37 SALAH TINGKAH [MISI MENYEBALKAN HARI KEDUA]

73 1 0
                                    

[MISI MENYEBALKAN HARI KE-2]

Seusai ibadah shalat Maghrib, aku berjalan santai keluar masjid. Melewati pinggir asrama. Tak biasanya lobby depan terasa ramai. Sepertinya ada yang habis main, berbelanja atau sekedar jalan-jalan di hari minggu dengan agendanya masing-masing.

Saat membuka pintu kaca lobby sayap kiri. Aku melihat dari kejauhan si hoodie hitam. Melihat perawakan dari belakang sudah tampak jelas itu Arthadirga. Sepertinya dia baru saja jalan-jalan dengan saudaranya sore tadi. Aku berjalan masih mengenakan mukena dan menyincing bawahan. Berjalan seperti siput rasanya karena sedang ingin santai saja agaknya. 

Aku menuju kamarku. Belum sempet copot mukena aku langsung mengambil tumbler hitam McD milikku. Berniat mengambil air panas ke lobby depan.  Setelah mengisi air aku berjalan santai dan tak sengaja papasan dengan Arthadirga dan saudaranya. Sepertinya Arthadirga sedang akan mengantar saudaranya ke parkiran depan asrama.

Saat aku berbelok ke lorong ada langkah suara kaki berlari dari pintu lobby menuju lorong.

"LEEEE..!!" Panggilnya sembari sedikit ngos ngosan.
"APAAN?" tanyaku santai.

Aku tepat di depan pintu kamarku persis. Arthadirga seperti menahanku untuk mendengar ucapanya terlebih dahulu rasanya.

"SEK SEK TUNGGU OO DILIT!! TUNGGU DISINI... KAMU DISINI DULU. TUNGGU OO DILIT...!!!" Ucapnya berulang-ulang. Akubingung melihat kelakuannya kali ini. Aku hanya mengernyitkan dahi. Penuh rasa penasaran. Ada apa dengannya?

Aku yang baru membuka pintu kamar seakan cuma 5cm perlahan lalu ku tutup kembali. Memilih mengikuti permintaan Arthadirga menunggu di luar depan kamarku. Mungkin Mbak Sarah dan Kiki pasti penasaran kenapa aku baru mau masuk kamar malah menutup pintu kembali.

Arthadirga meninggalkanku tidak sampai 1 menit.

Arthadirga keluar dari kamarnya. Kamar kami di lorong yang sama. Hanya berjarak 6 meter saja. Dia melangkah lebih cepat ke arahku yang menunggunya di tengah lorong. 

"MANA TANGANMU?" Tanyanya.
"Hmm..." Aku pasrah saja memberikan tangan kananku padanya dengan muka kosong.

Kepalan tangannya membuatku sangat penasaran. Jari tangannya lebih indah dari yang ku bayangkan. Kukunya juga sangat rapi, bagus dan terawat seperti pangeran dari negeri dongeng. Dah lebay juga aku juga gak ngerti tangan pangeran negeri dongeng kayak gimana. Namun bagiku dia manis. Terlebih lagi sangat manis malah kelakuannya. 

Kepalan tangan Arthadirga terbuka dan menaruhnya hadiah kecil di tangan kananku.

Ternyata dia memberikanku jepit rambut berwarna biru muda.

Ternyata dia memberikanku jepit rambut berwarna biru muda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"JOOOKK PAKE JEPIT JEMURAN LAGI. YANG SATU SIMPEN YANG SATU BISA KAMU PAKE.SEGAKNYA YANG SATU BUAT CADANGAN. JOK SAMPE ILANG" pesannya tampak jelas untukku dengar. Aku terpana mungkin dengan ucapannya saja.

FIX YOU "Misi Menyebalkan 7 Hari" (NOVEL BERGAMBAR) | •revisi•Where stories live. Discover now