HELLO AKI IS HERE~
Akhirnya chapter baru setelah sekian lamaaaa
enjoy reading:)
-------------------------------------------
Kondisi Liam benar-benar menyedihkan, badannya lemas karena dipaksa melakukan itu dengan Edward. Tenaganya habis untuk melakukan perlawanan, air mata masih menggenang dipipinya, bibirnya sedikit berdarah begitu pula hole nya yang dipenuhi dengan darah dan cairan berwarna putih yang baru saja dikeluarkan Edward.
Edward yang melihat pemandangan itu merasa ditampar oleh kenyataan.
"Liam? What the fu*k, apa yang kulakukan?!"
Dia segera mengambil air hangat dan handuk, membersihkan tubuh Liam. Kemudian dia mengangkat Liam dan meletakkannya di bathtub yang berisi air hangat. Liam masih setengah sadar, bibirnya terus mengucapkan satu kalimat.
"Sakit, Ed sakit"
"Sakit, Ed sakit"
Edward yang mendengar Liam terus bergumam merasa semakin buruk. Dia tidak tahu kalau kemarahannya akan sampai di titik ini. Dengan perlahan dia memandikan Liam, setelah itu dia membungkus Liam dengan handuk besar dan menggendongnya ke ranjang. Liam masih mengeluh kesakitan.
Mata Liam sepenuhnya terpejam tapi mulutnya terus bergumam kesakitan. Sepertinya tindakan Edward benar-benar membuat Liam jatuh dalam rasa sakit yang luar biasa. Edward segera menelfon sekertarisnya untuk membawakan perlengkapan dokternya dan membeli beberapa obat-obatan.
Sekertarisnya tidak terlalu terkejut mendengar permintaan boss nya itu, meskipun sekarang sudah jam 10 malam tapi pekerjaannya memang seperti ini. 24/7.
Tak lama kemudian Russian sampai. Meskipun dia tidak tekejut dengan permintaan boss nya tapi dia cukup terkejut ketika sampai di club. Ini bukanlah club yang biasa Edward kunjungi. Selain itu, Russian sempat melihat seseorang terbaring di ranjang. Ekspresi Edward terlihat khawatir. Ini pertama kalinya Russian mendapati hal seperti ini.
"Pergi" ucap Edward pada Russian begitu dia selesai memberikan pesanannya.
Edward kembali ke kamar dan memeriksa keadaan Liam. Tidak ada tanda-tanda kerusakan fatal. Edward segera mengoleskan obat ke hole Liam yang berdarah dan mengoleskan obat lain ke bibirnya. Kemudian Edward membantu Liam minum beberapa jenis pil untuk mencegah dia demam dan meredakan rasa sakitnya.
Edward tau dia sudah kelewatan jadi, paling tidak dia ingin merawat Liam sedikit. Meskipun jauh di dalam hatinya dia masih berfikir bahwa ini salah Liam. Setelah minum obat Liam tidak lagi mengeluh kesakitan, sepertinya obat itu bekerja dengan baik. Liam tertidur.
Edward memperhatikan Liam. Tiba-tiba kemarahan menguasainya, dendam masa lalu kembali telintas dipikirannya. Dia ingin sekali menghancurkan Liam karena telah melakukan hal seperti itu padanya. Ekspresi Edward mulai menggelap, kemudian dia mengambil coat nya dan pulang. Meninggalkan Liam sendirian dikamar itu.
***
Ram sedang membaca buku ketika momma nya pulang. Rammy segera berlari memeluk momma nya. Semalaman momma tidak pulang, Rammy sangat khawatir.
"Momma, kemana aja?"
"Ram, momma ada shift malam, maaf ya momma lupa memberitahumu"
"Iya gpp, Rammy tidur sama auntie semalam"
"Iya. Rammy sudah sarapan?"
"Sudah, auntie buatin Rammy pancake tadi"
"Apa Rammy sudah mengucapkan terima kasih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EX-DOM DADDY (His Daddy Book 2)
Romansa"Momma where is papa?" Entah sudah berapa kali Rammy bertanya seperti itu kepada Liam. Anak kecil itu menangis menanyakan papa nya. Liam adalah seorang laki-laki dengan rambut merah alami dan mata berwarna biru seperti warna langit. Setelah hubungan...