Luka selalu merasa bahwa kematiannya akan dirayakan sukacita oleh banyak orang. Ia tidak merasa cukup pantas untuk bahagia. Luka tidak bisa mengutarakan kesedihannya, bahkan di dalam sunyi. Setelah dituduh membunuh ayahnya sendiri, ia dibuang dan diasingkan dengan cara paling menyakitkan yang bisa dilakukan oleh ibu tirinya. Luka dipaksa menghadapi dunia seorang diri. Namun, saat Luka sibuk mengais tanah di bawah guyuran rintik hujan, seorang laki-laki datang memayunginya. Sekaligus menawarkan perlindungan yang ia butuhkan. Kali ini Luka tidak lari. Karena di mana pun tempatnya dan dengan siapapun ia bersama, jauh lebih baik asalkan bisa menjauh dari ibu tirinya. ©copyright by Faradita 2023 Watch out, don't steal my work. I mean it. 🙂 🔪