HARI DUKA

12 3 0
                                    

Lebih baik aku berpura-pura tidak tau apa-apa mungkin itu lebih baik.

Happy reading!

4.HARI DUKA
__________________________

-Naumi Ananda.

Hari ini SMA PANCA INDRA. Diliburkan untuk beberapa hari ke depan karna tragedi yang terjadi dimana salah satu siswi jatuh dari lantai tiga Rooftop. Hal itu masih diselidiki oleh pihak yang berwajib.

Siska dan Tira sekarang berada di rumah sakit, Mereka berdua memutuskan untuk membawa mayat Naumi ke rumah sakit untuk di otopsi. Siska yang sangat tidak percaya dengan kesimpulan yang diberikan oleh kepala sekolah bahwa Naumi tidak sengaja terjatuh dari roftoop. Dasar alasan tidak masuk akal!

Orang tua Naumi? Naumi Ananda atau yang akrab dipanggil Naumi, Dia salah satu anak broken home. Ayah dan Ibunya berpisah saat ia berumur sepuluh tahun dimana ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Dimana waktu itu Naumi dihadapkan pilihan, memilih untuk tinggal dengan Ibunya atau Ayahnya? Pilihan itu yang tidak dipahami Naumi karna usianya dan sifatnya yang lugu dan polos.. Naumi hanya mengangguk dan memutuskan untuk memilih tinggal dengan Ibunya karna ia lebih dekat dengan sang Ibu.

Naumi dan Ibunya menjalankan hari-harinya tanpa sosok Ayah Naumi dewasa tanpa kasih sayang seorang Ayah. Naumi baru mengerti saat dia duduk Di bangku SMP. Kenapa Ibu dan Ayahnya berpisah itu semua karna Ayahnya yang mempunyai istri sirih. Sakit itu yang ia rasakan saat melihat teman-temanya mempunyai keluarga yang lengkap.

Hidup Naumi serasa dipermainkan oleh takdir ia kembali mendapatkan kabar jika Ibunya meninggal dunia. Saat itu Naumi sedang mengikuti lomba cerdas cermat demi Ibunya yang sangat ingin melihat Naumi memegang piala. Tapi saat Naumi berhasil menang dalam lomba itu kabar duka pun langsung terdengar ditelinga nya.

Hari itu hari dimana Naumi benar-benar hancur. Kenapa Ibunya harus meninggalkannya secepat ini? Harapan Naumi untuk tetap hidup sempat pudar ia bahkan nekat untuk mengakhiri hidupnya tapi Siska datang dan memberinya saran dan semangat. Hingga mereka menjadi sahabat.

“Siska, Aku gak nyangka Naumi ninggalin kita secepat ini ... Hiks .... ” isak Tira, Sedari tadi ia tidak berhenti menangis bahkan Tira sudah tiga kali pingsang, jujur ia masih belum percaya atas apa yang terjadi.

“Tir! Udah kita harus bisa ikhlasin Naumi, doain dia biar tenang di alam sana.” ujar Siska. Meski kenyataanya ia juga sama dengan Tira belum bisa mengikhlaskan Naumi tapi ia harus bisa, walaupun sulit rasanya.

••••

Dokter yang memeriksa mayat Naumi sudah  keluar dari ruang pemeriksaan setelah cukup lama berada dalam ruangan itu karna memeriksa mayat Naumi.

Siska dan Tira yang melihat dokter itu keluar dari ruang pemeriksaan segera menghampirinya dan menanyakan hasil otopsi Naumi, “dok, gimana hasil otopsi mayat sahabat saya?” tanya Siska.

“Sebentar, apa kamu keluarganya? Hasil otopsi hanya bisa dibicarakan oleh keluarga korban saja.” ucap Dokter itu, membuat Siska sedikit emosi.

“Dok! Saya keluarganya.”

“Dimana Orangtua korban?” tanya Dokter itu membuat Siska geram ingin rasanya ia menendang kepala botak Dokter yang ada dihadapannya saat ini.

“Orang tuanya sudah meninggal Dok, hasilnya beritahukan kepada saya saja.” Ucap Siska lirih, ia berusaha menahan air matanya ia tidak ingin menunjukkan kesedihannya yang sangat susah ia sembunyikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang