mulai perhatian

7 1 0
                                    

Alvaro meninggalkan Rara sendirian merasa cukup baik Rara pun memutuskan untuk balik kekelas.

Bel bunyi menandakan semua murid masuk kelas.

"Ra Lo udah balik".

"Iya bosen gue".

"Owh, Lo lagi gada masalah kan?".

"Ngga ada Adel sayang".

"Dihh jiji benget".

"Woy". Teriak Nita tentu Adel dan Rara terkejut bukan main.

"Lo bisa gak sih Nit sehari aja gausah ngagetin orang bisa".

"Ya maap Del, gue tanpa keributan? Noo... Itu bukan gue". Ucapnya dengan menepuk nepuk dada nya bangga.

Kedua sahabatnya itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya tak percaya. Sepertinya sahabatnya yang satu ini sudah gila.

Terlihat seorang pria yang sedang berdiri di depan pintu tampak mencari seseorang. Seketika semua orang menoleh siapa orang yang berada di pintu ternyata itu Alvaro.

Alvaro makin ganteng aja ya

Eh liat deh itu Alvaro kan yaampun ganteng banget jadi pengen bawa pulang deh

Alvaro udah ada pawang nya belom ya

Alvaro punya gue

Enak aja Alvaro itu sukanya sama gue

Seperti itu lah pujian yang ia dapat dikelas ini dan masih banyak lagi.

Mata Alvaro menangkap seorang gadis siapa lagi kalo bukan rara. Alvaro mengode Rara dengan tangannya seperti memanggil. Rara mengerti sepertinya Alvaro memanggilnya.

"Gue Luan dulu ya".

Adel dan Nita hanya mengangguk.
Rara berjalan mengikuti langkah Alvaro dari belakang Alvaro membawanya ke kantin.

"Loh ngapain kesini sih Al".

"Duduk". Ucapnya dingin.

"Al ini jam pelajaran Bu Rani kalo ketawan gimana". Ucapnya yang takut dengan guru matematika yang sangat kejam.

"Gausah banyak omong makan".

"Al tap___". Ucapan nya terpotong karna Alvaro langsung menyodorkan sendok berisi nasgor kemulut Rara.

Rara menghela nafas berat lalu membuka mulut nya. Alvaro tersenyum tipis melihat Rara yang makan dengan lahap seperti orang kelaparan.

"Al udah ya nanti jam pelajaran nya habis gue belom selesai".

"Satu suap lagi habisin".

Rara menganga untuk suapan terakhir nya lalu minum dan mengambil beberapa tisu yang tersedia di meja lalu mengelap mulutnya.

Setelah itu Rara berlari meninggalkan Alvaro yang masih duduk di kantin.
Punggung Rara semakin lama semakin menghilang Alvaro tersenyum tipis ntah apa dengan perasaan nya apakah dia Mulai cinta dengan Rara.

Untung saja sesampainya Rara di kelas Bu Rani belum kembali dari toilet dengan cepat Rara menulis tugas yang diberikan oleh Bu Rani. (Ting) ponsel Rara berbunyi dengan cepat Rara membuka

0822xxxxxxxx: Ra Lo bisa pulang sendiri kan gue ada urusan.

Lo siapa?

0822xxxxxxxx: alvaro.

Y

(Read)

Bel pulang sudah berbunyi semua siswa sudah pulang dan sekolah tampak sepi hanya terdapat beberapa orang siswa yang mengikuti ekskul. Kecuali Rara yang masih menunggu ojek online nya. Sudah sangat lama menunggu ojek pun tak kunjung datang membuat Rara kesal.

Tak lama ada seorang pria dengan motor ninja hitam dan helm fullface nya berhenti didepan rara. Rara tak menggubris nya dan hanya memperhatikan ponsel nya Rara hanya mengira bahwa orang itu sedang menunggu seseorang.

"Hai". Ucap pria itu.

Rara hanya tersenyum ragu.

"Lo Rara kan? Anak yang yang terkenal pinter itu kan".

Rara terkekeh kecil."pinter dikit doang kok".

"Oh iya Lo ngapain disini".

"Ini nungguin ojol kak".

"Bareng gue aja mau gak".

"Ehh gausah kak lagian udah mau sampe kok".

"Lo cancel aja".

"Eum ga ngerepotin kan kak?".

"Iya gapapa Sans aja btw Jangn manggil gue kak dong panggil aja Arga".

"Ehh iya ka-arga".

"Yaudah buru naik".

Rara pun naik lalu Arga menjalankan motor tersebut. Di perjalanan hanya hening dan hanya suara motor dan mobil yang memecah keheningan.
















Part kali ini pendek maaf ya besok aku usahain dua kali up dah





Bye unyu unyu ✨🤣


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Husband-Bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang