Seokjin menyadari bahwa wanita itu adalah bagian yang tak terpisahkan dari dirinya, dia adalah jantung yang mengatur setiap denyut nadinya, dia adalah oksigen yang memberi napas pada paru-parunya. Namun, dirinya hanya sebuah persinggahan sementara, sebuah rumah singgah, sebelum wanita itu kembali ke tempat yang sejatinya ia sebut rumah.