VII : Tentang Mereka

10 1 0
                                    

Selesai dengan ujian di hari terakhir, Raja pun langsung menuju motornya yang berada di parkiran sambil menunggu Ratu. Mereka berdua memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama sepulang sekolah hari ini. Untuk tujuannya, mereka belum menentukan semalam, hanya kesepakatan untuk pergi bersama saja.

Raja yang sedang fokus memainkan hpnya tidak sadar dengan kehadiran Ratu yang sudah berdiri dibelakangnya. Kesempatan ini Ratu manfaatkan untuk mengagetkan Raja. Dengan perlahan-lahan dia berjalan mendekati Raja supaya tidak menimbulkan suara. Semakin dekat dengan Raja, ternyata Raja menyadari kehadiran Ratu yang terlihat dari spion motornya.

"Hayooo, kamu mau ngapain?" tanya Raja sambil membalikkan badannya menghadap Ratu.

"Ih kamu mah, kan mauaku kagetin eh malah udah liat duluan," jawab Ratu sambil memasang ekspresi kesal.

"Hahahaha, ya kan aku mah pekaan, jadi tau kalau ada kamu tuh,"

"Gausah ngaku-ngaku pekaan deh,"

"Lah itu kenyataan tau,"

"Iya deh iya terserah kamu, udah deh ayo berangkat!" ucap Ratu dengan pasrah masih dengan wajah kesal.

"Iya ayo kita berangkat, tapi senyum dulu coba, gini nih," pinta Raja sambil mengarahkan kedua jari telunjuknya ke masing-masing sisi bibirnya kemudian menariknya membentu sebuah senyuman yang membuat cantu bagi banyak perempuan, terutama Ratu.

"Ih apasi udah ayo, gausah tebar pesona," ucap Ratu sambil mengarahkan pandangannya kearah lain.

"Aku mah ga tebar pesona, tapi kamunya aja yang udah jatoh ke pesona aku,"

"Iyaiya terserah kamu, udah ayo cepetan nyalain motornya, malu diliatin tuh," desak Ratu, namun Raja masih tidak mau menyalakan motornya.

"Senyum dulu baru aku nyalain motornya trus kia berangkat,"

"Gamau ah, udah ayo cepetan," desak Ratu karena mereka sudah menjadi tontonan di parkiran yang mulai ramai dengan siswa-siswi yang juga ingin mengambil kendaraan mereka masing-masing.

"Senyum dulu Ratu," pinta Raja sambil memamerkan senyumannya sebagai contoh untuk Ratu.

Akhirnya dengan sangat terpaksa Ratu pun mengeluarkan senyuman kecilnya supaya cepat-cepat pergi dari tempat parkir sebelum area tersebut semakin ramai. "Udah nih, ayo!" ucap Ratu setelah tersenyum.

"Nah gitu dong, kan jadi tambah cantik, ayo!" ucap Raja yang kemudian naik ke motornya dan menyalakan motor. Setelah Ratu naik, tanpa basa-basi pun Raja langsung menjalankan motornya ke arah pusat pembelanjaan, niatnya Raja akan mengajak Ratu menonton salah satu film yang baru rilis, karena Raja tau kalau Ratu benar-benar ingin menonton film tersebut.

Di perjalanan menuju pusat pembelanjaan, memiliki suasana yang cukup hangat. Perjalanan keduanya diisi dengan berbagai obrolan random yang mereka ajukan satu sama lain. Mulai dari Raja yang menceritakan tentang adiknya yang kemarin bertengkar di sekolahnya yang akhirnya bunda dipanggil ke sekolah untuk menyelesaikannya di ruang BK sampai Ratu yang cerita kalau ayahnya baru saja pulang dari tugas negara yang menyebabkan dia selalu kangen dengan ayahnya.

"Raja," panggil Ratu sesaat setelah tertawa karena gombalan Raja yang menurutnya lucu itu.

"Apa?" jawab Raja yang masih fokus mengendarai motornya.

"Kita mau kemana deh? Daritadi kamu ga kasih tau aku,"

"Udah nanti juga sampe kok, kamu tenang aja,"

"Kasih tau dong,"

"Ngga mau, kamu tunggu aja, okay?"

"Iya deh nurut aja lah,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang