12

22.8K 262 8
                                    

“Hoho…. kita mendapatkan 250.000 lebih penonton live!.” amiya berteriak keras saat melihat video live sex kami mendapatkan banyak sekali jumlah penonton.

“Itu aman bukan? Aku tidak iningin mendapat masalah karena ini.” tanya Rika sambil membersihkan bercak sperma di selangkangannya.

“Jangan khawatir situs itu aman. Hanya mereka yang kaya mampu memasuki situs ini.” ucapku.

“Okey…..kalau begitu aku harus pulang sekarang.”

Setelah membersihkan tubuhnya dengan tisu basah, Rika mulai keluar dari tempat karaoke. Sementara hanya tersisa aku dan amiya.

“Kalau begitu aku juga harus secepatnya…..”

Sebelum gadis itu menyelesaikan kalimatnya, aku dengan cepat menarik tangannya.

“He…hei, bukankah kau sudah cukup menikmati tubuh kami berdua” amiya agak protes saat aku mendorongnya di sofa.

“Apaan tapi Lo yang dapat jatah duit paling banyak sementara adegan yang lu lakuin paling sedikit.”

Amiya hanya terdiam dengan perkataan ku. Kemudian perlahan dia mulai melebarkan selangkangannya yang beberapa waktu lalu sudah aku nikmati.

Sambil direkam beberapa kamera kami mulai melakukan adegan akhir video kami.

***

Beberapa jam kemudian.

Kami keluar dari tempat karaoke, aku menggendong aminya yang lemas di punggung.

“Apa Lo Benar-benar tidak apa-apa kalo nggak di anter.”

Aku bertanya pada Ayumi yang saat ini berada di dalam taksi.

“Tck, gw malah merasa kalo labih berbahaya jika diantar oleh mu.” jawab gadis itu masih dengan wajah lemas.

Setelah itu aku hanya melihat taksi itu mulai berjalan menjauh.

“Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa sebaiknya pulang”

Melihat langit yang gelap dan beberapa kali terdengar suara gemuruh petir, aku menyadari jika sebentar lagi mungkin akan hujan.

“Mungkin sebaiknya aku berkeliling dulu.”

Berjalan di pusat perbelanjaan aku, bermain-main di sekitar. Terlihat cukup menyenangkan melihat kehidupan malam kota hingga kemudian aku memutuskan untuk segera pulang dengan menaiki kereta terakhir tapi sesampainya di stasiun ternyata aku telah terlambat.

Sementara hujan mulai turun dengan lebat aku hanya duduk diam di kursi stasiun. Udara mulai dingin membuatku tidak nyaman.

“Haaah…aku rasa malam ini terpaksa menginap di hotel.”

Bangkit dari tempat duduk aku segera berniat meninggalkan stasiun, tapi perhatianku teralihkan saat melihat seorang wanita yang duduk cukup jauh dari tempatku. Aku vterus melihat wanita yang terlihat dengan wajah bermasalah itu.

Dia terlihat seperti seorang karyawan wanita dari penampilannya, wanita dewasa yang cukup menggodaku. Dengan rambut hitam panjang dan ukuran dada yang cukup besar membuatku kembali eraksi.

Tanpa menunggu lama aku pun menghampirinya. Dia cukup sulit untuk diajak bicara, tapi aku sudah memiliki cukup banyak pengalaman untuk menangani wanita yang sudah menikah. Perlahan aku mendekatinya hingga dia tidak menyadari jika posisi dudukku mulai bergeser.

Beberapa saat kemudian aku mendapati jika namanya adalah Yuki. Setelah mengobrol beberapa jam akhirnya aku bisa mengajaknya berkeliling di tempat hiburan.

we need milf 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang