LUCILLE

682 76 50
                                    

Saat pertama kali memandang,
Sama,
Sama seperti saat pertama kali anak tekukur menetas dari cangkangnya
Dunia yang baru

Saat pertama mata saling menatap,
Seperti pelangi yang kau lihat di angkasa
Indah, terlalu indah
Namun tak terjangkau

Ada keindahan
Ada perbedaan
Sempurna pada manik mata
Sedikitpun,
Sukar untuk kau dapatkan

Bukan milikmu, tapi ingin kau miliki
Bukan takdirmu, tapi ingin kau ingkari
Bukan untukmu, tapi ingin kau kehendaki

****

Seorang wanita dengan wajah bengis terlihat duduk memainkan kuku kuku nya indah. Sorot matanya begitu tajam. Rasanya seperti bisa mematahkan ranting pohon hanya dengan tatapannya saja.

Ia sedikit menoleh ke kiri saat mendengar beberapa langkah kaki mendekat.

Kemudian seseorang pun menghadapnya.

"Yang Mulia, Popy dan yang lainnya datang membawa manusia itu" ucapnya.

Wanita itu masih membelakanginya. Bibirnya menyunggingkan senyum sinis.

"Bawalah kemari"

Kemudian ia mengangkat tangan kirinya, memberi isyarat agar seseorang itu segera pergi dan membawa manusia padanya.



Beberapa saat kemudian, wanita itu mendengar sesuatu yang jatuh dibelakangnya. Kemudian anak buahnya pun menyusulnya.

"Ini manusia yang disembunyikan Cristho Yang Mulia" ucap Popy.

Wanita itu perlahan menoleh. Menatap anak buahnya yang menghadapnya.
Dan kini tepat dihadapannya, seorang gadis berambut pirang dengan pakaian yang lusuh telah berlutut dihadapannya.

Gadis itu menunduk menyembunyikan wajahnya. Kedua tangannya terikat dibalik punggung. Gadis itu tak mau mengangkat wajahnya sama sekali. Hingga wanita itu hanya dapat melihat rambut pirangnya yang nampak kusut.

Wanita berwajah bengis itu meneliti diri si gadis.
Nampak sedikit kurus karena tak terawat dengan benar. Pakaian lusuh itu mungkin satu satunya pakaian yang dipunyainya saat ini.
Kakinya yang tak beralas itu memiliki beberapa bekas luka. Mungkin tergores bebatuan atau semacamnya.

Wanita itu menatapnya dengan penuh tanda tanya. Tidak pernah ia temui seorang gadis yang terdampar dipulaunya selama ini.
Sejak dulu, manusia manusia yang memasuki wilayahnya adalah para lelaki yang dibutakan oleh harta Karun, para pelayar, ataupun manusia manusia yang mencoba merebut wilayah terpencil itu.
Namun semuanya berakhir sia sia.
Manusia manusia itu mati mengenaskan ditangannya.

"Darimana Cristho mendapatkannya?" Tanyanya.

Popy yang berdiri disebelahnya pun menjawab.

"Manusia ini tenggelam dan Cristho menyelamatkannya. Itu yang kami dengar darinya" ucap Popy.

Wanita bengis itu menaikkan alisnya. Wajahnya begitu bengis. Menatap gadis itu dengan sinis.

"Menyelamatkan seorang manusia dan menyembunyikannya di tempat tinggalnya. Apa yang ada diotaknya?
Bisa saja manusia ini ingin mengusik pulau kita" ucapnya lantang.

Wanita bengis itu berjalan pelan mendekati si gadis.  Berjongkok dihadapan si gadis yang masih menunduk.

"Gadis kecil" gumamnya.

Walaupun lirih, gadis itu tetap bisa mendengarnya. Tapi ia sama sekali tak berniat melihatnya.

"Angkat kepalamu" ucapnya pelan.

CRISTHO dan LAUTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang