Duduk di bebatuan karang
Ditengah laut dibawah terik
Rambut terhembus angin
Ekor menjuntai ke air
Menatap penuh kekosongan****
Wanita berekor ikan itu duduk dalam diam. Sama seperti hari hari yang lalu. Ia masih saja banyak termenung. Terkadang tanpa disadari airmata nya mengalir.
Hamparan langit, lautan luas, bahkan burung burung camar pun tahu tentang kesedihan hatinya.Ia menyalahkan dirinya sendiri. Andai saja saat itu ia mengembalikan manusia itu ke darat. Tempat dimana manusia itu berasal.
Bukan mengikuti kata hatinya yang ingin menahan manusia itu lebih lama bersamanya.Ini semua salahnya. Seandainya ia membawa Esther ke tempat asalnya, ini semua tak akan pernah terjadi. Lucille tak akan mungkin menangkapnya dan menyakitinya.
"Esther, maafkan aku"
Ia menyendiri ditengah lautan. Duduk di sebongkah karang dibawah panasnya terik mentari. Ia membiarkan sebagian ekornya menjuntai ke air. Dan sisik sisik ditubuhnya tampak berkilauan diterpa sinar mentari.
Sudah berhari hari Esther berada ditempat Lucille. Ia tidak tahu apakah gadis itu baik baik saja atau tidak. Dan sampai hari ini pun ia tidak menerima hukuman dari Lucille.
Ia pun bingung mengapa ia tidak dihukum padahal ia tahu, jika Lucille sangat kejam pada para pelanggar.Cristho menyentuh dadanya. Sakit dan rindu ia rasakan sendiri. Apakah Esther juga merasakannya?
"Anak manusia yang malang
Ditempat yang jauh tak ditemukan
Menderita dalam kesedihan
Esther ku yang malang
Menderita sendirian
Tak pantas kau mendapatkan penderitaan
Langit yang biru di kejauhan
Dapatkah sampaikan rindu ku padanya
Dapatkah camar camar merasakan sedih hatiku
Padanya dan tak ada selain dia
Esther ku yang malang
Menderita sendirian
Dapatkah mendengar nyanyian
Seekor duyung dalam kesedihan
Esther ku yang malang
Menderita sendirian
Pantaskah aku merindukan
Pantaskah aku dimaafkan
Seekor duyung dalam kesedihan
Bernyanyi dalam kesendirian
Untuk Esther ku yang malang
Menderita sendirian "
Burung burung laut beterbangan diatas duyung yang sedang bersedih hati itu. Bahkan didalam air, makhluk makhluk penghuninya pun seakan ikut merasakan kesedihan hatinya.
Nyanyian pilu Cristho yang dipenuhi dengan airmata. Siapapun yang mendengarnya pastilah ikut menangis.
Bahkan para bajak laut pun mungkin akan terenyuh.
Tapi ia bukan siren, dimana nyanyian siren dapat menenggelamkan para awak kapal.Ia hanya seekor duyung yang dirundung kesedihan. Karena kekasih hatinya dipisahkan darinya. Dan ia tak bisa menyelamatkannya. Ini semua salahnya.
Bagaimana kalau Lucille menyakiti Esther? Bagaimana kalau gadis itu terluka? Ia tak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRISTHO dan LAUTAN
FantasíaCristho menyelamatkan aku, dan membawaku ke negeri dongeng. Dan aku melihat lautan.