KELUARGA GRINT

670 72 17
                                    

Keluarga Esther benar benar sudah tidak tahu lagi harus kemana mencari anak gadisnya itu. Sudah lebih dari 6 bulan sejak peristiwa gelombang pasang dilaut yang menghanyutkan anaknya.
Mereka tidak berharap banyak karena mereka sudah di ambang keputusasaan. Jika Esther tidak selamat, setidaknya mereka menemukan jasadnya.

Tapi semua yang mereka lakukan tidak membuahkan hasil. Esther tidak ditemukan. Esther tidak kembali.
Hanya buku catatan, tas, dan jetski saja yang mereka temukan.
Tapi sampai hari ini tidak ada tanda tanda tentang keberadaan Esther.

Para petugas penyelamat yang dikerahkan untuk mencari Esther pun sudah menyerah. Mereka seolah olah sudah tidak ingin membantu keluarga Grint lagi. Bahkan hingga keluarga yang malang itu memohon mohon, mereka benar benar sudah tidak mengindahkannya.

Berita tentang hilangnya seorang gadis dilaut itu pun telah menyebar ke segala penjuru. Sudah berbulan bulan lamanya sejak kejadian naas itu. Sampai saat ini pun gadis itu tidak juga ditemukan. Semua orang mengira jika Esther Grint sudah mati. Entah dimakan hiu, ditelan paus, atau dililit Kraken.

Nyonya Grint, Ibu Esther. Sering menangis ditepi pantai. Ia selalu jatuh terduduk dipasir menghadap ke laut lepas. Berharap anaknya kembali. 

Suami dan anak bungsu nya selalu berada disisinya. Mereka sama terlukanya. Tapi juga tidak bisa berbuat apa apa. Mereka hanya bisa berdoa. Berdoa dan berdoa selalu.

Keluarga yang malang itu, siapapun juga pasti akan merasakan hal yang sama jika kehilangan anggota keluarganya.

****

Nyonya Grint menjadi sakit sakitan sekarang. Suaminya, Tuan Grint juga nampak jauh lebih kurus. Mereka terlihat seperti tidak lagi memiliki semangat hidup.

Chistiant Grint, adik Esther, dia masihlah anak anak. Ia tidak bisa membantu apa apa untuk keluarganya. Ia hanya bisa diam diam menangis menyaksikan luka batin kedua orangtuanya.
Ia sudah kehilangan kakaknya, ia juga tidak ingin kehilangan orangtuanya.

"E.G, jika kau tenggelam di lautan, aku berharap ada seekor duyung yang menyelamatkanmu.
Tapi kau tidak kau percaya tentang mereka E.G. Jadi siapa yang akan menyelamatkanmu?

Jika ada seekor duyung yang menyelamatkanmu, jika mereka benar benar ada, kau pasti ada bersama mereka kan?

Kembalilah E.G, jangan biarkan orangtua kita terluka. Aku tidak mau kehilangan kalian semua"

Anak laki laki itu mengusap matanya yang basah. Menatap ayahnya yang sedang menenangkan ibunya yang menangis.

****

Waktu pun terus berlalu. Sudah lebih dari 7 bulan  Esther berada di pulau para duyung. Dan ia masih berada dalam penjara di istana Lucille. Ia benar benar tidak bisa keluar apalagi menemui Cristho.
Ia benar benar merindukan duyung itu.

'Cristho,
Aku baik baik saja disini, kau tidak perlu khawatir. Aku berharap kau juga baik baik saja.

Aku merindukanmu, aku ingin bertemu denganmu.
Tapi aku tidak bisa berbuat apapun. Sabarlah Cristho, kita pasti akan segera bertemu'

Esther menyentuh dadanya.
Ada sesuatu yang bergemuruh didalamnya. Saat ia terlalu lama berjauhan dengan Cristho, ia semakin menyadari jika perempuan itu sangat berarti untuknya.

Cristho yang sudah menolongnya, merawatnya selama disini, tidak pernah mengeluh, mengajari nya berbagai hal baru.

Hanya Cristho yang ia miliki disini. Jika tidak bersama Cristho ia harus bergantung pada siapa.
Ia semakin menyadari jika selama ini ia menyayangi perempuan tanpa sadar.

Waktu dan kebersamaan lah yang membuat mereka kian terikat satu sama lain. Dan juga sesuatu yang berada didalam tubuh Esther, yang juga dimiliki oleh Cristho, tidak pernah Esther sadari.

Ya, saat Cristho menemukan Esther dan membawanya ke batu karang. Ia memasukkan sesuatu yang bercahaya ke dalam tubuh Esther. Bisa dibilang itu adalah separuh jiwanya.
Membuat duyung itu kini bisa merasakan apa yang Esther rasakan.

****

Seekor duyung nampak menyelami samudera yang luas dan dalam. Ia mengangkat tubuhnya ke permukaan. Dan sekarang ia tampak mengapung ditengah lautan. Mendongak menatap langit yang cerah diatasnya.

Ia menyentuh dadanya. Ia tidak tahu mengapa dadanya bergemuruh.
Saat ia menyelam di lautan pun ia seperti mendengar suara Esther. Ia tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Ia benar benar seperti mendengar suara Esther. Tapi darimana asalnya. Bahkan jantungnya juga berdebar tak karuan.

"Esther, apa kau juga merasakan apa yang ku rasakan?"

BERSAMBUNG

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CRISTHO dan LAUTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang