4

2.4K 162 34
                                    

"Capek? Udah renang lama gitu?" tanya Ian yang sudah ada dihadapanku.

"Lumayan." jawab aku.

Memang lelah rasanya aku ingin sekali tidur dikasur yang amat sangat empuk.

Tanpa sadar aku menguap, ehehe aku lihat juga Ian ikutan menguap ahahaha.... Menular....

"Mau tidur?" tanya Ian.

Aku mengangguk.

"Yuk kekamar." ajaknya.

"Ahk enggak-enggak aku gak mau masuk kekamar kamu." tolakku.

"Dikamar tamu, yuk aku temenin." ajaknya lagi dan merangkulku.

"Ahk tidak-tidak perlu ditemani." tolakku.

"Ayok."

"Ian, gak perlu." tolakku.

Kita berdua beriringan masuk kedalam rumah.

"Yakin gak mau di temenin?" tanya Ian sambil menurun angkatkan alisnya.

Aku menepis tangan yang merangkul pundakku.

"Gak perlu." ucapku sambil melotot.

Dia tertawa. "Ayo." dia merangkul pundakku lagi dan membuka pintu kamar.

Aku berusaha buat melepas rangkulannya, tapi susah ya sudahlah aku pasrah saja.

*

"Vi, tadi aku minta nomor WhatsApp-Nya Dinda." ucap Ian saat kita berdua berbaring di kasur empuk.

"Dinda? Si pelayang restoran itu?" tanyaku sambil mengangkat sebelah alisku.

Aku melihat Ian menganguk.

"Untuk apa meminta nomornya?! Dia kasih nomornya kekamu? Apa kamu melupakan pacarmu ini? Sampai-sampai meminta nomor cewek lain? Apa dia lebih cantik dariku sampe kamu minta nomornya kek gitu? Apa kamu gak peduli lagi sama perasaan aku ini?" tanyaku dengan cemberut.

"Sayang. Sayang. Satu-satu dong nanyanya."ucap dia.

"Oh jadi kamu gak mau jawab pertanyaanku? Ahk sudahlah lebih baik aku bobo aja dari pada terus ngomong sama kamu." ucapku dan menutup mata.

Ian gak suka lagi sama aku dia gak cinta lagi sama aku dia lebih memilih sipelayan itu dari pada aku.

"Eh, Bukan gitu sayang."

Aku membuka mataku kembali.
"Aku mau kamu jangan dekat-dekat lagi sama si pelayan itu." ucapku possesif.

"Iya."

Aku pegang ucapannya. Karna udah sangat lelah aku pun mulai tidur.

*

Aku perlahan membuka mataku.
Aku pun duduk dan membangunkan Ian yang masih tertidur.

"Ian, bangun." aku berusaha membangunkan Ian dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Apa sayang?"

"Bangun sekarang jam berapa? Apa kamu tidak lapar? Oh, apa kamu masih mengantuk? Kamu tidak mau bangun? Ini udah siang ya?"

"Hah.... Mau kapan pun dan dimana pun kamu kalo nanya itu selalu aja dalam satu helaan nafas. "

"Ehehe..." aku menggaruk tengkukku, ya aku akui aku memang selalu bertanya banyak dalam satu helaan nafas.

"Kamu mau makan apa?" tanya Ian.

"Apa kamu akan masak? Memangnya kamu bisa masak? Apa kamu akan memasak makanan untuk aku?." bukannya menjawab aku malah bertanya kembali.

"Hah. Aku akan masak tapi di bantu sama kamu, ok? Dan aku bisa masak jadi jangan remehin kemampuan aku." jawab Ian.

"Aku kira kamu yang akan memasak sendiri ternyata dibantu oleh chef Viona." ucapku mengejek.

"Hey! Kamu mengejekku? "

"Ahk tidak, ya sudah yuk kedapur sekarang. Aku udah sangat lapar. "

Kita berduapun berjalan menuju dapur.

"Ok kita lihat ada apa saja di dapur ini?" aku nenggosok-gosokan telapak tanganku.

"Kamu mau buat apa?" tanya Ian.

"Heh! Aku kira kita berdua yang akan memasak ternyata hanya aku saja."

"Maksudku itu, kita akan membuat makanan apa?" tanya Ian sambil menggaruk tengkuknya.

"Sebentar aku lihat dulu didalam kulkas ada apa aja. "

Aku perlahan membuka pintu kulkas itu, dan ternyata.

"What? Cuma ada telur aja? Kenapa cuma ada itu aja? Kamu enggak beli bahan masakan? Ck bahkan gak ada sayuran sama sekali? Minuman juga gak ada? Dan ini apa? Mie goreng cuma satu? Wah kamu memang tidak berbelanja bahan masakan ya?" tanyaku bertubi-tubi.

Dia menggaruk tengkuknya.
"Hehehe.... Kamu tahu sendiri kan aku jarang ada di rumah. Aku lebih sering makan diluar. Ya udah masak aja yang ada. "

"Ck! Ck! Ck! Besok sepulang kamu kerja kita harus ke supermarket buat beli bahan-bahan masak. Jadi kamu gak usah makan di luar apa lagi di lestoran tadi pagi!"

"Iya sayang, yuk masak."
*

Vote and komen🌷

Menurut kalian apa Rian akan setia sama Viona atau sebaliknya akan berpaling ke Dinda yang cantik itu...

Tapi menurut aku mah ya memang Dinda itu cantik tpi gak melebihi Vio, Vio itu cntk plus cute.
Bnr gak?

Vote ya guys...

He Is Mine! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang