Enam bulan silam, tiga ribu warga Tanah Tak Bertuan melakukan long march di sepanjang Jalan Dinoyo. Di bawah panji-panji sebuah institusi tandingan bernama Pengadil Bidat, mereka menyerbu kantor cabang Biro Bawah Tanah di Tanah Singasari. Hari itu, Perang Dingin Astral Tanah Jawa secara resmi meletus. Araya Timur memiliki tiga 'peran' lain dalam menjalankan kehidupannya sebagai mahasiswa di kota yang kini teralienasi akibat geger gedhen yang terjadi. 'Pengamat' utusan Pengadil Bidat, simpatisan Himpunan Mahasiswa Poros Kiri, serta anggota Institusi Pelayanan Masyarakat Sukarela Kajineman Watugong. Semua peran itu, terkadang ia kisahkan sepak terjangnya dalam catatan ini. Catatan tentang perang konyol yang mengubah masyarakat di sekitarnya. Catatan tentang perang absurd bagi mereka yang menghamba pada kekuatan tidak kasat mata. Catatan tentang warga yang menikmati kehidupannya di tengah huru-hara. Semoga Tuhan menerangi jalan gelap kami. (Daily Writing Challenge NPC 2024)
29 parts