenyum melihat Jaemin yang sudah sadar sepenuhnya.

"Aww" ringis Jaemin.

"Jangan gerak dulu, jahitan lo belom sembuh. Nih minum dulu" ucap Winwin sambil memberikan air mineral kepada Jaemin.

"Temen-temen gue dimana? Hina mana?"

"Temen-temen masih di basecamp, mereka kecapean dan tadi kondisi lo buruk banget jadi kita sesegera mungkin bawa lo ke rumah sakit biar cepet ditanganin" jelas Kun, dan hanya dibalas anggukan oleh Jaemin. Dia terlalu lemas hanya untuk sekedar membalas ucapan.

Jeno masuk ke dalam ruang perawatan dan langsung menghampiri Jaemin.
"HEH LO GAPAPA KAN? YA ALLAH GUE KHAWATIR KALO NANTI GA ADA TEMEN SEBAT LAGI" ucapnya brisik yang membuat beberapa pasien disana merasa terusik.

"Congor lu dikondisikan deh, gua juga belom mau mati kali, belom ngewe"

"Cocot lu anjing" - Jeno

Mereka yang mendengar hanya tertawa.
"Yang, bawa baju nya Jaemin?" Tanya Kun

"Bawa, nih di tas" ucap Yangyang

"Lah, kalian homo?" Tanya Jaemin

"Nahkan, gua tadi juga ngira mereka homo, ternyata namanya Yangyang. Kemaren kenalan nya belom khusyu jadinya lupa maap ya sayang" ucap Jeno

"Dih geli anjir, nama gua Yangyang bukan sayang woi!!"

Di sisi lain, di rumah mbah Cipto terkumpul sisa orang disana. Mereka bercengkrama sambil sharing satu sama lain, Haechan yang merokok di luar bersama Lucas sambil sharing tentang dunia perkuliahan, Xiaojun yang sedang mengobrol dengan Renjun, dan yang lainnya melakukan hal-hal serupa untuk lebih mengenal satu sama lain.

Namun diujung sana Koeun sedari tadi menenangkan Hina yang khawatir akan keadaan kekasihnya.
"Belom diangkat juga ya sama Jeno?" tanya Koeun dan dibalas gelengan oleh Hina.

Mark menghampiri mereka berdua, berjongkok di hadapan Hina.
"Jaemin udah sadar, barusan gue tanya ke Lucas" tangis Hina semakin kencang hingga sekarang semua orang memusatkan perhatiannya keujung tempat Hina berada. Lalu semua menghampiri Hina untuk menenangkannya.

"Emang gimana keadaan temen lo?" tanya Xiaojun pada Mark.

"Udah sadar, cuma harus dirawat beberapa hari, tapi tadi mereka udah bilang kalo bisa secepatnya soalnya kita juga gabisa bolos lama lama"

Xiaojun menghembuskan napasnya "Lo yang tenang ya Hina, semua bakal baik-baik aja. Lo kan juga disini masih dalam masa pemulihan, lebih baik lo istirahat biar pikiran lo jernih okay?"

INDIGHOST | NCT DREAM [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang