CHAPTER 3

5.2K 384 2
                                    

Kemarin malam benar-benar melelahkan, Oliver sangat bersemangat untuk melayani master nya. Master yang mengajarkan segalanya padanya. Oliver merasa sangat puas bisa menyenangkan Edward.

Edward bukanlah orang yang mudah untuk disenangkan. Lawan mainnya harus sangat aktif agar Edward bisa menikmati permainan. Sedikit sentuhan tidak akan merobohkan pertahanan Edward, apalagi hanya kedipan manja, sangat tidak mempan! Karena itulah semalam Oliver benar-benar harus bekerja keras. Tenaganya terkuras habis hanya dengan satu ronde, meskipun begitu Edward masih berdiri tegak sehingga Oliver harus mati-matian berjuang menidurkan junior Edward yang gagah itu.

Meskipun sangat melelahkan, sex dengan Edward adalah sesuatu yang sangat diinginkan oleh mereka para bottom. Alasannya? sudah jelas, ukuran Edward amat sangat memuaskan! Tidak banyak bottom yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan kenikmatan dari hentakan Edward karena itulah mereka diam-diam saling berbagi cerita sebagai bahan halu. Wajar, karena tidak semua orang punya size sebesar itu!! Selain kenikmatan serasa surga, ada hal lain yang membuat mereka mengejar Edward. Pertama, after care yang menyenangkan dan penuh sayang adalah sesuatu yang akan selalu dilakukannya. Siapa sih yang tidak suka dimanjakan?. Hal kedua adalah hadiah. Benar, hadiah!

Begitu Oliver membuka matanya, sebuah box kecil berwarna hitam di meja samping tempat tidur sudah menyambutnya. Dengan mata masih agak mengantuk dia membuka pita yang mengikat box tersebut. Sebuah jam tangan Rolex berada di dalam box itu.

Seketika mata Oliver terbelalak.

"Oh.My.God!"

Dia tidak menyangka kalau Edward akan memberikan sebuah jam tangan Rolex kepadanya. Segera dia mencari ponselnya dan menghubungi Edward. Tapi sayang, panggilannya masuk ke kotak suara. Edward sangat sibuk hari ini.

Oliver memang sering mendengar, orang-orang yang sempat menemani malam Edward akan diberikan hadiah, tapi dia tidak tau kalau hadiah yang diterimanya akan semahal ini!

***

Sudah pukul 5 sore, besok adalah hari natal. Semua orang sibuk menghias pohon natal mereka, begitu pula Rammy dan Liam.

"Momma, Rammy gak bisa naruh ini di pohon"

"Uhh my baby, Rammy harus tubuh lebih tinggi lagi agar bisa menjangkau bagian itu"

"Tapi Rammy mau pasang ini"

Dengan sigap Liam mengangkat Rammy dan membantunya meletakkan hiasan di pohon kecil mereka. Meskipun kecil tapi Rammy masih belum cukup tinggi untuk menjangkaunya. Setelah selesai menghias, Liam dan rammy berdiri untuk melihat hasil karya mereka.

"Whoaaa... momma lihat! pohon kita besar dan cantik"

"Iya, Ram. Cantik sekali"

Pohon natal mereka akan dianggap kecil jika dibandingkan dengan pohon natal di luar sana. Pohon ini diberikan oleh Auntie Margareth yang kebetulan adalah tetangga mereka. Auntie memiliki kiriman pohon natal dari anak nya dan memutuskan untuk memberikan satu pohon untuk Little Rammy.

Liam tidak memiliki cukup uang untuk membeli pohon natal tahun ini, karena dia harus membeli kado natal untuk Rammy. Liam memberikan sesuatu yang berbeda kali ini, sesuatu yang sedikit mahal. jadi, tabungannya tidak cukup untuk membeli pohon, beruntung auntie Margareth mau memberi mereka pohon natal.

"Besok Ram mau makan banyak coklat dan kue"

"No, no, no. Ingat coklat dan kue membuat gigi Ram sakit"

"Please, momma..."

"No, baby"

"Momma~"

"Nope"

MY EX-DOM DADDY (His Daddy Book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang