Nazmi terpaksa ikut berlibur dengan mamih dan papihnya ke vila di pelosok desa. Dia pikir semua akan baik-baik saja. Selama ada papih yang punya segalanya dan mamih yang selalu menjadi penenang, Nazmi tidak akan takut tinggal lama di tengah hutan. Namun, semua angannya runtuh seketika. Tidak ada waktu bersama-sama, apalagi bersenang-senang bertiga. Betapa terkejutnya Nazmi di saat keesokan harinya tak menemukan sang papih dan mamih. Justru yang menyambutnya malah ketujuh lelaki aneh nan tampan yang berpenampilan serba putih. Apakah Nazmi sudah tak ada lagi di dunia? Ataukah Nazmi masih berada di dalam dunia mimpi?