WARNING 18++!!!!
Julian sudah menjadi dokter Liam sejak 7 tahun yang lalu. Dia adalah Psikolog di sebuah rumah sakit kecil di New York. Liam adalah salah satu pasien yang dekat dengannya, Liam memiliki kepribadian ceria dan terbuka karena itulah mereka bisa dekat.
Julian tahu bagaimana kondisi Liam termasuk tentang Rammy. Dia tahu kalau Liam terkadang pergi ke club untuk mencari uang dengan melayani pelanggan. Dia tidak bisa melakukan apapun tentang hal itu, Liam memiliki keputusannya sendiri. Liam adalah laki-laki yang mandiri dan tidak suka bergantung pada orang lain.
Malam ini Liam ke club lagi, dia memiliki pelanggan khusus hari ini, pelanggan yang membayar mahal. Bayarannya bekerja sebagai barista tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan Rammy karena itulah kadang Liam terpaksa melakukan hal ini.
"Hey Liam, sudah jam berapa ini? kau harus cepat!"
"Yes, boss"
Liam segera berganti pakaian dengan sesuatu yang lebih menggoda. Dia memasuki lantai 3 club yang dipesan khusus untuk acara malam ini. Teman-temannya yang lain sedang melakukan pekerjaan mereka dengan sangat baik. Diantara orang-orang itu ada beberapa yang sudah sangat mabuk dan pergi ke kamar VIP yang berada di club. Sepertinya dia memang terlambat.
"Oh hey baby, kau baru datang?"
"Iya"
"Ayo sini duduk di pangkuan ku"
"Sure"
"Minum wine ini, enak"
"Mn"
Liam memiliki sedikit masalah dengan libido nya. Hormonnya itu terlalu kuat sehingga begitu dia ingin maka satu pria pun tidak akan cukup untuk memuaskannya. Jika dia tidak puas maka dia akan terus horny dan mencari pria manapun untuk memuaskannya.
"Mau coba emut punya ku?hm?"
Pria ini sudah mulai menekan miliknya yang keras di bokong Liam, tangannya mengelus pinggang Liam yang kecil.
"Hehe" Liam hanya tersenyum, dia ingin pergi ke tempat yang lebih private, Liam tidak suka melakukan itu ketika banyak orang.
"Jangan malu-malu, sini, rasanya enak"
"Kita gak ke kamar dulu?"
"Tidak, disini saja"
Orang ini telalu pelit sampai tidak mau mengeluarkan uangnya untuk menyewa kamar. Liam terpaksa harus meng-iya-kan permintaannya.
"Sini sayang, udah ku buka loh"
"Umn"
Liam bersiap membuka mulut nya ketika tiba-tiba seseorang menarik tangannya dengan keras. Otomatis, dia terlempar ke arah orang itu.
"Apa yang kau lakukan Edward? Kau tidak lihat aku sedang bersenang-senang?" gerutu pria yang tadi minta diberikan blowjob.
"Kau ambil orang lain saja"
"Apa?!"
"Dia milikku!"
Edward menatap teman masa kuliah nya itu dengan tatapan tajam, kilatan matanya membuat siapapun yang melihat bergidik ketakutan. Temannya segera pergi ke sudut lain sambil mengancingkan resletingnya.
"S-siapa?" Tanya Liam bingung
"Siapa?! Apakah hanya itu yang kau katakan setelah 5 tahun tidak bertemu denganku?"
Liam langsung tau siapa orang yang menariknya itu. Edward. Telinganya serasa berdengung ketika dia melihat wajah Edward yang masih saja tampan seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EX-DOM DADDY (His Daddy Book 2)
Romance"Momma where is papa?" Entah sudah berapa kali Rammy bertanya seperti itu kepada Liam. Anak kecil itu menangis menanyakan papa nya. Liam adalah seorang laki-laki dengan rambut merah alami dan mata berwarna biru seperti warna langit. Setelah hubungan...