Chapter 5

11 5 0
                                    

Brak!

Meja kantin yang delano tempati pun dipukul keras oleh kenia.

"Hai cupu,gimana kejutan dari gw? Bagus kan? Pasti kawan sekelas Lo pada ngetawain Lo kan hahaha" tawa kenia. Ia merasa bahagia karena berhasil mengerjai Delano. Delano hanya mampu bermonolog di dalam hati.

"Heh gw lagi ngomong sama manusia kan bukan sama batu. Kenapa Lo diem aja!" Ucap kenia marah.

Delano pun menatap mata kenia "kalaupun aku jawab,apa kamu bakal puas denger ini? Bukannya kamu mau jailin aku kan? Jadi yaudah lakuin aja, aku gabakal marah ataupun nentang kamu,bukannya kamu sendiri yang bilang. Kamu yang punya kuasa di sini? Jadi gunanya aku nentang kamu apa?"

Ucapan delano barusan membuat hati kenia sedikit tersentuh, kenia yang sadar akan tatapan mereka yang masih saling bertemu pun langsung beralih melihat objek lain.

"Engga gitu maksud gw, cuman kan emm. Gimana ya gw bilangnya" kenapa tiba tiba ia gugup.

Aryo yang sudah selesai memesan makanan pun memergoki mereka berdua.

"Eh ada kenia,Lo ngapain Ken kesini? Mau makan bareng?" Tanya Aryo. Kenia menggelengkan kepalanya dan langsung pergi meninggalkan Aryo dan delano.

"Lah tu anak kenapa?" Heran Aryo.

Delano mengambil makanan yang sudah ia pesan dan langsung melahapnya "mending makan,ngeladenin kenia gabakal ada abisnya Yo"

Aryo pun mengangguk mengerti "tapi gw kepo,dia ngomong apa aja sama Lo"

"Terlalu kepo itu ga boleh. Bisa bikin cepet tua hahaha" ledek delano.

-o0o-

Malam hari sebelum tidur,delano mengecek keadaan ponselnya. Terdapat sebuah notifikasi dari aplikasi WhatsApp. Delano pun membuka menu aplikasi itu. Ternyata Adelia mengirim kan pesan chat kepadanya.

Adelia Siska Aura
Delano,jangan lupa besok ya hehe:)

Delano
Iya siap.

Adelia Siska Aura
Oke makasi lanoooo<3

Delano
Iya Del.

Hampir saja delano lupa bahwa besok ia akan menemani Adelia membeli buku. Setelah menyetel jam alarm di hp nya. Ia bergegas ke atas ranjang dan tidur pulas.

Pagi harinya setelah bangun. Delano langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia menatap wajahnya lewat kaca yang terdapat di kamar mandi.

"Ga pake kacamata lumayan ganteng juga ya aku" ucapnya memuji diri sendiri.

"Tapi kalo ga make kacamata berasa ada yang aneh gitu,tapi nyoba hal baru ga papa kan ya" tanyanya pada diri sendiri.

Ia pun melepas serta memasang kacamatanya,bertujuan untuk membedakan dirinya jika ia memakai kacamata atau tidak.

Setelah dipikir pikir,ia memutuskan agar tetap memakai kacamatanya. Ia belum berani tampil berbeda di hadapan orang orang. Mungkin lain kali saja ia melakukan perubahan itu. Untuk sekarang tidak.

KENNO [Kenia Delano]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang