VI : Masih Disini

6 2 0
                                    

"Selamat pagi, Valda!" sapa Lara dengan semangat paginya.

"Ya ampun Lara, ngagetin aja deh,"

"Hahahahaha, iyaiya maaf. Yaudah jawab dulu dong,"

"Iya selamat pagi Lara, ada apa nih kayaknya bahagia banget?"

"Lah masa kamu ga seneng si, kan hari ini hari terakhir ulangan. Aduh udah ga sabar deh mau streaming drakor aku tuh, hehe,"

"Ya ampun aku kira kamu abis menang lotre atau apa bahagia banget," ucapku sambil meledeknya.

"Kamu ada-ada aja, yakali deh aku main lotre,"

"Hahahahaha, iyaiya aku bercanda kok,"

"Karena hari terakhir, kita jalan-jalan aja yuk, Val,"

"Emangnya kamu mau jalan-jalan kemana? Katanya mau streaming drakor,"

"Streaming drakor bisa nanti, kemana ya, nonton aja deh yuk! Ada film bagus kayaknya,"

"Hmm, yaudah boleh deh,"

"Yeay! Makasi, Valda,"

"Hahahahaha, udah deh fokus ke ulangan nanti dulu aja,"

"Siap, Nyonya! Hehe,"

"hahahahha," tawa kita berdua mengakhiri percakapan pagi yang kemudian tak lama terdengar bel tanda masuk dan akan mulainya ujian hari terakhir ini.

Raja

"Ayah, bunda, Raja berangkat dulu ya,"

"Iya, hati-hati dijalan ya, jangan ngebut. Kamu jemput Ratu pagi ini atau ngga?" tanya bunda.

"Ngga bun, Ratu diantar ayahnya,"

"Ohh yaudah,"

"Iya, bun. Rakha sama Rama, abang berangkat dulu ya," jawab Raja sambil menyalami tangan kedua orang tuanya dan pamit kepada kedua adiknya, kemudian beranjak dari meja makan menuju motor kesayangannya.

Hari ini, Raja tidak menjemput Ratu karena seperti yang dia katakan pada bundanya kalau Ratu diantar ayahnya hari ini. Sebenarnya tidak setiap hari Raja menjemput Ratu sekaligus berangkat bersama, lebih sering mereka berangkat masing-masing.

Seperti biasa, Raja bertemu kemacetan setiap berangkat sekolah. Memang kemacetan bagi setiap orang penghuni kota Jakarta. Untungnya Raja berangkat cukup pagi agar tidak terlambat nantinya, terutama hari ini masih ada ulangan.

Sampai sekolah Raja langsung memarkirkan motornya kemudian berjalan di koridor menuju kelasnya. Ia berjalan dengan cukup tenang sambil menyampirkan tasnya di bahu kanannya. Tak lama, ada seseorang yang memanggilnya. Tentu saja ia sudah cukup hafal dengan seseorang yang memanggilnya barusan itu.

"Raja...,"

Dengan senyum terbaiknya, Raja berbalik menghadap seseorang yang sejak 2 tahun mengisi hari-harinya. Ia cukup bersyukur karena Ratu hadir dalam hidupnya, baginya Ratu adalah seseorang yang penyayang dan cukup mengerti dirinya.

"Ih kok bengong aja si," ucap Ratu sambil melambaikan tangannya di depan wajar Raja yang sejak tadi bermain dengan pikirannya.

"Iya nih, soalnya ada bidadari depan aku, jadinya kaget sampe keliatan bengong,"

"Gombal mulu ya sukanya,"

"Gapapa dong, kan gombalnya cuma ke kamu, kalau ke orang lain baru deh bermasalah,"

"Eh, awas aja ya berani kamu,"

"Hahahaha, bercanda Ratuuu," ucap Raja sambil mencubit hidung Ratu dengan tangan kirinya.

RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang