04. Skizofrenia

21 14 0
                                    

Hallo! Aku Astrid, seseorang yang pernah mengidap suatu penyakit yang kerap dianggap sebagai penyakit "kegilaan". Dasar orang-orang bodoh. Sudahlah, aku akan menceritakan kisahku.

"Astrid, kalau keluar sekalian buang sampah ya!" itu adalah suara ibu pemilik toko. Aku bekerja di sebuah toko serba ada. Kehidupan ini memang berat. Aku hidup sendiri, tanpa keluarga. Entahlah, mama dan papa bercerai dan tidak ada satupun dari mereka yang ingin merawatku. Alhasil akupun dititipkan di sebuah panti asuhan. Untungnya aku punya pacar yang sangat saying padaku dan juga sangat pengertian. Setiap kali aku memiliki masalah, ia selalu setia mendengarkan semua keluh kesahku. Ia sama sekali tidak pernah melirik cewek lain. Tipe lelaki idaman sekali, bukan? Ia adalah satu-satunya orang yang tidak pernah mengatakan bahwa aku adalah "perempuan gila".

"Iya bu! Astrid pulang dulu ya!"

"Ya nak, hati - hati yaa"

Akupun berjalan keluar toko ini sambil membawa sampah di tanganku. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Seharusnya aku sudah sampai di kos an pukul 7 malam tadi, hanya saja aku kerja lembur untuk mendapatkan upah tambahan karena ada yang ingin kubeli besok.

Yap, lusa adalah hari ulang tahun pacarku. Besok aku berencana untuk membeli jam tangan. Harganya memang mahal, tetapi aku rela. Bagimanapun juga, ini demi seseorang yang setia menemaniku sepanjang hari dan setiap waktu. Ah, ia pasti sudah tidur sekarang.

Beberapa saat kemudian aku tiba di kos anku. Aku segera membersihkan diriku, mencium wajah pacarku dan segera tidur di sampingnya.

Keesokan harinya, aku bangun pagi dan berniat untuk pergi bekerja. Aku meminta ibu pemilik toko untuk memberikanku cuti setengah hari khusus hari ini saja. Aku berkata aku harus melakukan sesuatu yang penting bagiku dan ia pun mengijinkan.

Usai bekerja, aku segera pergi menuju toko jam yang cukup terkenal di kotaku. Sekarang masih pukul 11.00 pagi. Biasanya aku harus pulang pukul 18.00. senang sekali bisa bebas dari pekerjaan lebih cepat dari biasanya.

Setibanya di toko jam, aku memilih jam tangan untuk pria yang menurutku sangat indah. Tali jam berwarna cokelat yang terbuat dari kulit sehingga tampak licin serta beberapa taburan diamond kecil di dalam lingkaran jamnya. Benar-benar tampak mewah dan elegan. Aku yakin pacarku pasti akan sangat menyukainya.

Saat aku menunggu si pegawai membungkuskan jam tangan yang kupesan, aku mendapatkan SMS dari pemilik toko yang mengharuskan aku pergi ke suatu tempat, sekarang juga!

Ibu pemilik toko ini sudah seperti keluargaku saja. Aku menceritakan segalanya dan ia dengan setia mau mendengarkan serta memberi saran, mirip sekali dengan pacarku. Benar - benar orang yang baik. Aku pasti tidak akan mengecewakannya.

Aku berjalan pulang dan berpikir, baiknya aku menolak permintaan ibu pemilik toko atau aku pergi ke tempat yang dimaksud oleh ibu pemilik toko sekarang juga ya? Tapi aku kan sudah ambil cuti? Tetapi aku benar-benar ingin membantunya, aku tidak ingin mengecewakan orang yang baik padaku. Tetapi pacarku yang juga sama baiknya sedang berulang tahun!

Ah dasar bodoh. Aku kan bisa merayakan ulang tahun pacarku setelah aku pulang membantu ibu pemilik toko!

Sesampainya di kos an, kulihat pacarku masih tertidur pulas. Seperti biasa, ia tertidur sambil tersenyum. Apakah ia tidak lelah terus - terusan tersenyum? Hah.. tapi ia sangat tampan. Akupun meletakkan kado tersebut di dalam lemari pakaianku dan mengganti pakaianku. Setelah selesai, akupun segera pergi lagi untuk menemui ibu pemilik toko.

Di perjalanan aku menerima SMS lagi dari ibu pemilik toko yang menyuruhku untuk lebih cepat. Sesampainya disana, terlihat ibu pemilik toko melambaikan tangannya dengan dokter pribadinya di sampingnya. Oh tunggu, sepertinya itu bukan dr. Anita.

Mortal CombinationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang