Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Tak terasa ujian akhir semester satu sudah di depan mata. Keseharianku tetap sama, berangkat sekolah, istirahat bersama Lara di kantin dengan bekal digenggamanku, setiap hari kamis sepulang sekolah aku ekskul menulis, dan kemudian pulang ke rumah.
Untuk menghadapi UAS kali ini, tentunya aku akan belajar dengan lebih giat lagi, karena aku selalu memiliki keinginan untuk membanggakan kedua orang tuaku.
"Valda, bisa ajarin tentang materi vektor ngga?" ucapan Raja menyapa gendang telingaku.
"Bisa kok, lu bingung yang mana emang?" tanyaku sambil membalikkan badan menghadap Raja.
Kenapa Raja duduk dibelakangku? Itu semua memang keputusan wali kelas kami yang setiap bulannya akan mengacak tempat duduk kami. Meskipun begitu, aku cukup senang karena masih duduk bersama Lara sampai saat ini. Dan untuk satu bulan ke depan, Raja akan duduk tepat dibelakang bangku ku.
"Nih yang nomor 3, tadi gua padahal udah dengerin pak Candra, tapi tetep aja gangerti,"
"Ohh, yang ini tuh, lu tinggal masukin aja ke rumusnya, trus tinggal dikali aja deh, tapi dikalinya sesuai dengan aturannya ya,"
"Lah segampang itu? Kenapa gua gangerti ya daritadi," ucapan Raja membuatku tertawa kecil karena wajahnya yang terlihat agak kesal.
"Okay deh, Val. Nanti gua tanya lagi deh ya kalau gabisa, pinter banget si lu,"
"Hahahaha, lu juga pinter ahh,"
"Yaiyalah, Raja. Tapi tetep si pinteran lu,"
"Iya deh, terserah lu aja," ucapanku yang kemudian kembali menghadap ke depan untuk melanjutkan mengerjakan tugasku yang masih belum selesai.
"Valda, ntar jadikan kita belajar bareng di rumah kamu?"
Ucapan Lara menginterupsiku dari kegian menulisku, "Iya, jadi kok. Tapi kita kan belom tentuin mau belajar apa, enaknya belajar apa ya?"
"Kita belajar fisika aja gimana? Soalnya kan hari senin besok mapel pertama ujiannya fisika,"
"Ohh iyaya, boleh deh,"
Setelah mengiyakan perkataan Lara, aku pun dengan segera menyelesaikan tugasku, karena sebentar lagi juga jam pulang sekolah akan berbunyi.
Raja
Sesampainya di rumahku, aku langsung mengajak Lara masuk dan mempersilahkan dia untuk duduk di sofa ruang tamu, sedangkan aku pergi ke dapur untuk mengambilkan inum dan beberapa makanan ringan.
Sampai di dapur aku bertemu dengan bibi yang kemudian menawarkan untuk membuatkan minuman untuk Lara, "Biar bibi saja, non,"
"Gausah bi, biar aku aja, lagian juga cuma satu kok. Bibi lanjut kerjain yang lain aja," tolakku secara halus yang kemudian diiyakan oleh bibi, "Yasudah kalau gitu, non, bibi mau ke belakang dulu," jawaban bibi barusan aku jawab dengan anggukan kepala.
Setelah selesai menyiapkan minum dan beberapa makanan ringa untuk Lara, aku langsung ke ruang tamu.
"Nih, diminum dulu, Ra. Gausah sungkan disini, aku sendiri aja kok dirumah," ucapku sambil menyodorkan apa yang aku bawa.
"Iya, Val. Makasi, ya,"
"Iya, santai aja ya. Btw, kita mau belajar disini atau dikamar aku aja?"
"Disini aja kali ya, Val, gimana?"
"Yaudah boleh. Kalau gitu, gua ke kamar dulu ya, ganti baju trus bawa buku kesini,"
"Okay, Val,"
Setelah mendengar jawaban Lara, aku langsung bergegas naik ke kamarku untuk mengganti baju, yang dilanjutkan dengan mengambil beberapa buku pelajaran yang akan kamu pelajari.
Tak terasa, hari sudah mulai gelap. Lampu rumahku pun sudah dinyalakan oleh bibi beberapa menit yang lalu. Memang, belajar bersama meski hanya berdua itu sangat menyenangkan sampai kita lupa waktu.
Kami berdua masih menyelam dalam soal-soal sambil sesekali berdiskusi jika menemukan kesulitan, yang kemudian diinterupsi oleh suara dering hp Lara yang langsung diangkat oleh sang empunya setelah sempat melihat nama yang penelfon.
Aku kembali melanjutkan mengerjakan beberapa soal lagi sambil menunggu Lara selesai menelfon. Selesai menelfon, Lara langsung memanggil namaku yang akhirnya mengalihkan atensiku kepadanya seutuhnya.
"Valda,"
"Siapa yang telfon, Ra?"
"Ohh, abangku yang nelfon, dia nanya aku jadi minta jemput dia atau ngga, soalnya dia udah selesai kelas,"
"Ohh gitu, abang mu udah tau alamat rumahku,"
"Barusan udah aku shareloc kok, Val,"
"Ohh, oke deh. Yaudah, sekarang kita selesain belajarnya aja deh ya, udah lumayan lama juga kan,"
"Yaudah deh, Val,"
Selesai dengan merapihkan buku-buku yang cukup berserakan tadi, kami melanjutkan dengan mengobrol hal apapun, mulai dari tentang ujian yang akan datang sebentar lagi atau grup kpop yang sekarang sedang tenar di remaja seusia kamu.
Tin tin...
Suara klakson mobil menghentikan pembicaraan kami yang bisa dibilang tak akan kehabisan topik sedari tadi. Sudah pasti yang membunyikan klakson adalah kakaknya Lara. Maka dari itu, kita berdua bergegas untuk keluar rumah.
"Aku pulang dulu ya, Val. Makasi banget buat hari ini, kapan-kapan belajar bareng lagi yuk!"
"Iya, Ra, sama-sama. Harus lagi dong hahahaha,"
"Sip deh,"
"Yaudah, hati-hati dijalan ya, sampai bertemu besok lagi,"
"Iya, Val. Sampai ketemu besok ya,"
Setelah mengucapkan hal tersebut, Lara langsung masuk ke dalam mobilnya yang kemudian dijalankan oleh kakaknya, dengan Lara yang melambai pada jendela mobil yang sengaja dia buka sedikit. Aku pun membalas lambaian tangan Lara.
Ketika mobil Lara sudah hilang dari pandanganku, akupun kembali masuk kedalam rumahku. Sampai di ruang tamu, aku membereskan gelas dan bekas makanan ringan tadi, yang aku bawa ke dapur. Selesai dengan itu semua, akupun kembali ke ruang tamu, kemudian menyalakan tv untuk menjadi temanku sambil aku yag membuka hp ku yang sejak tadi belum aku buka.
Aku melihat beberapa notifikasi dari grup kelas dan angkatan ku yang aku buka satu persatu, sampai sebuah notifikasi cukup membuat ku tercenung sejenak, kemudian memutuskan untuk membukanya dan menjawabnya.
Raja
Valda
Lu bisa ajarin aku soal no 5 ngga?Valda
Bisa kok, Ja
Lu bingung yang mana?Malam itu, aku habiskan untuk membahas beberapa soal dengan Raja. Bahkan waktu seperti milik kami berdua. Meski hanya mengenai pelajaran, sesekali Raja memunculkan candaannya yang membuat ku tertawa sendirian.
Malam semakin larut dan akhirnya Raja menyelesaikan tugasnya dengan baik. Ia pun pamit dan berterima kasih kepadaku, tak lupa dengan kata maaf karena sudah mengganggu waktu istirahatku.
Raja
Akhirnya selesai, Val
Makasi, ya
Maaf juga udah ganggu malem-malemValda
Oke deh kalau udah selesai
Gapapa kok, Ja
Iya, sama-samaRead
Raja
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja
Teen FictionJika kalian berfikir ini adalah semua kisah anak remaja pada masa SMA nya yang akan selalu terkenang kalian benar tentunya. Namun, kisah ini bukan hanya sekedar kisah semata. Dalam rajutan indah memori seorang gadis yang belum pernah merasakan apa i...