perjodohan

15 2 0
                                    

"Rara bangun". Panggil mamanya sambil menepuk pelan pipi Rara.

"Emmm 5 menit lagii". Jawab Rara dengan nada yang masi mengantuk.

"Nanti kamu telat ra". Jawab mamanya sambil menarik selimut.

Mau tak mau Rara tetep harus bangun bukan. "Iya iya yaelah 5 menit juga". Jawab rara bangun dari tempat tidur nya.

"Habis itu langsung kebawah ya sarapan". teriak mamanya yang sedang menuruni tangga.

Rara pun mengambil handuknya lalu berjalan ke arah kamar mandi sambil menghentak-
hentakan kakinya karna kesal.

Setelah Rara mandi dan bersiap-siap Rara langsung pergi kebawah.
satu demi satu Rara menuruni anak tangga lalu duduk di meja makan.

___________________

"Ma,pa, Rara berangkat ya". Sambil mencium punggung tangan ibunya.

Setalah mendapatkan anggukan dari orang tuanya rara pun masuk kedalam mobil nya.

Jarak menuju ke sekolah dari rumah Rara lumayan dekat hanya butuh waktu 15 menit.

____________________

Sesampainya di sekolah Rara langsung memarkirkan mobilnya.
Lalu Rara berjalan menuju kelas nya
Terlihat seseorang yang sedang memanggilnya."Raa!"mendengar nya membuat Rara menoleh."sini!".

"Lu ngapainn disini del?". Tanya Rara.

"Gue tadi di panggil pak Asep di suruh bawain buku dia. Mana bukunya segunung lagi ogah banget gue jadi makanyaa gue sembunyi disini ". Jawab Adel menjelaskan.

"Ohh". Jawab Rara membulat kan mulutnya."yaudah Sekarang Lo udah aman kan?". Tanya Rara yang rasanya sangat ingin keluar dari tempat ini.

"Emm udah kayanya yaudah cabut kuy". Jawab adel lalu merangkul Rara.

Disaat mereka berjalan tiba tiba Rara menabrak seseorang yang langsung membuat tubuh kecilnya itu terjatuh.

"Eh Lo kalo jalan pake mata dong". Ucap Rara kesal lalu bangkit dibantu Adel untuk berdiri.

Ketika Rara berdiri lalu menatap siapa yang menabraknya barusan.

"Lo". Ucap Rara tak percaya kenapa harus bertabrakan Dengan nya Alvaro ya Alvaro.

"Kenapa". Ucap Alvaro sinis
"Lo gaterima jelas jelas Lo yamg nabrak gue" ucap Alvaro lalu meninggalkan mereka berdua.

"Awas aja Lo" teriak Rara.

Alvaro yang mendengarnya pun hanya mengacuhkan nya.

Kring kring

"Raa ayo udah bel" ucap Adel lalu menarik pergelangan tangan Rara.

Gapeka banget punya sahabat anjim gue jatuh bukannya khawatir dasar. Batin Rara.

___________________

"Eh Rara lu kenapa ko cemberut gitu" tanya Nita yang heran dengan sahabatnya yang satu ini.

"Dia tadi ditabrak sama Alvaro" ucap Adel sambil dengan nada menggoda.

Nita yang kaget mendengarnya. "Whatt yang bener" tak percaya dengan omongan sahabatnya itu.

Adel hanya mengangguk.

"Truss kenapa si Rara jadi cemberut ke gini padahal kan dia abis tabrakan sama pangeran".ucap Nita dengan nada yang sedikit alay membuat Rara ingin muntah sekarang.

"Alay banget si Lo cowo ke dia banyak ga dia aja, dan Lo juga tau kan kalo pangeran Lo itu udah punya pacar jadi gausah halu". Jawab Rara sambil terkekeh kecil.

"Hati hati Lo kalo ngomong ntar jodoh" ucap Adel sambil tertawa.

"Berisik Lo" jawab Rara ketus.

_____________________

"Hari yang melelahkan kan". Ucap Rara yang langsung membaringkan tubuhnya di kasur.

"Raraa" teriakan mamanya itu membuat Rara terbangun.

Lalu Rara Dengan cepat menuruni anak tangga karna takut terjadi sesuatu kepada mamanya itu.

Tapi ternyata teriakan yang baru saja Rara dengar dan membuat Rara khawatir adalah teriakan panggilan.

"Mama kenapa teriak teriak ke gitu si bikin orang khawatir aja". Ucap Rara mendengus kesal.


Mama rara yang mendengarnya nya pun terkekeh kecil.

"Tau ah Rara mau balik ke kamar lagi".

"Rara" panggil ayah nya yang membuat langkah Rara terhenti.
Rara pun menoleh kearah sumber suara yang memanggilnya.

"Duduk sini". Ucap ayah Rara.

Rara berjalan menuju sofa lalu duduk disamping ayah nya. Tak lama Rara duduk ibu Rara jugaa menyusul nya dan duduk di sebelah nya.

"A-ada apa yah". Ucap Rara sedikit gugup.

Sebelum ayah nya berbicara ayahnya mengambil napas lalu menghembuskan.
"Ada yang mau ayah omongin". Ucap ayah nya.

"Apa yah".tanya Rara yang penasaran dengan apa yang ingin ayahnya sampaikan.

"Jadi ayah sama mamah kamu akan keluar negri 2 bulan karna ada urusan". Ucap ayahanya.

Rara mendongak lalu menatap ayahnya."truss". Ucap Rara dengan santainya karna dia juga sudah terbiasa di tinggal.

"Ayah bakal jodoh kan kamu sama anak temen papa". Ucap ayah nya tegas.

"Hah apa yah bilang jodohin aku?". Ucap Rara yang masi tidak percaya dengan ucapan ayahnya itu.

"Iya ayah bakal jodohin kamu tidak ada penolakan". Ucap ayahnya tegas.

Rara yang pasrah hanya bisa menembuskan napas nya.

Lalu ayah nya bangkit lalu pergi meninggalkan mamanya Rara dan Rara.

"Udah gapapa kamu gausah sedih lagian calon kamu ganteng kok mama yakin kamu bakal suka Sekarang kamu makan nanti jam 7 kamu sudah harus siap".ucap ibunya berusaha menenangkan Rara.

"Mau kemana ma?" Tanya Rara yang masih sedikit sedih.

"Kita bakal bertemu sama keluarga calon kamu". Ucap mamanya lalu meninggalkan Rara sendiri.










Insyaallah aku bakal up lagi besok guys tunggu yaa

Jangan lupa vote and komen
Makasiii 💗




Seeyouu🍂


My Husband-Bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang