‘Death is real and excess is destiny, no matter how hard you avoid it if it's in fact and fate is like that. What can you do?’
Happy reading!
3.KEMATIAN NAUMI.
__________________________Siska dan Tira masih sibuk mencari keberadaan Naumi yang tiba-tiba hilang, Naumi sempat pamit untuk ke toilet di jam istirahat dan sekarang sudah jam pulang, Naumi belum kembali.
Apa yang terjadi dengan Naumi?
Siska dan Tira benar dibuat frustasi dengan hilangnya Naumi, sedari tadi Siska menelpon Naumi sedangkan di kelas Naumi meninggalkan handphone di laci yang untung saja di temukan oleh Tira.
Siska yang melihat Adara berjalan di koridor segera menahannya. “Adara! Tunggu.” panggil Siska membuat langkah Adara terhenti.
Siska dan Tira mulai mendekati Adara “kamu beneran gak liat Naumi?” tanya Siska.
“Enggak.” jawab Adara menatap dingin Siska dan Tira.
“Kamu beneran gak tau? Gak liat Naumi kemana?” tanya Siska sekali lagi.
Adara menggeleng singkat. “Aku bukan Peramal, yang tau kemana dan dimana temanmu pergi!” ucap Adara lalu melanjutkan langkahnya yang sempat tertahan.
***
Sedangkan di tempat lain seorang gadis yang sedang di bully berusaha meminta ampun agar orang yang menyiksanya memaafkannya.
Naumi benar-benar takut melihat Dania, kakak kelasnya yang begitu menyeramkan di matanya, kakak kelasnya itu terlihat seperti iblis yang siap membunuh musuhnya.
Apakah ini akhir dari hidupnya? Naumi harap bukan ia harap ini bukan akhirnya.
Apakah dia harus mati dengan seperti ini? Naumi belum siap, masih banyak mimpi-mimpi yang belum ia wujudkan tapi jika takdirnya ia harap tidak meninggal dalam keadaan Tragis seperti yang ia bayangkan.
Apakah Dania akan membunuhnya? Naumi harap Dania tidak sekejam itu.
“Berani lo lawan gue hah?” teriak Dania marah karna Naumi yang berusaha melawannya.
Dania berdiri lalu melangkahkan kakinya semakin dekat dengan Naumi. Naumi yang melihat pergerakan Dania yang terus melangkah mendekatinya hanya bisa melangkah mundur.
“Kak aku mohon kak, hiks, maafin aku...” Mohon Naumi sekali lagi saat ia sudah di balkon rooftop.
“Lo mau lari kemana hah, macam-macam lo sama gue? Lo gak tau siapa gue?!” ucap Dania tepat di depan wajah Naumi yang sangat ketakutan.
“Ada kata terakhir sebelum gue ngirim lo ke alam baru lo?” Tanya Dania membuat Naumi semakin takut.
Naumi menggeleng dan terus memohon kepada Dania untuk mengampuninya tapi sama sekali tidak di pedulikan oleh Dania yang seperti iblis.
Dania mengeluarkan pisau lipat dari saku roknya yang selalu ia bawa jika ingin membully adik kelasnya yang tidak punya salah dan sekarang korbannya adalah Naumi yang sedari awal sudah membuatnya jengkel.
Naumi sudah pasrah Naumi memejamkan matanya saat Dania menusuk perutnya dengan pisau lipat itu.
“Aaarhhggh!” pekik Naumi memegang bagian perutnya yang ditusuk Dania.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATI
HorrorNamanya Adara atau lebih jelasnya Adara Azora. Aku mempunya kelebihan yang orang-orang sebut 'Aneh' mungkin mereka benar aku ini aneh aku bisa melihat kematian seseorang, aku mempunyai firasat yang nyata tentang kematian seseorang. "Mati. Dia akan m...